fbpx
ARTIKEL

Makanan dan minuman yang harus dihindari saat minum obat

| Luvi Zhea

Hindari makanan ini saat minum obatMelanjutkan pada artikel yang Luvizhea.com bahas sebelumnya Buah-buahan yang tidak boleh dikonsumsi saat minum obat, sekarang mari kita bahas lebih lanjut tentang pantangan makanan dan minuman lainnya yang menjadi pantangan saat kita minum obat.

Karena selain akan menghambat kinerja obat, beberapa zat yang terdapat dalam makanan dan minuman ini justru akan memberi efek yang mungkin bisa membahayakan jiwa apabila bereaksi dengan zat yang terkandung dalam obat-obatan tertentu, sehingga harus dihindari baik sebelum maupun setelah minum obat.

Obat-obatan memiliki beragam bahan dasar dan efek samping yang bisa berubah, tergantung dari zat yang dikonsumsi berikutnya. Jadi ada baiknya Anda mengetahui zat-zat yang bisa memicu efek samping dari zat yang terkandung dalam obat yang Anda minum.

Sudah seharusnya ketika kita sakit harus minum obat sesuai resep Dokter. Namun saat kita minum obat sebaiknya patuhi aturan dosis dan waktu pemakaian obat tersebut. Agar obat bekerja maksimal dalam mengatasi penyakit yang sedang diderita. Mungkin ada baiknya kita menanyakan pada Dokter tentang pantangan makanan dan minuman apa saja yang harus dihindari saat atau setelah minum obat, agar penyakit yang kita derita tidak menjadi semakin parah. Terlebih saat kita sedang meminum obat yang telah diresepkan tersebut, agar obat bisa bereaksi sesuai harapan.

Berikut Luvizhea.com berikan beberapa contoh makanan dan minuman yang harus dihindari saat kita minum obat, diantaranya:

Makanan dan minuman tinggi Kalsium (Susu dan produk olahannya)

Susu Vs ObatSusu dan semua produk olahannya memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Susu sangat baik untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. Secara umum, orang awam juga tau bahwa susu dari dulu dikenal sebagai penawar racun. Sehingga apabila kita minum obat kemudian lantas kita juga meminum susu, bukan tidak mungkin penggunaan obat tersebut akan sia-sia. Karena obat langsung dinetralkan oleh susu tersebut.

Hal ini sependapat dengan beberapa hasil riset yang menyatakan bahwa susu tidak baik diminum bersamaan dengan mengkonsumsi jeruk (buah atau makanan dengan rasa asam), teh ataupun obat-obatan. Mengapa demikian? Karena 80% protein dalam susu adalah Kasein. Ketika pH susu lebih rendah dari 4.6, maka sebagian besar Kasein tersebut akan menggumpal. Sehingga akan sulit dicerna dan juga sulit terjadinya penyerapan oleh tubuh. Parahnya lagi hal ini bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare.

Sedangkan kandungan kalsium yang tinggi dalam susu akan bereaksi terhadap obat-obatan terutama obat Antibiotik yang mengandung Tetrasiklik dan Minosiklik. Kalsium yang terdapat dalam susu akan mengikat kandungan Antibiotik tersebut sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam tubuh. Masih berdasarkan penelitian tersebut, mengkonsumsi susu setengah liter bisa mengurangi efektivitas Antibiotik hingga 80%.

Bukan hanya itu saja, kandungan Kalsium yang tinggi pada susu juga bisa mengganggu penyerapan obat Osteoporosis, obat sejenis Tetracycline atau Flouroquinolone yang biasanya ada pada obat jerawat atau infeksi. Bahkan Anda juga harus berhati-hati pada penggunaan obat maag (Antasida) yang sudah kaya akan kalsium, agar asupan Kalsium dalam tubuh tidak berlebih.

Selain minum susu, makan keju seperti keju Mozarella maupun keju Cheddar juga menjadi pantangan saat Anda minum obat, hal ini selain keju dihasilkan dari hasil fermentasi susu dan tinggi Kalsium, Namun Keju juga mengandung Tyramine dalam konsentrasi tinggi.

Namun perlu diketahui juga, Yoghurt adalah satu-satunya produk susu yang bisa Anda konsumsi saat minum obat, karena Yoghurt mengandung probiotik yang mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam usus, sehingga membantu penyerapan zat dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tubuh yang sakit akan cepat pulih. Probiotik juga membantu mencegah Diare, yang merupakan efek samping yang umum dari Antibiotik.

Makanan dan minuman mengandung Kafein (Kopi, Teh, Coklat, Softdrinks, Minuman Berenergi)

Contoh minuman berkafeinMemang ada beberapa obat yang mengandung Kafein sebagai salah satu komposisinya. Namun pada beberapa obat lainnya, Kafein ini justru tidak dianjurkan, terutama pada jenis Stimulan. Hal ini karena Kafein dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius apabila diminum dengan Stimulan seperti Efedrin (penekan nafsu makan), obat Asma dan Amfetamin.

Efeknya bisa berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat, Palpitasi, Tremor, berkeringat atau halusinasi, sampai meningkatnya efek samping obat tersebut. Sebagai contoh saat seseorang minum Kopi bersamaan dengan minum obat Antibiotik tertentu misal Enoxacin, Ciprofloxacin, Norfloksasin, maka risiko over dosis bisa meningkat.

Namun jangan salah, zat Kafein ini tidak hanya terdapat pada Kopi saja. Melainkan juga banyak terkandung pada Teh (khususnya Teh Hijau), Coklat, Softdrinks (minuman bersoda), hingga minuman berenergi penambah stamina.

Sekedar tambahan informasi, Teh Hijau selain mengandung Kafein, juga mengandung vitamin K, yang juga harus dihindari apabila Anda minum obat. Vitamin K pada Teh Hijau dapat mengurangi efektivitas dari obat-obatan seperti Kumarin atau Warfarin yang mencegah pembekuan darah.

Sedangkan pada Coklat, selain mengandung Kafein juga memiliki stimulan yang disebut Theobromine. Kombinasi beragam stimulan bisa mengarah pada perilaku yang tidak menentu. Karena itu, waspadai apabila setelah menelan Ritalin, Anda menjadi lebih cemas, lebih cepat marah, atau lebih menggebu-gebu. Dan biasanya, semakin hitam cokelat, semakin tinggi juga kadar Kafein dan Theobromine-nya, sehingga anda perlu lebih berhati-hati.

Untuk itu agar lebih aman, hindarilah minuman berkafein seperti yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas. Setidaknya 2-3 jam sebelum maupun setelah minum obat.

Makanan dan minuman yang mengandung Alkohol (Tape dan minuman keras)

Alkohol VS ObatHindari Alkohol saat Anda minum obat, mungkin itu anjuran yang sering Anda dengar ketika Anda akan meminum obat-obatan tertentu. Alkohol banyak terkandung pada minuman keras seperti bir, Anggur (wine), wiski, vodka, sampanye dan berbagai jenis minuman fermentasi lainnya. Kandungan Alkohol juga bisa ditemukan pada makanan hasil fermentasi seperti Tape Singkong atau Tape Ketan. Begitu pula dengan buah Durian atau fermentasi dari buah Durian seperti tempoyak yang juga memiliki kandungan Alkohol.

Alkohol dapat menimbulkan efek samping Ganggguan Mental Organik (GMO), apabila dikonsumsi secara berlebihan, diantaranya gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO ini disebabkan reaksi langsung Alkohol pada sel-sel saraf pusat. Alkohol juga akan mempengaruhi organ penting lainnya dalam tubuh, yaitu salah satunya adalah Hati. Selain itu sifat adiktif pada Alkohol, biasanya akan membuat orang yang mengkomsumsinya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran atau dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Dan juga dapat menyebabkan kecanduan.

Dengan reaksi yang ditimbulkan Alkohol tersebut, bukan tidak mungkin Alkohol juga dapat bereaksi keras apalagi diikuti penggunaan obat-obatan tertentu. Untuk itu hindari mengkonsumsi Alkohol saat Anda mengkonsumsi berbagai obat. Termasuk obat pengencer darah seperti Warfarin, Antibiotik, Antidepresan, obat diabetes, Antipsikotik seperti Thorazine dan obat Antikejang.

Dampak yang dihasilkan memang berbeda-beda tergantung pada obat yang dikonsumsi. Namun gejala yang mungkin timbul adalah sakit kepala, Hipertensi, detak jantung berdetak cepat, over dosis hingga ancaman stroke.

Baca juga: Makanan yang perlu dihindari saat Ibu hamil.

Makanan dan minuman tinggi Kalium (Minuman isotonik)

Isotonik Vs ObatSekarang banyak beredar minuman isotonik dengan berbagai merk yang mengandung ion atau elektrolit yang dipercaya dapat mengganti cairan dalam tubuh yang hilang dengan cepat. Sehingga apabila Anda merasa haus dan lelah setelah beraktivitas atau berolahraga, dengan minum minuman isotonik maka stamina akan segera pulih kembali.

Memang minuman isotonik berbeda dengan softdrinks yang pada umunya berkarbonasi (bergas/bersoda), sehingga ada orang yang menganggap boleh atau tidak apa-apa ketika minum obat dengan minuman isotonik tersebut.

Namun jangan salah. Walaupun minuman isotonik tidak bergas (bersoda), tetapi minuman isotonik kaya akan kalium. Sehingga perlu dihindari atau menjadi pantangan bagi Anda yang mengkonsumsi ACE inhibitor (obat untuk Hipertensi dan gagal jantung) karena reaksi kalium dengan obat ini dapat memperburuk kondisi jantung.

Selain itu minuman isotonik juga memiliki rasa sedikit asam. Jadi sebaiknya minuman atau makanan yang memiliki rasa asam, sebisa mungkin dihindari saat minum obat. Karena dapat menyebabkan iritasi pada lambung.

Kalium juga terdapat pada buah Pisang, Alpukat, Kurma, Kentang, Kacang-kacangan, Bayam.

Makanan yang mengandung vitamin K (Sayuran berwarna hijau gelap)

Sayuran hijau Vs ObatVitamin K banyak terkandung dalam sayuran berwarna hijau gelap (Bayam, Swiss Chard), Buncis, Kembang Kol, Brokoli, Kubis, Peterseli , Ketumbar, Kedelai, Kacang Polong, Keju Cheddar, dan Teh Hijau.

Vitamin K dikenal dapat mengganggu tindakan obat pengencer darah (Warfarin). Obat pengencer darah mencegah penggumpalan dan vitamin K meningkatkan pembekuan darah, yang bertolak belakang dari efek obat tersebut.

Sehingga apabila Anda mengkonsumsi makanan dengan vitamin K saat minum obat Anticoagulant atau pengencer darah ini, maka semua akan menjadi sia-sia.

Selain beberapa sayuran yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas, sebaiknya Anda juga menghindari Kol atau Kubis yang juga menjadi pantangan saat minum obat. Hal ini karena Kol atau Kubis selain mengandung vitamin K (30 mg/porsi) juga tinggi Asam Glucuronik yang dapat menyebabkan obat jenis Acetaminophen akan cepat dikeluarkan dari dalam tubuh. Atau dengan kata lain zat ini dapat menonaktifkan efek dari obat tersebut.

Makanan tinggi serat (Biji-bijian dan Kacang-kacangan)

Kacang-kacangan Vs ObatSerat merupakan komponen penting dalam makanan sehari-hari dan bermanfaat bagi kesehatan. Efek serat bagi kesehatan antara lain membantu menurunkan kadar gula darah dan kadar kolesterol darah. Sehingga dapat membantu menurunkan risiko penyakit Jantung Koroner, Sindroma Metabolik, dan Obesitas. Serat juga dapat membuat Anda kenyang lebih lama dan mencegah makan terlalu banyak. Makanan dengan kandungan serat yang tinggi tinggal di lambung lebih lama dan menyerap air lebih banyak sehingga membuat Anda selalu merasa kenyang.

Namun makanan tersebut bukan pilihan terbaik ketika Anda sedang mengkonsumsi seperti obat Antibiotik, Digoxim (obat untuk mengatur detak jantung yang tidak teratur), Metformin (obat Diabetes), Statin (obat penurun kolesterol dalam darah) karena juga dapat memperlambat tingkat penyerapan obat.

Makanan tinggi serat contohnya adalah biji-bijian (Gandum, jagung, beras merah) dan kacang-kacangan (Almond, Edamame, Kacang Hitam).

Makanan yang mengandung Tyramine (Keju, Daging olahan)

Hindari Sosis saat minum ObatApabila Anda minum obat Antidepresan golongan Monoamin Oksidase Moclobemide, atau obat flu yang mengandung Pseudoephedrine bersamaan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung Tyramine, maka dapat berakibat meningkatnya tekanan darah yang berbahaya terutama bagi penderita Hipertensi.

Zat tyramine ini bisa ditemukan secara alami dalam makanan. Tyramine adalah zat yang diproduksi oleh protein ketika makanan mulai dibiarkan lama. Semakin lama umur makanan, maka semakin banyak juga Tyramine yang diproduksi. Beberapa makanan yang mengandung Tyramine adalah Keju seperti yang telah Luvizhea.com jelaskan pada poin pertama tadi (susu dan produk olahanya).

Selain itu, beberapa daging olahan juga banyak mengandung Tyramine, seperti Hot Dog, Sosis, Bacon, Ham, dan lainnya. Bukan hanya daging olahan itu saja, daging panggang atau sate juga harus dihindari teruma bagi Anda yang menderita penyakit Asma. Karena kandungan karbon pada daging panggang bisa membentuk senyawa yang mencegah obat Asma dengan Teofilinn bekerja secara optimal. Selain itu karbon ini juga bisa memicu serangan Asma meskipun sudah mengkonsumsi obat.

Beberapa makananan dengan kandungan Tyramine lainnya adalah Produk Kedelai (Tahu, Tempe) dan Buah-buahan (Buah kering, Acar, Pisang, Alpukat). Sekedar tambahan informasi, pada buah-buahan kadar Tyramine akan semakin tinggi ketika buah terlambat dipanen.

Baca juga: Pantangan sakit Tipes dan makanan yang disarankan.

Bagikan ini di: