Setelah melahirkan, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh sebagian besar wanita (sekitar 90 persen dari kehamilan) adalah munculnya Stretch Mark pada area payudara, perut, bokong dan bagian tubuh lainnya dimana lemak terkonsentrasi seperti area lengan atas, pinggul dan paha. Sehingga banyak dari kita bertanya bagaimana cara menghilangkan Stretch Mark?
Stretch Mark (Striae) adalah guratan yang terbentuk ketika kulit meregang akibat perkembangan tubuh yang berlangsung lebih cepat dari biasa. Sehingga membuat lapisan tengah kulit (dermis) menipis hingga merekah (robek) pada beberapa tempat. Dan ini membuat lapisan di bawahnya tampak dari luar, atau muncul ke permukaan. Tanda munculnya Stretch Mark diawali dengan muncul garis guratan kemerahan hingga keunguan, kadang disertai rasa gatal-gatal. warna guratan merah atau ungu tersebut muncul karena lapisan dermis yang menipis, membuat pembuluh darah di bawahnya muncul dan tampak ke permukaan. Lama-kelamaan garis guratan ini akan berubah menjadi warna putih perak atau kelabu (tergantung pada warna kulit). Yang kemudian akan menghilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau bahkan tahun.
Yang meningkatkan risiko mengalami Stretch Mark
Stretch Mark pada umumnya tidak menyakitkan atau membahayakan kesehatan seseorang yang mengalaminya, hanya saja Stretch Mark cenderung menimbulkan rasa tidak nyaman karena akan mengganggu penampilan. Dan benar, banyak wanita yang merasa tertekan akibat adanya Stretch Mark pada kulit mereka yang susah di hilangkan.
Pada wanita yang sedang hamil, Stretch Mark ini mulai muncul saat usia kehamilan memasuki 4-5 bulan dan akan terus aktif hingga proses melahirkan tiba. Karena pada masa tersebut pertumbuhan janin sedang pesat-pesatnya dan kulit harus meregang melebihi laju pertumbuhan alaminya.
Risiko Stretch Mark ini juga akan meningkat bila pertambahan berat badan ibu hamil di atas rata-rata, yaitu naik lebih dari 10-12,5 kilogram. Tapi ini juga tergantung pada berat badan ibu hamil sebelum mengandung.
Memang seiring berjalannya waktu, guratan Stretch Mark ini akan memudar. Tapi yang jadi masalah disini, Stretch Mark umumnya tidak dapat hilang 100 persen karena sudah terjadi robekan pada bagian jaringan bawah kulit. Itulah sebabnya kehadiran Stretch Mark menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar wanita pasca melahirkan, karena dapat mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri untuk kedepannya, dimana kulit akan nampak belang-belang dan terasa kasar seperti adanya rekahan yang sulit dihilangkan.
Sekedar informasi, Kehamilan bukanlah satu-satunya penyebab munculnya Stretch Mark pada kulit tubuh. Stretch Mark bisa juga muncul akibat beberapa hal, seperti:
- Kulit kering karena kekurangan Kolagen dan Elastin yang disebabkan oleh penuaan.
- Ketidakseimbangan hormon karena Pubertas, kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, depresi atau pengaruh dari penggunaan obat-obatan (misalnya: Kortikosteroid).
- Mengalami percepatan pertumbuhan saat remaja .
- Perubahan berat badan secara drastis atau pembentukan otot dengan sangat ekstrim, dimana jaringan kulit tidak sanggup mengikuti perubahannya.
- Mengidap kondisi kesehatan tertentu, seperti Sindrom Marfan atau Cushing. Sindrom Cushing membuat tubuh memproduksi hormon kortisol secara berlebihan sehingga menyebabkan Stretch Mark berkembang. Sedangkan Sindrom Marfan adalah kelainan gen yang mempengaruhi jaringan tisu dan kulit.
