fbpx
ARTIKEL

Pantangan makanan bagi penderita Hipertensi

| Luvi Zhea

HipertensiTekanan Darah Tinggi atau Hipertensi tergolong penyakit yang rumit, apabila tidak terkontrol dengan baik akan berpotensi menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Komplikasi darah tinggi yang paling umum terjadi adalah penyakit jantung (serangan jantung), Stroke, ginjal, Atrial fibrilasi dan Penyakit Arteri Koroner. Apalagi bila disertai dengan penyakit kolesterol dan asam urat, maka komplikasi tersebut bisa menjadi semakin parah.

Untuk itu, sangat penting sekali untuk menjaga tekanan darah tinggi agar selalu normal (terkontrol), salah satu caranya adalah dengan memperhatikan pantangan makanan apa saja yang sekiranya harus dihindari bagi penderita penyakit Darah Tinggi.

Memang beberapa dari makanan yang menjadi pantangan dari Hipertensi ataupun penyakit lainnya adalah makanan yang tergolong lezat, sehingga sebagian orang tidak rela untuk meninggalkan makanan-makanan tersebut dan tetap melanggar dari apa yang telah menjadi pantangan bagi mereka. Apabila memang belum bisa meninggalkan dari apa yang telah dianjurkan tersebut, sebaiknya mulailah untuk menguranginya dari sekarang. Ini demi kebaikan Anda sendiri, sehingga Hipertensi yang Anda derita tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius dan berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda.

Baca juga: Pengaruh Hipertensi pada Kehamilan dan persalinan.

Berikut beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari dan menjadi pantangan bagi pederita Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi), diantaranya:

Hindari Makanan dengan kandungan garam (Natrium Klorida, Sodium Karbonat, Monosodium Glutamat) bagi penderita Hipertensi

Makanan Asin seharusnya memang dihindari bagi penderita Hipertensi. Garam bisa membuat ginjal menahan cairan di dalam tubuh, sehingga hal tersebut akan berpengaruh bagi jantung untuk bekerja lebih cepat sehingga akan menyebabkan kenaikan tekanan darah. Kandungan garam yang banyak dalam darah juga dapat merusak pembuluh darah dan Arteri dalam jantung sehingga bisa meningkatkan risiko Stroke dan penyakit jantung.

Jadi bukan hanya hipertensi saja yang harus membatasi asupan garam, penyakit lainnya seperti penyakit ginjal juga membutuhkan makanan dengan kandungan garam yang sedikit. Agar ginjal tidak bekerja lebih keras.

Pengurangan dari penggunaan garam yang dimaksud ini bukan untuk semua jenis garam, namun lebih kepada pembatasan kandungan pada garam seperti Natrium Klorida (NaCl) dan Sodium karbonat, termasuk penyedap masakan yang sering kita gunakan seperti MSG (Monosodium Glutamat).

Sedangkan garam dapur yang mengandung Iodium masih diperbolehkan, namun tidak lebih dari 6 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh saja.

Jadi hindari memasak Asin (banyak kandungan garam) serta makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium seperti: Biscuit, Craker, Keripik, Mie instan. Bukan hanya itu saja, makanan kaleng seperti: Sarden, Kornet, Sayur kaleng, Buah kaleng, serta makanan olahan seperti: sosis, ham, dendeng, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, termasuk Softdrink juga harus dihindari.

Memang mungkin beberapa makanan dan minuman tersebut tidak terasa asin secara langsung, namun tetap saja makananan tersebut tinggi kandungan garam sebagai zat pengawetnya. Yaitu memiliki kandungan Sodium maupun Natrium yang sangat tinggi yaitu 1200 mg dalam setiap satu porsinya.

Selain itu, ada yang bilang Kwaci juga harus dihindari, sebenarnya kandungan nutrisi pada Kwaci tidak menyebabkan Hipertensi, malahan bermanfaat bagi kesehatan. Namun yang menjadi tidak boleh adalah Kwaci dengan rasa Asin. Seperti yang dijelaskan diatas, rasa asin (kandungan garam) ini yang dapat membuat tekanan darah naik.

Baca juga: Buah untuk mengobati hipertensi secara alami.

Hindari makanan tinggi Kolesterol atau mengandung lemak jenuh bagi penderita Hipertensi

Makanan pantangan darah tinggiMusuh utama tekanan darah tinggi selanjutnya adalah kolesterol, karena dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius seperti yang Luvizhea.com jelaskan diawal tadi. Tubuh sebenarnya mengandung dua tipe kolesterol, yaitu Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).

LDL disebut juga kolesterol jahat, karena dapat mempengaruhi tipe lemak lain dalam darah yaitu meningkatkan kadar Trigliserida, sehingga lemak tersebut dapat menyumbat pembuluh darah atau Arteri. Dan itu artinya dapat memperparah kondisi Hipertensi yang Anda alami, hingga meningkatkan komplikasi seperti terjadinya serangan Jantung.

Selain itu, asupan lemak yang berlebih pada tubuh juga bisa menyebabkan obesitas. Ketika tubuh semakin gemuk, maka lemak dapat menghambat pembuluh darah, akibatnya pembuluh darah semakin menyepit dan tekanan darah menjadi naik.

Pembuluh darah menyempit membuat oksigen tidak dapat tersalurkan ke otak secara maksimal, akibatnya Stroke bisa menyerang.

Makanan yang mengandung lemak jenuh (Kolesterol jahat), diantaranya:

  • Daging merah (Termasuk daging sapi, kambing atau Domba dan hewan mamalia lainnya) dan olahan dari daging merah seperti sate kambing juga harus dihindari. Serta hindari mengkonsumsi bagian organ dalam hewan tersebut atau Jeroan (termasuk gajih, otak, ginjal, paru, babat).
  • Kulit ayam, kuning telur (termasuk Mayonnaise) karena juga tinggi akan kandungan lemak jenuh.
  • Minyak Goreng terutama dari kelapa sawit (termasuk makanan yang digoreng), Mentega, Margarine, Susu full cream, Keju, dan lainnya.

Yang menjadi masalah sekarang, sebagian besar jenis masakan tidak bisa lepas dari peran minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit yang tinggi akan kandungan lemak jenuh, baik itu untuk menumis bumbu maupun membuat jajanan (gorengan). Memang banyak produsen minyak goreng sekarang mempromosikan kepada masyarakat bahwa minyak goreng mereka jual mengandung lemak tak jenuh yang menyehatkan karena terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang tanah, minyak biji kapas, minyak kacang kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari. Walupun demikian, ketika minyak goreng tersebut (dengan kandungan lemak tak jenuh) masuk ke dalam tubuh manusia, akibat reaksi proses pencernaan alamiah tetap saja akan terformulasikan dan menghasilkan lemak jenuh juga di dalam tubuh.

Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gula bagi penderita Hipertensi

Umumnya jenis makanan manis dihindari oleh orang yang terkena Diabetes. Namun makanan atau minuman manis juga harus dikurangi bahkan dihindari juga oleh orang yang menderita Hipertensi. Sama seperti Kolesterol yang telah Luvizhea.com jelaskan diatas, mengkonsumsi gula (makananan dan minuman manis) secara berlebihan juga dapat meningkatkan kadar Trigliserida. Sehingga dapat menyumbat pembuluh darah atau Arteri. Selain itu gula adalah karbohidrat sederhana juga dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dan insulin dalam darah secara drastis. Semua masalah tersebut tentu meningkatkan risiko terjadinya komplikasi penyakit jantung pada penderita Hipertensi.

Makanan dan minuman manis yang harus dihindari bagi penderita Hipertensi, diantaranya: gula pasir, kue, permen dan minuman manis. Sebenarnya nasi putih yang menjadi makanan pokok kita sehari-hari merupakan karbohidrat sederhana dan tinggi kandungan gula. Namun apabila memungkinkan bagi penderita Hipertensi dan Diabetes bisa beralih mengkonsumsi beras merah. Hal ini tentu lebih baik untuk menjaga tekanan darah dan kadar gula darah semakin terkontrol.

Hindari makanan dan minum yang mengandung Alkohol bagi penderita Hipertensi

Alkohol adalah salah satu pantangan besar bagi pasien Hipertensi. Hal ini karena Alkohol berpotensi merusak dinding Arteri sehingga bisa meningkatkan resiko penyakit jantung. Selain itu mengkonsumsi Alkohol secara berlebihan dapat meningkat kadar Trigliserida sehingga dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat.

Jadi sebaiknya hilangkan kebiasaan mengkonsumsi semua jenis minum keras seperti bir, Anggur (wine), wiski, vodka, sampanye, arak, dan lainnya. Termasuk makanan dan buah yang tinggi kandungan Alkohol atau zat Ethanol, Methanol serta Ethyl Metacrylate yang banyak terdapat pada buah Durian (fermentasi Durian seperti Tempoyak) dan Tape.

Buah Durian menjadi tidak aman selain mengandung Alkohol juga mengandung Kolesterol yang tinggi, sehingga sangat berbahaya apabila dikonsumsi secara berlebihan oleh penderita Hipertensi.

Baca juga: Makanan dan minuman yang harus dihindari saat minum obat.

Hindari makanan dan minum yang mengandung Kafein bagi penderita Hipertensi

Zat Kafein bersifat stimulan yang dapat membuat kecanduan. Kafein mempengaruhi sistem kardiovaskuler seperti peningkatan detak jantung sehingga mempunyai efek menaikan tekanan darah dalam waktu singkat. Dampak negatif itu muncul apabila Anda mengkonsumsinya secara berlebihan. Karena alasan ini, konsumsi Kafein sebaiknya dibatasi untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Zat Kafein memang banyak terkandung pada minuman kopi hitam. Bagi kebanyakan orang, minum dua sampai tiga cangkir kopi tidak memberikan dampak negatif, bahkan kopi bisa bermanfaat bagi kesehatan. Namun meminum kopi dengan frekuensi lebih dari itu bisa menimbulkan jantung berdebar-debar, sulit tidur, kepala pusing, maag dan gangguan lainnya.

Zat Kafein ini tidak hanya terdapat pada minuman Kopi saja, melainkan juga banyak terkandung pada Teh (khususnya Teh Hijau), Coklat, Softdrinks (minuman bersoda), hingga minuman berenergi penambah stamina.

Hindari Zat nikotin bagi penderita Hipertensi

Rokok memang bukan termasuk dalam kategori makanan atau minuman, namun rokok tidak bisa lepas dari faktor makanan dan minuman karena kebiasaan merokok biasanya diiringi dengan mengkonsumsi sesuatu, misalnya sehabis makan maupun ketika bersantai sambil minum kopi selalu diiringi dengan kebiasaan merokok. Kebisaan merokok memang tidak baik seperti yang telah di iklankan, yaitu merokok dapat menyebabkan Hipertensi, kanker, serangan jantung, hingga keguguran janin atau ipotensi. Bahkan bisa membunuhmu. Hal ini karena kandungan Nikotin dan zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalam tembakau.

Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok, Nikotin diserap oleh pembuluh-pembuluh darah yang sangat kecil di dalam paru-paru dan diedarkan ke aliran darah. Hanya dalam beberapa detik Nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap Nikotin dengan memberi sinyal pada Kelenjar Adrenal untuk melepas Epinefrin (Hormon Adrenalin). Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat (berdetak lebih cepat) karena tekanan yang lebih tinggi.

Di samping meningkatkan pelepasan Adrenalin, rokok memberikan pengaruh lain yang merusak. Zat-zat kimia yang diserap dari asap rokok dapat mempengaruhi dinding dalam Arteri sehingga lebih peka terhadap penumpukan lemak yang mengandung kolesterol yang dapat menyebabkan Arteri menjadi lebih sempit. Rokok juga memicu dilepaskannya hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Kedua faktor ini yaitu penyempitan arteri dan penimbunan cairan dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah dan kompilkasi lainnya seperti serangan jantung.

Hal inilah yang menjadi alasan kenapa kita harus berhenti merokok, terutama apabila kita menderita Hipertensi.

Baca juga: Cara ampuh untuk berhenti merokok.

Memang, nampaknya sebagian besar makanan yang tergolong enak dan merupakan favorit kita sehari-hari malah menjadi pantangan. Namun, masih banyak bahan makanan sehat lain yang juga tidak kalah enaknya. Apabila Anda tidak dapat menghentikan mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangan sekaligus, maka ada baiknya dilakukan secara bertahap mulai dari sekarang, untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

Baca juga: Solusi mengobati darah tinggi (Hipertensi).

Apakah penderita darah tinggi dilarang mengkonsumsi sayuran dari daun singkong?

Sebelum ini memang banyak beredar luas bahwa daun singkong katanya dapat menyebabkan tekanan darah naik (Hipertensi). Namun setelah mencari referensi yang ada, tidak ada yang mengatakan hal demikian.

Karena yang pasti daun singkong tidak mengandung kolesterol, jadi sangat mustahil juga dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah (Hipertensi). Berdasarkan hasil penelitian, daun singkong justru mengandung vitamin A, B1, C, Fosfor, kalsium, Protein (Fenilalanin dan Metionin), kalori, lemak, zat Besi dan hidrat arang. Justru zat-zat tersebut bermanfaat bagi tubuh.

Daun singkong memang kaya zat besi. Zat besi memang berperan penting dalam membentuk hemoglobin dan memberikan warna merah tua pada sel darah serta membantu membawa oksigen ke sel-sel tubuh. Sehingga bisa mengatasi Anemia. Namun hal tersebut tidak berarti daun singkong dapat menyebabkan Hipertensi.

Kalau sekedar direbus sebagai lalapan (yang dicocol sambel) tidak akan membuat efek negatif terhadap kesehatan. Apabila dimasak dengan santan kelapa ataupun ditumis dengan menggunakan Minyak Sawit, ini yang dapat menaikan kolesterol dalam tubuh. Sedangkan Kolesterol merupakan salah satu dari komplikasi Hipertensi. Namun demikian, daun singkong memang dapat mengakibatkan asam urat, jadi sebaiknya untuk Anda yang memiliki asam urat, sebaiknya menghindari olahan dari daun singkong ini.

Bagikan ini di: