Sebagai seorang ibu yang sedang hamil, tentu kita ingin melahirkan secara normal di usia kehamilan yang matang yaitu usia kehamilan ke 38-40 minggu atau genap 9 bulan. Namun dalam kondisi dan situasi tertentu, terkadang keinginan tersebut tidak bisa tercapai, karena janin yang dikandung lahir sebelum waktunya (Born Too Soon) pada usia kehamilan dibawah 36 minggu atau 8bulan, bahkan ada juga yang lahir saat usia kehamilan 7 bulan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti: ibu hamil menderita preeklamsia, ketuban pecah dini belum cukup bulan, infeksi ataupun masalah kehamilan lainnya. Tentu saja hal ini membuat kita sebagai orangtua merasa khawatir, karena takut terjadi apa-apa pada bayi kita yang baru dilahirkan. Sebaiknya kita tetap bersikap tenang. Dengan penanganan medis dan perawatan yang tepat, tentu kesehatan dan tumbuh kembang bayi prematur akan berjalan baik sesuai yang kita harapkan.
Untuk itu, biasanya sesaat setelah bayi prematur dilahirkan, bayi wajib mendapat perawatan khusus di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), sebuah ruang perawatan khusus bayi lahir prematur guna mengobati dan mencegah terjadinya kegagalan organ. Di ruangan khusus ini, bayi prematur mendapat perhatian dari tim dokter agar dapat memacu tumbuh kembangnya.
Namun ketika semua sudah berjalan dengan baik (bayi sudah bisa dibawa pulang kerumah), sekarang tiba saatnya kita sebagai orangtua yang harus meneruskan perawatan bayi yang lahir prematur ini dirumah sendiri. Namun masalahnya, ibu terkadang kurang percaya diri dalam melakukannya, takut ada yang salah.
Untuk itu Luvizhea.com pada artikel kali ini akan membahas apa saja yang harus diperhatikan ibu dalam merawat bayi prematur dirumah, sehingga ibu tidak perlu ragu dalam merawat dan membesarkan bayi yang terlahir prematur.
Memang, bayi yang lahir prematur memiliki risiko gangguan kesehatan yang lebih besar dibandingkan bayi cukup bulan. Bayi prematur sangat rentan terhadap ketidakstabilan suhu, kesulitan makan, gula darah rendah, infeksi serta kesulitan bernapas. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian ekstra untuk perawatan bayi lahir prematur terutama ketika dirumah, dimana jauh dari pantauan tenaga medis.
Perhatikan Suhu tubuh bayi prematur
Bayi prematur atau Neonatus Kurang Bulan (NKB) adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, sehingga berat badan bayi saat lahir rendah. Sedangkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat kurang dari 2500 gram ketika lahir walaupun ia lahir cukup bulan. Dengan demikian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat merupakan bayi yang lahir prematur atau bayi yang lahir cukup bulan. Keduanya memiliki risiko untuk mengalami Hipotermia atau suhu tubuh dibawah 36,5 derajat celsius (pada pemeriksaan suhu di ketiak), yamg tentu saja akan membahayakan bayi prematur.
Bayi prematur lebih berisiko mengalami Hipotermia karena lemak coklat ditubuhnya belum ada atau sangat sedikit. Lemak coklat ini terbentuk pada akhir kehamilan trimester ketiga dan berfungsi dalam menghasilkan energi pada saat bayi kedinginan. Selain itu Hipotermia ini disebabkan oleh jaringan di bawah kulit bayi prematur yang masih tipis dan belum matang (imatur), sehingga kulit terlihat tipis, transparan, dan tidak dapat melindungi tubuh dari dingin secara optimal. Belum lagi, bayi prematur belum mempunyai kemampuan untuk menghangatkan tubuhnya dengan jalan menggigil, posisi frog position (katak) sehingga juga menyebabkan bayi tidak bisa merangkul atau midline position saat kedinginan dan cadangan gula yang tidak memadai di tubuhnya.
Hipotermia dapat terjadi melalui proses-proses sebagai berikut: hembusan aliran angin dingin ke tubuh bayi (konveksi), temperatur udara sekitar yang dingin (radiasi), alas tempat tidur yang dingin (konduksi), dan tubuh bayi yang lembab karena diliputi air seperti habis mandi (evaporasi).
Untuk itu, persiapkan alat bantu untuk mengecek kondisi kesehatan bayi prematur, seperti Termometer. Letakkan peralatan tersebut pada tempat yang terjangkau, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan dapat segera terpegang. Selain itu Pastikan ibu menyimpan nomor telepon Dokter, klinik atau rumah sakit yang menangani bayi ibu saat proses melahirkan. Sehingga, ketika sewaktu-waktu ada kondisi darurat, ibu bisa langsung menghubungi mereka untuk meminta pertolongan.
Dan sebagai orangtua kita harus mengkondisikan selalu kondisi bayi agar tetap hangat dan nyaman ketika dirumah, seperti:
Melakukan Perawatan Metode Kanguru (Kangaroo Mother Care) untuk Bayi lahir Prematur
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan metode penting dalam merawat bayi prematur di rumah. Metode ini selain menciptakan kedekatan emosional antara ibu dan bayi, juga memiliki banyak manfaat diantaranya:
- Menjaga suhu tubuh bayi yang lahir prematur agar stabil (sama dengan suhu tubuh ibu) karena ibu dapat mentransfer suhu tubuhnya ke bayi.
- Metode ini terbukti meningkatkan kesempatan bagi bayi untuk mendapatkan ASI lebih sering dan lebih lama, sehingga bayi minum ASI lebih banyak.
- Pola pernafasan bayi lebih teratur dan mengurangi kejadian bayi tidak bernafas (Apnea Periodik).
- Denyut jantung bayi lebih stabil.
- Pengaturan perilaku bayi lebih baik, seperti: bayi lebih tenang, jarang menangis dan sewaktu bangun bayi lebih alert.
- Pemakaian kalori menjadi berkurang, sehingga kenaikan berat badan bayi lebih baik.
- Waktu tidur bayi lebih lama.
- Menurunkan angka kejadian infeksi
Cara melakukan Perawatan Metode Kanguru adalah dengan memposisikan bayi agar berada di dada sang ibu dengan kulit saling bersentuhan langsung seperti kanguru. Dalam hal ini ibu melepas bra, dan bayi hanya menggunakan popok, kaos kaki dan topi. Apabila ibu masih ragu, ibu bisa meminta bantuan bidan, perawat atau Dokter untuk melatih melakukan metode ini.
Saat terbaik untuk melakukan Perawatan Metode Kanguru untuk bayi lahir prematur adalah setelah bayi mandi atau setelah disusui, dan dilakukan hingga berat badan bayi mencapai 2500 gram.
Menyiapkan kamar khusus bayi prematur
Bagi bayi yang lahir prematur tentu sangat sensitif dan daya tahan tubuhnya masih lemah. Oleh karena itu, aturlah kamar bayi sedemikian rupa agar bersih, aman dan nyaman. Pastikan mengatur suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau panas, yaitu dengan mengatur suhu AC pada suhu 26 atau 27 derajat celsius agar suhu tubuh bayi tetap terjaga.
Selain itu, hindari kondisi ruangan yang terlalu terang atau bising supaya bayi bisa tidur dengan lelap dan tenang. Bayi mungkin masih memiliki ambang toleransi yang rendah untuk suara dan bunyi keras, sehingga ia sering kaget dan merasa terganggu dengan suara yang keras. tetapi ia mendengar dan mendapatkan rasa nyaman dari suara yang sudah dikenalnya, bahkan sejak sebelum kelahiran.
Jangan khawatir bila bayi prematur lebih banyak tidur dibandingkan bayi normal. Sebab, bayi prematur membutuhkan waktu lebih lama untuk metabolisme tubuhnya, sehingga ia pun membutuhkan tidur yang lebih banyak. Walupun begitu, bayi prematur juga bangun lebih sering dibandingkan bayi lahir cukup bulan. Periode tidur rata-rata bayi prematur lebih singkat daripada bayi cukup bulan. Melembutkan musik dan mengurangi terangnya lampu secara bertahap seperti yang Luvizhea.com jelaskan diawal dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Berjemur matahari pagi bagi bayi prematur
Terkadang ada yang menyarankan untuk mengajak bayi berjemur matahari pada pagi hari selama 10-15 menit agar kulit bayi tidak kuning. Memang sinar matahari pagi memiliki manfaat besar bagi bayi, diantaranya: dapat memberi kehangatan pada tubuh bayi, mampu memicu keluarnya lendir dari tenggorokan pada bayi yang mengalami flu atau pilek. Selain itu juga memberi manfaat untuk mengurangi suara nafas bayi yang seperti suara ngorok, serta merangsang terbentuknya vitamin D yang bermanfaat pada penyerapan kalsium pada tulang.
Namun demikian, sebaiknya hindari menjemur bayi yang lahir prematur. Bayi prematur membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan llingkungannya. Selain itu temukan dulu apakah bayi ibu mengalami kondisi fotosensitif atau tidak. Karena apabila bayi sensitif terhadap sinar matahari, hal ini malah akan berdampak buruk terhadap kulitnya. Setelah bayi prematur bisa beradaptasi dengan baik, barulah bayi bisa mendapat manfaat yang besar dari kegiatan berjemur matahari pagi seperti yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas.
Perhatikan asupan gizi pada bayi prematur
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi yang paling penting bagi tumbuh kembang bayi prematur. Pemberian ASI eksklusif bisa membantu menambah berat badan dan meningkatkan kekebalan (imun) tubuh bayi, serta mencukupi kebutuhan cairan bagi bayi. Apabila bayi kekurangan cairan, maka bayi tersebut berisiko mengalami dehidrasi yang akan berdampak pada berkurangnya elektrolit tubuh, dan masalah ini tentu dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan bayi prematur secara umum.
Bayi prematur yang diberi ASI terbukti bisa mengurangi tingkat kematian dan tingkat kesakitan, otaknya berkembang lebih baik, lebih cerdas, dengan skor perkembangan mental 5.2 hingga 8.3 poin lebih tinggi. Bukan hanya itu, bayi prematur dengan pemberian ASI akan mendapatkan keuntungan dari segi kesehatan saluran cerna, perkembangan dan status gizi yang lebih baik. Serta Bayi terbukti lebih sehat di masa kanak-kanak hingga kelak ia dewasa.
Aturan pemberian ASI untuk bayi prematur
Bagi ibu yang memiliki bayi prematur, sebaiknya memberikan ASI dalam jumlah yang sedikit, tetapi sering, paling tidak 2-3 jam sekali. Semakin sering semakin baik, dan pastikan ASI ibu mencukupi. Untuk mengetahui apakah ASI mencukupi atau tidak, ibu bisa mengukurnya dengan cara memerah ASI lantas diukur. Kebutuhan sehari minum bayi antara 100-120 cc per kg berat badan bayi. Dan kenaikan berat badan minimal yang harus tercapai adalah 15 gram/kilogram per hari. Misalnya ketika pulang dari rumah sakit berat badan bayi adalah 2 kg, maka kenaikan berat badan yang diharapkan adalah 30 gram/hari ketika dirawat dirumah.
Apabila ASI ibu tidak keluar atau keluar tetapi sedikit, ibu bisa membaca: Cara meningkatkan produksi ASI saat menyusui. Namun apabila ASI ibu keluar, namun bayi belum bisa menyusu secara langsung, atau bayi terlihat lelah ketika menyusu, maka ibu bisa mencoba memompa ASI terlebih dahulu, lalu kemudian memberikan ASI perah tersebut kepada bayi dengan alat bantu. Dalam hal memerah ASI ini, ibu dianjurkan memerahnya setiap 2-3 jam atau minimal 8 kali dalam sehari, ibu bisa memerah ASI dengan menggunakan tangan atau pompa khusus untuk memerah ASI.
Namun bagaimana apabila ASI tidak dapat keluar sama sekali? Solusi yang mungkin bisa dipertimbangkan adalah donor ASI. Mengingat biar bagaimanapun ASI jauh lebih baik dibanding bila bayi ibu (yang prematur) harus mengkonsumsi susu formula. Namun apabila tidak mendapatkan donor ASI, maka solusi terakhir adalah mengkonsumsi susu formula khusus bayi prematur.
Hal ini berdasarkan saran dari Dokter untuk pemberian tambahan penguat atau fortifikasi ASI atau susu untuk menambah kalori dalam rangka mengejar pertumbuhannya tersebut. Selain itu di sertai juga pemberian asam folat dan zat besi atau tambahan vitamin D untuk negara yang beriklim subtropis. Dan disini ibu harus telaten saat memberikan asupan suplemen tambahan ini. Apabila mengalami kesulitan, manfaatkan alat bantu seperti pipet.
Kandungan ASI pada ibu dengan bayi prematur
ASI bayi prematur yang terlahir di usia kehamilan kurang dari 37 minggu berbeda dengan ASI ibu dari bayi yang lahir cukup bulan. Perbedaan ini berlangsung hingga 4 minggu. ASI ibu bayi prematur menyerupai kolostrum dan mengalami perubahan komposisi menjadi ASI matang lebih lambat. ASI pada ibu dengan bayi prematur mengandung lebih besar unsur (komponen) sepert: Nitrogen total, Protein nitrogen, Faktor imunitas, Asam lemak rantai medium, Natrium, Klorida, Zat besi, dan lain-lain.
Cara pemberian ASI pada bayi prematur
Refleks makan yang dimiliki bayi bergantung pada usia kehamilan saat ia dilahirkan. Refleks menangkap puting mulai ada di usia kehamilan 28 minggu. Bayi prematur mulai bisa menghisap dan menyedot ASI sejak sejak usia kehamilan 31 minggu. Refleks menangkap puting mulai ada di usia kehamilan 32 minggu. Koordinasi menghisap, menelan dan bernafas mulai muncul di usia kehamilan 32 dan 35 minggu. Sebagian besar bayi bisa menyusu dengan baik saat lahir diatas usia kehamilan 36 minggu.
Bayi yang menunjukkan tanda kesiapan menyusu biasanya akan menggerakkan lidah dan mulut serta keinginan menghisap (bayi menghisap-hisap jari atau kulit ibu). Apabila hal ini terjadi, ibu bisa mulai dicobakan untuk mengenalkan bayi untuk menyusu secatra langsung pada payudara. Ibu harus sabar ketika menyusui bayi prematur atau Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) karena mungkin mereka tidak bisa menyusu seperti bayi normal yang lahir cukup bulan, Hal ini karena:
- Bayi mudah lelah dan menghisap amat lemah.
- Bayi menghisap hanya sebentar kemudian beristirahat.
- Bayi mudah tertidur ketika menyusu.
- Bayi memerlukan istirahat lebih lama setelah menghisap sehingga mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menyusu.
- Bayi tidak selalu terbangun meskipun ia lapar.
Maka dari itu apabila bayi sedang menyusu, sebaiknya ibu memberikan waktu selama yang ia mau. Bayi mungkin menyusu dengan waktu jeda yang lama, jangan ganggu selama bayi menunjukkan keinginan untuk terus mencoba menyusu.
Seperti yang telah dijelaskan Luvizhea.com diatas, bayi prematur perlu menyusu lebih sering, setiap 2-3 jam sekali. Apabila tiba waktunya untuk menyusu,ibu bisa membangunkan bayi untuk minum. Namun sebelum memberikan ASI perah, sebaiknya ibu coba untuk merangsang agar bayi bisa menyusu langsung pada payudara. Ibu juga bisa membantu dengan kompresi payudara ketika bayi latihan menghisap ASI dari payudara.
Bagaimana tanda bayi prematur telah cukup menyusu?
Tanda kecukupan cairan dan nutrisi pada bayi adalah apabila bayi Buang Air Kecil lebih dari 6 kali sehari, mulut dan lidahnya tampak basah, terlihat puas sesudah minum dan tentu saja ada peningkatan berat badan dari hari ke hari.
Perhatikan kebersihan pada bayi lahir prematur
Menjaga Memandikan bayi merupakan salah satu tindakan perawatan bagi bayi dalam hal kebersihan.
Kapan waktu yang tepat dalam memandikan bayi premature?
Seperti yang telah dijelaskan Luvizhea.com diatas, bahwa memandikan bayi prematur menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan Hipotermia pada bayi premature. Hal ini yang mendasari bayi prematur yang baru lahir biasanya tidak segera dimandikan, tetapi dapat ditunda hingga beberapa hari kemudian saat keadaan umumnya telah stabil.
Sebenarnya waktu yang tepat dalam memandikan bayi prematur adalah tiap 2-4 hari sekali, dapat lebih sering apabila bayi kerap gumoh, muntah atau terkena kotorannya. Kulit bayi prematur mudah kering bila dimandikan terlalu sering. Seka wajah bayi dan lipatan leher setiap hari untuk menjaga kebersihannya. Atau, selama tali pusat belum lepas, sebaiknya bayi diseka (sribin) saja, jangan dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam bak mandi, hal ini untuk menghindari infeksi pada tali pusat.
Selain itu, apabila ingin memandikan bayi, sebaiknya mandikan bayi 30 menit sebelum waktu minum ASI berikutnya, ini untuk mencegah perut kembung atau gangguan perut (Stomach Upset) pada bayi. Hal ini juga dilakukan agar setelah mandi bayi akan minum lebih lahap dan tidur lebih lelap yang bagus untuk perkembangannya.
Cara memandikan bayi lahir prematur
Saat bayi masih di rumah sakit pasca ibu melahirkan, bayi biasanya akan dimandikan oleh petugas kesehatan. Namun setelah bayi kita bawa pulang kerumah, tentu tugas memandikan bayi tersebut dilakukan oleh kita sendiri sebagai orangtua. Namun rasa kurang percaya diri tersebut membuat kita ragu untuk memandikan bayi sendiri. Untuk itu Luvizhea.com berikan beberapa langkah cara memandikan bayi premature:
- Siapkan perlengkapan mandi di dekat bak mandi dan ajak ayah atau anggota keluarga lain untuk membantu.
- Jaga suhu ruangan agar tidak terlalu dingin maupun hangat (suhu ruangan yang baik adalah 26-27 derajat celsius) dengan menutup jendela, dan sebaiknya dimandikan pada ruang yang tidak terlalu bising agar bayi tidak mudah kaget. Selain itu ajak bicara bayi dengan suara lemah lembut mengenai langkah-langkah yang akan dilalui seperti membuka baju, menyelupkan badan dan lain-lain, agar bayi tetap bersikap tenang saat dimandikan.
- Siapkan air hangat (tidak terasa panas ataupun dingin). Beberapa kepustakaan menganjurkan temperatur air mandi menyerupai suhu tubuh bayi yaitu 98,6 derajat fahrenheit atau berkisar 37,2-37,7 derajat celsius apabila diukur menggunakan termometer untuk air.
- Buka baju bayi secara perlahan dengan memantau keadaan bayi, bila bayi merasa tidak nyaman mereka akan menguap, mengangkat tangan disertai membuka jari-jarinya, dan menangis. Sebaiknya kita menghentikan tindakan tersebut dan menunggu hingga bayi kembali ke posisi semula. Setelah semua baju terlepas hangatkan bayi dengan menyelimutinya atau membedongnya secara longgar.
- Celupkan atau ceburkan bayi secara perlahan ke dalam bak mandi dengan memegang kepala-bahu dan ke dua kaki bersama selimut atau bedongnya. Jaga kepala berada di atas air dengan memegang dasar kepala dan bahu, sedangkan badan serta kaki terendam di air. Gunakan tempat duduk khusus untuk bak mandi ataupun alas anti licin. Perhatikan apakah bayi menunjukkan tanda tidak nyaman seperti yang jelaskan pada poin sebelumnya.
- Buka dan angkat selimut atau bedong dari dalam air. Bersihkan wajah tanpa sabun, bersihkan masing-masing mata dengan kapas yang berbeda yang telah dicelup di air bersih, dengan gerakan arah dalam ke luar.
- Sabuni bayi dari bagian atas tubuh ke arah bawah, perhatikan daerah lipatan seperti leher, siku, lutut, dan lain-lain.
- Bilas dengan air bersih, angkat bayi dalam perlekatan kulit dan segera keringkan menggunakan handuk yang telah dihangatkan, kembali perhatikan daerah lipatan. Jangan lupa mengeringkan telinga dengan menggunakan handuk yang sama atau handuk kering lainnya.
- Bila bayi teraba dingin, dapat dihangatkan dengan meletakannya di dada ibu atau melakukan metode Kangaroo Mother Care seperti yang telah Luvizhea.com jelaskan diatas. Bayi juga bisa diselimuti dan menggunakan topi.
- Setelah itu, pakaikan baju kembali, dan sebaiknya tidak menggunakan lotion, minyak, ataupun bedak.
Perawatan tali pusat bayi lahir prematur
Bila bayi telah dipulangkan sebelum terlepasnya tali pusat maka harus dilakukan perawatan dengan cara bersih dan kering. Perawatan tali pusat bersih dan kering artinya tidak mengoleskan zat apapun, melainkan hanya membungkusnya agar kebersihannya tetap terjaga. Apabila tali pusat kotor karena terkena kotoran (feses) atau kencing (urin), maka harus dibersihkan dengan sabun dan air bersih atau alkohol 70% terutama bagian dasar tali pusat.
Yang prlu ibu perhatikan adalah agar popok ataupun diapers dipakaikan di bawah tali pusat, hal ini untuk mencegah kontaminasi tali pusat tersebut dengan feses ataupun urin.
Untuk perawatan kebersihan bayi lahir prematur lainnya seperti: Cara memotong kuku bayi, membersihkan telinga bayi, membersihkan mata bayi, mengganti popok bayi dan mengganti bedong bayi, selengkapnya bisa Anda baca pada artikel: 7 perawatan bayi baru lahir.
Hindari kontaminasi virus yang mungkin dibawa dari luar
Kerabat kita mungkin belum paham soal perawatan khusus yang diperlukan bayi lahir prematur, apalagi saat musim flu tiba. Jangan merasa bersalah untuk meminta orang lain tidak menyentuh atau menggendong bayi ibu, terutama bayi yang lahir prematur. Mintalah dengan sopan pada kerabat atau teman untuk tidak membawa anak-anak balita ke rumah, hal ini karena anak-anak belum menyadari arti kebersihan. Apabila ada yang keberatan, ibu bisa beralasan: “Maaf, ya. Ini saran dari dokter”.
Selain itu sebelum memegang atau menggendong bayi sebaik cuci tangan terlebih dahulu. Semua ini kita lakukan untuk menjaga agar bayi kita tidak mudah terinfeksi virus atau penyakit yang bisa menular, mengingat daya tahan tubuh bayi prematur yang masih terbilang lemah.
Rajin memberi stimulasi pada bayi prematur dan melakukan kontrol
Bayi yang terlahir prematur butuh stimulasi seperti sentuhan, suara, dan juga penglihatan agar tiap organ tubuhnya bisa berfungsi secara sempurna.
Namun demikian, cobalah untuk fokus pada satu hal saja. Banyak bayi prematur hanya merespon satu jenis stimulasi saja pada satu waktu, ini karena sistem saraf mereka yang masih berkembang. Bayi mungkin suka untuk ditimang dan ingin selalu selalu dipandangi, tetapi mungkin tidak dilakukan secara bersamaan, dan hal ini tergolong normal. Pahami isyarat dari bayi ibu tentang apa yang ia butuhkan.
Untuk itu, berikanlah stimulasi seperti mengajaknya bicara dengan jarak sekitar 30 cm di depan wajah sang bayi sembari menatap kedua matanya. Pastikan bayi ibu merasakan kehangatan kasih sayang dari orangtuanya.
Bersabar tetapi tetap sigap saat merawat bayi prematur di rumah. Baca dan pahami kembali tahap tumbuh kembang yang akan dilaluinya untuk mempersiapkan apa yang akan datang berikutnya. Ingat bahwa bayi prematur akan mencapai tahap tumbuh kembang lebih lambat dibandingkan bayi yang lahir normal.
Akan sangat membantu apabila ibu menyesuaikan usia bayi untuk memahami tahapan tumbuh kembangnya. Ibu dapat menghitungnya dengan menambahkan hasil selisih minggu antara tanggal kelahiran bayi dengan tanggal perkiraan kelahirannya, kemudian mengurangi hasilnya dengan usianya saat ini. Misalnya, bila ia dilahirkan empat minggu lebih awal, pada 6 bulan ia kemungkinan besar akan berada pada tahap tumbuh kembang yang sama seperti kebanyakan usia bayi umur 5 bulan yang terlahir normal. Namun demikian, sebagian besar anak-anak yang lahir prematur sudah dapat mengejar ketertinggalan perkembangannya saat anak berusia 2-3 tahun.
Serta jangan lupa untuk saat ini lakukan kontrol atau konsultasi setidaknya satu minggu sekali, atau ketika terjadi sesuatu seperti: muntah, demam, dan lainnya. Ketika konsultasi, umumnya Dokter akan mengontrol apakah ada peningkatan berat badan, apakah bayi bisa minum atau tidak? Karena peningkatan berat badan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan perawatan bayi lahir prematur di rumah.
Kenali tanda bahaya pada bayi lahir prematur
Bayi prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) harus dipantau dengan ketat. Segera bawa bayi ke rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan apabila bayi menunjukkan tanda bahaya. Tanda bahaya ketika merawat bayi di rumah antara lain:
- Bayi berhenti minum, tidak minum dengan baik atau selalu muntah.
- Bayi menjadi gelisah, mudah terangsang, lemah, lesu atau tidak sadarkan diri.
- Bayi demam (suhu di atas 37,5 derajat celsius).
- Bayi dingin (suhu di bawah 36,5 derajat celsius) walau telah dihangatkan berulang.
- Bayi kejang atau step.
- Bayi mengalami kesulitan bernafas.
- Bayi diare.
- Bayi menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan.
Namun masih bisa dikatakan normal, apabila bayi terkadang sering mengalami: bersin, cegukan, buang air tiap kali diberi minum dan tidak buang air besar selama 2-3 hari dengan ASI eksklusif. Selain itu, interval bernafas bayi prematur sebanyak 30-60 kali per menit, kadang diselingi episode bayi berenti napas sebentar kurang dari 20 detik (Apnea Periodik).Ibu bisa merangsang pernafasan dengan menggosok secara lembut punggung atau kepala bayi ketika bayi berhenti bernafas selama beberapa detik tersebut. Namun apabila tetap tidak bernafas, segera bawa ke Dokter.