fbpx
ARTIKEL

Mengatasi keluhan dan infeksi pada jahitan Episiotomi

| Luvi Zhea

Jahitan saat melahirkanSaat proses persalinan normal, terkadang diperlukan tindakan Episiotomi. Episiotomi adalah prosedur bedah minor untuk memperlebar jalan lahir, dengan cara menggunting kulit dan otot-otot yang mendasari daerah Perineum (antara vagina dan Rektum).

Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk mempermudah keluarnya kepala bayi saat Crowning (kala II) dan menghindari luka robekan spontan yang tidak beraturan sehingga nantinya akan menyulitkan proses penjahitan kembali.

Dengan begitu, tentu pasca melahirkan ibu harus melakukan perawatan khusus untuk merawat jahitan luka saat melahirkan normal tersebut, agar jahitan luka cepat kering, tidak terjadi infeksi dan bisa kembali pulih seperti sedia kala. Untuk itu silahkan baca selengkapnya pada artikel Luvizhea.com sebelumnya: Cara cepat menyembuhkan bekas jahitan saat melahirkan normal.

Namun selain tentang perawatan yang harus ibu lakukan, terkadang keluhan-keluhan yang terjadi saat proses pemulihan juga harus di atasi, agar tidak terlalu menyiksa dan mengganggu kenyamanan dalam ibu beraktivitas saat mengurus bayi yang baru lahir. Keluhan-keluhan yang sering timbul antara lain:

  • Jahitan luka Episiotomi lama kering.
  • Rasa sakit atau nyeri terutama saat berjalan, ketika jongkok, ketika berdiri dan ketika bangun dari tidur.
  • Rasa perih saat Buang Air Kecil (BAK), dan saat Buang Air Besar (BAB).
  • Jahitan mengalami pembengkakan, muncul benjolan warna merah, hingga timbul keloid pada bekas jahitan yang mengering.
  • Jahitan mengeluarkan cairan (darah disertai nana) dan berbau.
  • Terasa panas dan gatal disekitar jahitan luka Episiotomi.
  • Jahitan lepas sehingga luka Episiotomi terbuka kembali.

Dan masih banyak keluhan lain yang mungkin terjadi, misalnya rasa sakit atau nyeri yang berkepanjangan(tidak hilang bahkan setelah beberapa bulan pasca melahirkan), hingga rasa nyeri yang masih timbul pada bekas jahitan saat berhubungan intim pasca melahirkan.

Berapa lama Jahitan luka Episiotomi bisa kembali pulih secara sempurna?

Sebenarnya apabila luka jahitan dirawat dengan baik dan kondisi (daya tahan tubuh) ibu dalam keadaan prima, jahitan luka Episiotomi akan kering dengan baik antara 1-2 minggu. Namun proses penyembuhan sempurna luka Episiotomi biasanya berlangsung 3-6 bulan.

Dikatakan sembuh apabila luka tersebut sudah kering dan sudah tidak terasa perih, nyeri, serta benang jahitan tersebut juga telah “larut” bersama daging (dan apabila ada sisa benang lainnya akan lepas dengan sendirinya).

Dan yang perlu ibu ketahui, tidak ada obat yang mempercepat penyembuhan luka, obat-obat yang diberikan merupakan terapi pencegahan terhadap infeksi sekunder. Karena pada luka terbuka, kuman atau bakteri akan mudah masuk dan menginfeksi jahitan luka, sehingga membuat jahitan luka Episiotomi lebih lama untuk sembuh.

Mengapa bekas jahitan luka melahirkan (Episiotomi) lama sembuh?

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan jahitan luka Episiotomi seperti:

  • Kebersihan luka yang kurang terjaga dengan baik.
  • Reaksi alergi terhadap bahan dasar benang jahit.
  • Status gizi yang buruk (kekurangan protein).
  • Terjadi Infeksi.
  • Perdarahan pada luka.
  • Riwayat penyakit diabetes.
  • Wanita dengan kebiasaan merokok.
  • Gangguan pembuluh darah.
  • Pengerjaan jahitan yang kurang rapi.

Namun selain beberapa fakor tersebut di atas, jahitan pada derajad tingkat robekan jalan lahir juga ikut berpengaruh, seperti:

  • Jahitan pada robekan jahitan jalan lahir tingkat 1, yaitu jahitan yang hanya menyatukan kulit luar yang robek.
  • Jahitan pada robekan jalan lahir tingkat 2, yaitu jahitan yang menyatukan kulit dan jaringan otot Perenium.
  • Jahitan pada robekan jalan lahir tingkat 3, yaitu jahitan yang menyatukan robekan yang robek sampai dubur (Rektum).

Jadi, semakin lebar dan dalam luka, atau semakin banyak jahitan, maka jahitan luka tersebut semakin lama sembuh. Untuk itu bila kondisi robekan jalan lahir terjadi pada tingkat 3, sebaiknya hindari untuk banyak bergerak pada minggu pertama pasca melahirkan, karena bisa merusak otot-otot Perineum. Banyak-banyaklah duduk dan berbaring, hindari berjalan karena akan membuat otot Perineum bergeser.

Mengatasi rasa nyeri dan gejala bengkak pada jahitan luka melahirkan (Episiotomi)?

Setelah proses persalinan selesai, pada persalinan normal dengan tindakan Episotomi pasti akan terasa nyeri, bahkan ada yang mengalami pembengkakan.

Rasa nyeri ini sebenarnya hal yang wajar akibat dari terputusnya jaringan saraf dan jaringan otot. Dan akan segera membaik setelah beberapa hari.

Jangan sampai karena rasa sakit atau nyeri ini membuat ibu takut untuk bergerak. Karena semakin sering di gerakkan maka nyeri tersebut sebenarnya akan berkurang. Yang tidak diperbolehkan adalah mengangkat beban berat, karena dapat menyebabkan tekanan yang mengakibatkan jahitan terbuka kembali. Bila ibu hanya berbaring terus menerus dan takut bergerak karena rasa nyeri, maka hal tersebut sebenarnya akan menghambat proses penyembuhan. Karena sirkulasi darah pada luka menjadi tidak lancar.

Sedangkan pembengkakan yang terjadi merupakan reaksi perlawanan tubuh terhadap kuman. Sehingga dalam proses penyembuhan luka, terkadang memang terjadi sedikit pembengkakan dan kemerahan. Asalkan jahitan luka tetap bersih, ibu juga tidak perlu cemas, karena bengkak dan merah ini juga bersifat sementara, dan akan mengempes dengan sendirinya.

Seperti yang telah dijelaskan Luvizhea.com diatas, proses penyembuhan sempurna luka Episiotomi biasanya berlangsung 3-6 bulan, meski lukanya sendiri sudah kering setelah 1-2 minggu. Jadi rasa nyeri dan gejala pembengkakan ini adalah bagian proses dari penyembuhan yang biasa ibu hadapi. Dan nanti juga akan hilang dengan sendirinya, jadi tidak perlu khawatir bila tidak di ikuti tanda-tanda adanya infeksi.

Namun apabila gejala pembengkakan dan rasa nyeri tersebut semakin menjadi serta berkepanjangan, maka harus dilihat apakah terjadi infeksi pada jahitan luka Episiotomi tersebut? Bila terjadi infeksi maka harus diatasi dengan pemberian antibiotik, bila rasa nyeri tidak tertahankan bisa juga dengan mengkonsumsi obat pereda rasa nyeri.

Ibu juga bisa berendam air hangat untuk melancarkan peredaran darah diarea jahitan luka Episiotomi untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit atau nyeri yang timbul.

Mengatasi rasa takut saat Buang Air Kecil dan Buang Air Besar setelah melahirkan normal dengan jahitan Episiotomi

Hal yang paling ditakuti ibu pasca melahirkan dengan jahitan luka Episiotomi adalah ketika ibu ingin Buang Air Kecil dan Buang Air Besar (apalagi untuk pertama kalinya). Takut akan terasa perih pada luka saat terkena air seni atau ketika terkena air waktu cebok. Juga takut jahitan akan lepas ketika digunakan untuk mengedan ketika sedang Buang Air Besar atau ketika digunakan untuk jongkok.

Sebenarnya, setelah sekitar dua jam pasca melahirkan dengan jahitan Episiotomi, ibu baru boleh turun dari ranjang untuk Buang Air Kecil atau Buang Air Besar untuk pertama kalinya. Sebaiknya ibu melakukannya di kloset duduk, tidak boleh dengan jongkok untuk sementara waktu.

Memang kelainan berkemih pasca melahirkan dapat terjadi. Mulai dari tidak bisa menahan kecing hingga terasa perih (sedikit kesulitan) saat kecing. Tidak bisa menahan kencing biasanya diakibatkan karena robekan vagina yang terjadi terlalu lebar sehingga mengenai organ otot dan Uretra (organ yang kita gunakan untuk berkemih). Sedangkan rasa sakit ketika Buang Air Kecil bisa jadi karena terjadinya Infeksi Kandung Kemih atau Retensio Urine.