Cara mencegah dan meminimalisir Stretch Mark
Penting sekali melakukan tindakan pencegahan Stretch Mark selama masa kehamilan yang pernah Luvizhea.com bahas pada artikel: Mencegah dan mengatasi Stretch Mark saat hamil. Yaitu dengan menjaga kelembaban dan keelastisitasan kulit selama masa kehamilan, dengan cara: mengkonsumsi makanan kaya nutrisi terutama vitamin C dan E, banyak minum air putih, menggunakan pelembab alami seperti minyak zaitun dan baby oil yang aman untuk ibu hamil, serta jangan tergoda untuk menggaruk bagian tubuh yang terasa gatal, karena itu akan memperparah Stretch Mark yang timbul. Dan tentu saja tindakan yang dianggap sepele ini akan meminimalisir risiko terjadinya Stretch Mark pasca kehamilan yang sulit dihilangkan. Karena kondisi kulit yang lembab dan elastis akan mampu menyesuaikan peregangan dari perkembangan yang terjadi, dengan begitu walaupun kulit mengalami Stretch Mark, guratan yang timbul tindak akan terlalu parah atau tidak terbentuk lebih dalam, sehingga Stretch Mark bisa memudar dan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan.
Apakah Stretch Mark yang sudah lama bisa hilang?
Banyak orang yang menanyakan hal tersebut setelah bosan melakukan kamuflase dengan kosmetik. Dimana untuk menyamarkan Stretch Mark yang mereka miliki, mereka harus mengoleskan krim khusus yang sesuai dengan warna kulit mereka, dimana krim ini banyak di jual bebas di pasaran. Memang tipe krim ini dapat bertahan hingga 2-3 hari karena bersifat tahan air. Namun ini sifatnya hanya sementara dan bukan tindakan perawatan untuk menghilangkan Stretch Mark.
Begitupun dengan penggunaan bahan alami seperti Lemon, Wortel, maupun tanaman Lidah Buaya dalam menghilangkan Stretch Mark dengan cara tradisional. Cara-cara alami ini biasanya selain membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, juga harus dilakukan secara rutin, namun tetap saja tidak bisa efektif menghilangkan Stretch Mark bila guratan yang terbentuk lebih dalam. Apalagi bila Stretch Mark yang Anda miliki sudah lama dibiarkan dan belum juga menghilang sampai kini, dimana hal ini akan membuat guratan yang terbentuk menjadi jaringan yang permanen karena tidak segera ditangani dan dilakukan perawatan dengan cara yang tepat ketika Stretch Mark masih aktif.
Maka dari itu, bila Stretch Mark yang Anda miliki tergolong parah, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi kulit dan Stetch Mark yang timbul, serta menentukan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Dokter mungkin menyarankan jenis perawatan tertentu sesuai bentuk dan lamanya Stretch Mark yang timbul serta warna kulit Anda.
Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Stretch Mark yang bisa menjadi pertimbangan bagi Anda dalam menghilangkan guratan Stretch Mark yang timbul:
Menggunakan Krim penghilang Stretch Mark
Beberapa produk kecantikan berbentuk krim, gel, dan losion sering mengklaim bisa menghilangkan Stretch Mark. Biasanya produk-produk tersebut berupa pelembab kulit yang bisa diperoleh di apotek, supermarket, toko obat, dan tempat perawatan kecantikan.
Krim ini umumnya mengandung vitamin E, vitamin C, Prolin, Glukonat Tembaga, Peptida (fragmen protein), atau ATP yang fungsinya menghentikan tubuh menyerap lemak dan meningkatkan pemecahan lemak. Dengan begitu secara keseluruhan krim ini dapat memacu pembentukan kolagen kulit baru, mempromosikan penyembuhan luka, serta meningkatkan antioksidan.
Namun produk tersebut sebaiknya digunakan (dioleskan) saat Stretch Mark masih aktif, yaitu saat Stretch Mark masih berwarna kemerahan atau keunguan. Bila tidak, produk krim atau losion ini tidak memiliki pengaruh apa pun. Dengan kata lain sama saja dengan membiarkan Stretch Mark hilang dengan sendirinya, dan itu butuh waktu sangat lama, walaupun sebenarnya Anda sudah rutin mengoleskan krim tersebut.
Pilihan lain dalam mengatasi Stretch Mark adalah Penggunaan obat topikal (salep) Retinoid atau Tretinoin. Dan untuk mendapatkannya tentu saja harus dengan Resep Dokter.
Retinoid atau Tretinoin mengandung Retin-A, Avita, dan Renova yang dapat menyamarkan Stretch Mark dengan cara membentuk (meningkatkan produksi) kolagen dalam kulit.
Sama seperti pemakaian krim lainnya, pemakaian krim Retinoid atau Tretinoin akan berdampak besar pada Stretch Mark yang baru terbentuk. Dan untuk Stretch Mark yang sudah lama hadir, manfaat pemakaian produk ini mungkin tidak akan seefektif penanganan Stretch Mark ketika masih baru. Namun demikian penggunaannya mampu memperbaiki tampilan Stretch Mark yang ada.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Retinoid atau Tretinoin ini adalah: bahwa wanita yang sedang hamil atau ibu menyusui sebaiknya berhati-hati bila ingin memakai krim Retinoid atau Tretinoin ini. Karena bahan yang mengandung senyawa ini berpotensi menyebabkan cacat lahir pada janin yang dikandung. Dan mempengaruhi ASI sehingga bisa ikut masuk kedalam tubuh bayi yang menyusu. Untuk itu konsultasikan lebih lanjut pada Dokter Spesialis Kulit atau Dermatologists Anda tentang masalah ini.
Selain itu, ketika Anda memakai Retinoid atau Tretinoin disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari berlebihan karena rentan menimbulkan iritasi atau bahkan luka bakar pada area kulit yang diolesi krim tersebut.
Chemical Peeling untuk menghilangkan Stretch Mark
Chemical Peeling merupakan pengelupasan sel kulit mati yang umumnya menggunakan bahan kimia tertentu. Pada proses Chemical Peeling untuk menghilangkan Stretch Mark, bahan yang digunakan adalah Glycolic Acid (Asam Glikolat). Yang merupakan keluarga dari asam Alpha-Hydroxy (AHA) yang dihasilkan dari gula tebu.
Proses Peeling yang dilakukan selama 5-15 menit pada bagian yang terdapat Stretch Mark menggunakan Glycolic Acid sebesar 50-70 persen, tergantung tingkat ketebalan guratan.
Peeling bekerja pada setiap lapisan untuk mengencangkan, mencerahkan kulit, dan mengikis sel kulit epidermis yang mati agar kulit dapat beregenerasi dengan baik, serta meningkatkan produksi kolagen yang akan membuat kulit lebih elastis dan mulus.
Namun, metode ini tidak dianjurkan bagi Anda yang tidak dapat mengatasi rasa sakit, karena perawatan ini berisiko menimbulkan luka dan bengkak selama beberapa hari sebelum kulit pulih kembali secara bertahap. Namun ini lebih aman bagi wanita hamil dibanding penggunaan krim Retinoid atau Tretinoin.
Setelah Proses Peeling, umumnya juga dilakukan proses penetralisasi untuk membersihkan sisa-sisa Glycolic Acid dengan cairan Glycerin yang mengandung garam dan mineral. Kulit pun akan dibiarkan beradaptasi dan akan kembali melakukan perawatan di minggu berikutnya. Dan ingat selama perawatan Anda harus berhati-hati agar jangan terlalu banyak terpapar sinar matahari.
Selain dari pada proses Peeling yang menggunakan bahan Glycolic Acid yang umum dilakukan di klinik kecantikan, Anda bisa menggunakan krim yang berbahan Glycolid Acid yang bisa diaplikasikan sendiri dirumah. Dosisnya pun akan menyesuaikan dengan resep yang telah diberikan Dokter atau Ahli Dermatologi Anda.
Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan krim berbahan Glycolic Acid bersama krim Tretinoin yang sudah Luvizhea.com jelaskan pada poin sebelumnya. Sebagian bukti ilmiah menyatakan hal ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam memudarkan dan menghilangkan bekas Stretch Mark.
PRP Treatment untuk menghilangkan Stretch Mark
Saat ini, juga tersedia perawatan Platelet Rich Plasma Treatment yang juga di klaim bisa mengatasi Stretch Mark.
Perawatan jenis ini kerap dikenal dengan sebutan Vampire Treatment karena menggunakan sebagian darah pasien untuk dijadikan plasma darah kaya trombosit yang akan diaplikasikan kembali kedalam tubuh yang butuh dilakukan treatment.
Penambahan konsentrasi trombosit yang lebih dari biasanya inilah yang akan membuat proses penyembuhan dan konsentrasi pertumbuhan jaringan yang rusak akan berlangsung lebih cepat.
Untuk lebih jelasnya, berikut proses PRP Treatment yang biasa dilakukan oleh Dokter Kecantikan:
- Pengambilan darah sebanyak 30-60 mililiter
- Proses pengolahan darah pasien secara steril dengan Centrifuge. Sehingga didapatkan plasma darah dengan kandungan trombosit mencapai 5-10 kali lipat dari konsentrasi normal.
- Plasma darah tersebut akan diaplikasikan kembali dengan melalui injeksi (penyuntikan) pada kulit atau bisa juga dengan metode Dermaroller. Dan biasanya sebelum menjalani prosedur treatment ini, akan di lakukan anestesi (bius lokal).
- Prosedur penyuntikan PRP ini mungkin akan menimbulkan rasa sakit ringan dan iritasi di daerah yang mendapatkan injeksi. Dan kondisi ini bisa timbul selama beberapa hari setelah injeksi. Anda masih diperbolehkan untuk mengkonsumsi obat pereda rasa nyeri seperti Paracetamol. Namun harus menghindari obat anti peradangan (seperti Aspirin atau Ibuprofen) minimal 4 minggu setelah injeksi.
- PRP Treatment bisa di kombinasikan dengan pengisian Dermal (filler) dan terapi Laser untuk mendapat hasil yang lebih optimal.
PRP Treatment memperbaiki kecacatan kulit dengan cara memicu dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru dan mempercepat pembentukan kolagen. Sehingga mampu membantu mengupayakan perbaikan Stretch Mark.
Selain itu PRP Treatment juga dapat memberikan efek peremajaan (Anti-aging) dalam mengatasi keriput dan perawatan bekas jerawat bila diaplikasikan pada area wajah.
Bukan hanya itu, bahkan sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa terapi PRP dapat membantu dalam proses penyembuhan. Seperti cedera Tennis Elbow, cedera akut pada otot dan ligamen,pPeradangan tendon lutut kronis, masalah Osteoarthritis hingga patah tulang. Serta mengatasi kebotakan yang diakibatkan oleh masalah Alopesia Androgenik.
Phytostem untuk menghilangkan Stretch Mark
Phytostem merupakan metode yang berasal dari Perancis yang salah satu manfaatnya adalah untuk menghilangkan Stretch Mark.
Teknik perawatan yang biasa dilakukan adalah diawali dengan pembersihan terlebih dahulu area yang akan dilakukan perawatan, dengan menggunakan bahan yang terbuat dari tanaman yang mengandung Stemcell Herbal.
Kemudian perawatan dilanjutkan dengan menggunakan alat CET (Capacitive Electrik Transfer) dan RET (The Resistive Transfer). Yaitu suatu alat yang memungkinkan arus elektrik RF ditransfer ke tubuh pasien sehingga menyebabkan meningkatnya temperatur tubuh untuk mengaktifkan Kolagen. Energi panas yang terbentuk tersebut juga menjangkau lebih dalam hingga ke bagian lemak viseral (lapisan kulit paling bawah setelah Subkutan) sehingga dapat bekerja untuk memperbaiki guratan Stretch Mark yang terdalam.
Proses pemanasan sendiri berlangsung selama 20 menit. Panas yang di hasilkan bisa mencapai sekitar 44 derajat Celsius, tetapi tenang saja ini tetap nyaman di kulit (tidak menyebabkannya terbakar).
Bukan hanya itu saja, perawatan ini bisa di kombinasikan dengan Massage Slimming Cream. Untuk membuka saluran Llimfatik dan melunakkan sel-sel lemak. Dan dilanjutkan dengan proses terakhir yaitu Wrapping Body (membungkus tubuh dengan plastik). Yang dapat membuat efek pembuangan racun dalam tubuh (proses detoksifikasi) berjalan lebih maksimal.
Untuk hasil yang maksimal, treatment Phytostem ini harus rutin dilakukan yaitu seminggu sekali sebanyak 4 kali.
Mesotherapy untuk menghilangkan Stretch Mark
Mesotherapy merupakan salah satu tindakan medis dengan cara memasukkan cairan yang berbentuk vitamin, obat Lipolisis, dan bahan Homeopatik ke dalam jaringan mesodermis. Hal ini untuk mencerahkan kulit, membantu proses peremejaan kulit, mengaktifkan proses metabolisme, sehingga merangsang pembentukan serat Kolagen dan Elastin yang dapat membuat kulit menjadi lebih elastis dan awet muda.
Mesotherapy mempunyai banyak manfaat untuk wajah dan bagian tubuh lainnya. Untuk wajah, Mesotherapy berguna untuk menghilangkan lemak pada daerah pipi dan Double Chin (dagu). Sehingga yang memiliki wajah tembam atau chubby bisa terlihat lebih tirus, mengencangkan kulit, menghilangkan bekas jerawat, menghilangkan kantong mata, mengurangi kerutan. Serta membantu kulit wajah tampak lebih cerah, sehat, dan cantik. Sementara untuk tubuh, Mesotherapy berguna untuk melangsingkan, membentuk bagian tubuh, mengencangkan, membantu mengatasi Stretch Mark, selulit, serta mencerahkan kulit.
Trestment Mesotherapy ini dapat dilakukan secara manual. Yaitu hanya menggunakan alat suntik biasa dan jarum yang sangat kecil atau alat yang dinamakan Mesogun. Cara pengerjaan-pun juga cukup mudah, yaitu hanya dengan memasukkan obat atau pun bahan lain sesuai dengan target dan tujuannya.
Mesotherapy tidak sakit, namun tetap tergantung pada sensitivitas masing-masing personal. Untuk hasil yang maksimal, perawatan ini bisa dilakukan 1-2 kali dalam seminggu.
Mikrodermabrasi untuk menghilangkan Stretch Mark
Mikrodermabrasi merupakan satu dari beberapa perawatan yang dinyatakan bermanfaat untuk memudarkan tampilan Stretch Mark yang sudah lama terbentuk (sudah tidak aktif tapi masih berbekas).
Tindakan Mikrodermabrasi adalah sejenis pengelupasan (exfoliation), dengan menggunakan kristal-kristal mikro, untuk membersihkan (menghilangkan) sel-sel kulit mati, dan merangsang produksi sel kulit baru.
Anda tidak perlu khawatir merasakan sakit saat melakukan perawatan ini. Alat yang digunakan adalah semacam pena yang menyemprot kulit dengan kristal-kristal kecil. ini untuk mengelupas sel-sel kulit yang rusak (mati) pada permukaan kulit. Dan alat penghisap akan mengangkat kristal berserta sel kulit mati yang telah terkelupas tersebut. Dengan tindakan ini diharapkan akan merangsang pertumbuhan lapisan kulit baru yang lebih lentur. Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, Anda perlu melakukan minimal 10 hingga 12 kali terapi.
Dermaroller untuk menghilangkan Stretch Mark
Dermaroller adalah proses yang bertujuan untuk merusak lapisan kulit luar (epidermis) agar dapat memicu kulit memperbaikinya sendiri. Regenerasi kulit baru ini diharapkan lebih baik dari sebelumnya.
Terapi Dermaroller menggunakan Roller kecil yang dilengkapi dengan jarum-jarum berukuran sangat kecil. Roller ini kemudian akan dijalankan di atas permukaan kulit yang perlu diperbaiki. Jarum-jarum kecil ini nantinya akan melukai kulit dan menjadi jalan masuk serum yang akan diberikan. Yang kemudian akan merangsang produksi kolagen dan regenerasi kulit.
Anda tidak perlu khawatir dengan luka atau bercak kemerahan yang disebabkan oleh alat ini. Luka pada kulit yang diakibatkan oleh Roller tidak akan menimbulkan bekas luka dan akan hilang dalam beberapa hari.
Proses perawatan Dermaroller biasanya hanya memakan waktu satu jam saja. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan treatment Dermaroller sebanyak 4-6 kali perawatan.
Terapi Laser untuk menghilangkan Stretch Mark
Laser yang sering digunakan pada terapi untuk menghilangkan Stretch Mark adalah jenis Pulse Dye Laser. Pada metode ini, sinar laser akan dipaparkan pada kulit yang mengalami Stretct Mark. Sehingga bisa merangsang produksi kolagen, elastin, atau melanin pada kulit.
Energi dari sinar laser diserap pembuluh darah di bawah lapisan Stretch Mark. Sehingga tanda guratan merah atau ungu pada Stretch Mark yang masih aktif, dapat berubah warna menjadi putih atau menjadi lebih tidak terlihat.
Kekurangan dari perawatan ini adalah biayanya yang sangat mahal dan harus dilakukan lebih dari satu kali. Besaran biaya tersebut sangat tergantung dari tempat, alat dan Dokter yang melakukan tindakan.
Operasi plastik untuk menghilangkan Stretch Mark
Operasi Plastik bisa di jadikan pilihan terakhir untuk menghilangkan Stretch Mark. Cara ini memang lebih efektif dari cara yang telah disebutkan diatas, namun berbiaya lebih mahal sehingga jarang direkomendasikan.
Tindakan yang sering dilakukan adalah Abdominoplasty atau Tummy Tuck. Tindakan operasi ini biasa dilakukan untuk mengoreksi kontur dinding perut agar menjadi lebih rata dan kencang. Untuk mengencangkan perut yang kendur. Dokter Bedah akan menipisi jaringan lemak yang ada di perut, dan mengencangkan otot-otot lurus yang ada di perut. Begitupun untuk menghilangkan Stretch Mark pasca melahirkan, Dokter juga akan membuang lapisan kulit perut bagian bawah yang mengalami Stretch Mark. Sehingga dengan begitu, pasca melakukan Abdominoplasty ini Anda bisa memiliki perut yang kencang dan mulus seperti sediakala saat sebelum hamil.
Namun, pertimbangkan baik-baik apakah gangguan akibat Stretch Mark ini sepadan dengan tindakan operasi seperti ini. Karena selain mahal tindakan ini juga berisiko terjadi komplikasi dan terjadi infeksi pada luka bekas operasi.
Nah, itulah beberapa metode atau cara yang dapat digunakan untuk menghilang Stretch Mark. Dari yang masih baru hingga yang sudah lama ada (permanen). Pilih salah satu yang sesuai dengan kebutuhan Anda, atau kombinasikan dari beberapa perawatan tersebut untuk hasil yang lebih maksimal.