Selain itu, agar tidak mengedan dengan keras saat Buang Air Besar, ibu perlu mengkonsumsi makanan berserat tinggi seperti buah-buahan dan sayuran, serta banyak minum air. Bila perlu, Dokter akan memberikan obat pencahar atau untuk melembekkan tinja agar ketika Buang Air Besar ibu tidak perlu mengedan.

Untuk proses ceboknya pun harus diperhatikan, yaitu lakukan cebok dari arah depan ke belakang dengan air bersih, jangan sebaliknya. Karena bila terbalik cara ceboknya, justru akan mengumpulkan bakteri Escherichia Coli dari anus ke vagina sehingga bisa menyebabkan infeksi. Dan ibu bisa menyiram dengan air dingin untuk mengurangi rasa perih.

Namun, bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina ini dapat juga dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit.

Mengatasi infeksi pada jahitan jahitan luka Episiotomi

Apabila ibu mengalami keluhan pada jahitan luka Episiotomi terasa semakin sakit atau nyeri (nyut-nyutan), terasa sangat gatal, keluar darah bercampur nanah, berbau, terjadi pembengkakan di sekitar jahitan Episiotomi, dan bila diraba terasa panas. Maka ibu perlu waspada, karena itu merupakan tanda-tanda terjadi infeksi pada jahitan luka Episiotomi.

Infeksi ini umumnya terjadi 1-4 hari setelah persalinan. Tingkat keparahannya bervariasi tergantung luas wilayah dan kedalaman jaringan yang terinfeksi. Mulai dari Vagina, Vulva (bibir luar dan dalam), bahkan dapat menjalar hingga ke rahim. Selain itu, infeksi ini juga dapat menyebabkan jahitan luka Episiotomi semakin lama sembuh hingga dapat membuat jahitan luka Episiotomi kembali terbuka.

Penyebab utama dari terjadinya infeksi ini adalah karena:

  • Kebersihan yang kurang terjaga dengan baik, misalnya karena cara cebok yang salah sehingga bakteri Escherichia Coli dari anus dapat menginfeksi luka.
  • Kelembaban area jahitan yang tidak terkontrol, bisa juga akibat jarang ganti pembalut.
  • Adanya penurunan daya tahan tubuh ibu akibat faktor kelelahan yang terjadi pada saat ibu selesai proses persalinan.
  • Akibat menggaruk-garuk area jahitan yang terasa gatal.

Untuk itu dalam mengatasi infeksi, pada jahitan luka Episiotomi ini, perlu dilakukan beberapa cara, diantaranya:

  • Kebersihan organ intim ibu harus lebih ditingkatkan lagi, apabila infeksi pada luka timbul nanah, tentu saja luka harus dibersihkan. Atau bila perlu, biasanya jahitan akan dilepas agar cairan nanah dapat ke luar sehingga luka cepat mengering.
  • Diberikan obat Antibiotik yang tepat, sesuai dosis dan resep Dokter. Misalnya: Amoxillin, Ampicillin, Gentamicin, Metronidazol, dan lain sebagainya.
  • Jangan biarkan daerah luka lembab untuk waktu yang lama, ganti pembalut maksimal 4 jam sekali, segera keringkan bekas air setelah Buang Air Kecil atau Besar.
  • Jangan gunakan produk pembersih atau pewangi daerah kewanitaan, kecuali atas anjuran Dokter yang mengetahui kondisi Ibu, karena dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.
  • Konsumsi makanan yang kaya kandungan protein dan vitamin C karena dapat membantu penyembuhan luka dengan menguatkan sistem imun (daya tahan tubuh) dan sebagai bahan pembentuk jaringan baru di bekas luka tersebut.

Apa yang harus dilakukan bila jahitan luka Episiotomi terbuka kembali?

Sebenarnya bila tidak terjadi infeksi, Kekhawatiran soal jahitan lepas atau terbuka kembali sebenarnya bukan alasan yang kuat. Sebab, jahitan luka Episiotomi sebenarnya tidak mudah lepas. Memang masih terasa kalau disentuh, namun jahitan itu lebih kuat dari yang kita perkirakan.

Namun bila jahitan tersebut terbuka karena suatu hal, hal pertama yang sebaiknya ibu lakukan adalah segera kontrol ke Dokter Kandungan yang menangani ibu sebelumnya, karena harus dilihat sejauh mana robekan tersebut terjadi kembali.

Namun demikian, untuk sementara waktu jahitan yang terbuka saat masa nifas masih berlangsung, biasanya akan dibiarkan saja terlebih dahulu, apalagi itu masih dalam proses pengeringan luka. Yang penting kebersihan luka Episiotomi tersebut dijaga dengan baik agar tidak terjadi infeksi. Bila terbukanya karena terjadi infeksi, maka infeksi tersebut harus diatasi terlebih dahulu. Baru setelah itu bisa dilakukan operasi perbaikan ulang (repair), tentunya setelah masa nifas selesai atau setelah 3 bulan pasca melahirkan.

Memang penjahitan ulang rasanya akan lebih sakit dari sebelumnya. Hal tersebut karena saat melahirkan, walau sama-sama dijahit dan terasa sakit, tetapi rasa sakit tersebut tidak begitu dirasa oleh ibu. Karena rasa sakit saat itu tertutupi oleh perasaan lega dan bahagia dalam menyambut kelahiran bayi Anda. Namun berbeda saat harus dijahit ulang. Karena kedaan psikis ibu sudah kembali normal seperti sedia kala, maka saat dilakukan penjahitan ulang pasti akan terasa lebih sakit.

Lalu, apakah jahitan luka Episiotomi yang terbuka berbahaya bila tidak dijahit kembali? Dan apakah bila jahitan yang terbuka sedikit masih ada kemungkinan untuk menutup kembali dengan sendirinya?

Tubuh memiliki kemampuan membangun dan mereparasi kembali sel-sel tubuh yang rusak, sehingga luka bisa mengecil dan akhirnya pulih kembali. Untuk itu luka yang terbuka lebar (agar menyatu dengan baik) bagian satu dengan yang lainnya harus dilekatkan dengan dibantu jahitan. Bila tidak, luka memang tetap bisa sembuh (kering), namun tidak menyatu dengan baik. Bila jahitan yang terbuka lebar dan dalam, maka sebaiknya memang perlu dilakukan reparasi. Agar tidak terjadi masalah anatomi seperti Prolaps, gangguan saat berhubungan, Fistula, dan keluhan lainnya.

Namun bila jahitan luka terbuka hanya sedikit (tidak sampai lepas), maka masih ada kemungkinan luka tersebut akan menyatu kembali, namun meninggalkan sedikit luka parut yang tidak rata.

Mengapa saat berhubungan suami istri pada bekas jahitan luka Episiotomi masih terasa sangat nyeri?

Mungkin Anda menanyakan Kapan boleh melakukan hubungan suami istri pasca melahirkan dengan jahitan Episiotomi? Selama masa nifas telah selesai, tidak ada keluhan, dan Anda sudah siap untuk melakukannya, sebenarnya tidak masalah. Namun saran kami ibu dan suami tetap harus menggunakan alat kontrasepsi, karena walaupun setelah melahirkan atau habis masa nifas dan belum kembalinya siklus haid pasca melahirkan, kemungkinan untuk hamil kembali tetap ada. Selengkapnya bisa dibaca di: Waktu yang tepat berhubungan seks pasca melahirkan.

Sebagian wanita yang menjalani Episiotomi saat melahirkan normal, ada yang masih merasakan nyeri atau ngilu pada bekas jahitan melahirkan tersebut. Terutama ketika digunakan untuk berhubungan intim. Rasa ngilu atau nyeri saat berhubungan tersebut sebenarnya timbul karena saraf di sekitar luka tersebut menjadi sangat peka. Biasanya di akibatkan luka jahitan yang belum benar-benar sembuh dengan sempurna. Seperti yang telah Luvizhea.com jelaskan diawal. Waktu penyembuhan total jahitan luka Episiotomi bisa berlangsung hingga 3-6 bulan. Sehingga bila ibu dan suami berhubungan seks, dan dalam kurun waktu 4 atau 5 bulan masih terasa nyeri pada bagian bekas jahitan luka Episiotomi, maka hal tersebut masih bisa dikatakan wajar. Karena memang mengembalikan fungsi saraf yang luka (terpotong) membutuhkan waktu yang lama.

Apalagi proses penyembuhan luka bekas jahitan pasca melahirkan setiap orang berbeda-beda, yang di pengaruhi berbagai faktor.

Bagikan ini di: