fbpx
ARTIKEL

Mengenali dan memantau gerakan janin dalam kandungan

| Luvi Zhea

Salah satu momen paling ditunggu oleh para ibu hamil adalah ketika mereka bisa merasakan gerakan janin dalam kandungan untuk pertama kalinya, yang disebut sebagai fase Quickening .

Sayangnya banyak ibu hamil yang belum mengetahui kapan janin mulai bergerak dalam rahim. Dan kapan seharusnya ibu hamil mulai bisa merasakan pergerakan janin untuk pertama kalinya.

Mengetahui pergerakan janin dalam kandungan tersebut sebenarnya sangat berguna. Karena dari sana kita dapat memantau dan memastikan perkembangan janin dalam kandungan berlangsung dengan baik. Karena janin yang bergerak menandakan perkembangan struktur tulang, otot dan sendinya berkembang secara optimal.

Selain itu, bila janin aktif bergerak karena adanya rangsangan tertentu, maka ini adalah tanda bahwa panca indera dan sistem saraf janin berjalan dengan cukup baik.

Tidak hanya itu, kita juga bisa memprediksi posisi janin sebelum memasuki masa persalinan melalui gerakan janin dalam kandungan yang dapat kita rasakan.

Kapan janin mulai bergerak di dalam kandungan dan mulai bisa dirasakan oleh ibu hamil?

Pergerakan janin sebenarnya sudah di mulai sejak kehamilan menginjak usia minggu kesembilan, ketika terbentuknya otot pertama dan tulang belakang janin. Namun gerakan tersebut belum dapat dirasakan oleh ibu hamil karena janin masih sangat kecil.

Ibu hamil baru bisa merasakan gerakan pertama janin, ketika usia kehamilan memasuki 16 sampai 25 minggu. Dan itupun bisa lebih cepat atau lebih lambat dari waktu tersebut, tergantung situasi dan kondisi dari ibu hamil itu sendiri. Seperti contoh: Ibu yang baru pertama kali hamil, mungkin akan merasakan gerakan pertama janin lebih lambat, yaitu mendekati usia kehamilan 25 minggu hingga 28 minggu. Sedangkan pada ibu hamil anak yang kedua (atau ini adalah kehamilan kedua Anda), maka ibu bisa merasakan gerakan janin lebih awal, yaitu bisa pada usia kehamilan 13 minggu.

Mengapa pada kehamilan yang berikutnya, ibu hamil bisa merasakan gerakan janin lebih awal di bandingkan ketika mereka hamil untuk pertama kalinya?

Hal itu karena ibu yang sudah pernah hamil sebelumnya cenderung mampu membedakan gerakan janin dalam rahim dengan gerakan organ perut lain. Seperti saat perut kembung, ada pergerakan gas dalam usus, saat ibu merasa lapar, dan lain sebagainya.

Namun demikian, beberapa faktor lainnya, dapat juga membuat ibu hamil mengalami keterlambatan dalam merasakan gerak tubuh janin untuk pertama kalinya. Seperti pada ibu hamil yang memiliki berat badan berlebih (gemuk atau mengalami obesitas). Hal ini karena lemak yang melapisi perut membuat ibu hamil kurang sensitif dengan getaran dari gerakan janin.

Selain itu, masalah air ketuban juga dapat berpengaruh pada gerakan janin dan berpengaruh pada kapan ibu hamil bisa merasakan gerakan janin dalam kandungan. Misalnya, pada ibu hamil dengan jumlah air ketuban berlebih, membuat gerakan janin relatif tidak terasa atau susah terdeteksi.

Seperti apa sensasi (rasa) ketika ibu hamil mulai bisa merasakan gerakan janin untuk pertama kalinya?

Pada saat janin mulai bergerak di awal kehamilan, gerakannya hanya terasa sedikit berdetak atau berkedut dengan frekuensi yang jarang. Ada juga yang mengatakan, rasanya seperti adanya gelembung-gelembung kecil yang meletup-letup didalam perut ibu hamil.

Seperti yang telah Luvizhea.com jelaskan diawal, bagi ibu yang baru pertama kali hamil, mungkin akan kesulitan membedakan apakah itu gerakan janin atau gerakan organ perut lainnya, seperti adanya gerakan gas dalam usus. Tetapi bagi Ibu yang sudah hamil anak kedua dan ketiga, mereka akan lebih mahir membedakan mana gerakan janin atau bukan.

Namun demikian jangan khawatir, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, gerakan janin akan lebih nyata terasa, yaitu berupa gerakan-gerakan menendang, mendorong, menyikut, menggeliat, dan memutar atau membelok dari posisi awal.

Pada beberapa kasus, terkadang ibu hamil juga mengeluhkan rasa tergelitik dalam kandung kemih, atau merasa nyeri tiba-tiba pada kandung kemih tersebut. Mungkin hal ini bukan masalah serius seperti ibu mengalami infeksi saluran / kandung kemih saat hamil, melainkan yang ibu rasakan tersebut kemungkinan merupakan akibat gerakan janin, karena posisi kandung kemih yang melekat pada rahim.

Timeline gerakan janin berdasarkan usia kehamilan

Agar lebih mudah diingat dan dipahami, berikut timeline gerakan janin berdasarkan usia kehamilan:

  • Minggu ke-12 sampai 16. Saat usia kehamilan menginjak 3 bulan, janin sebenarnya sudah mulai bergerak, tetapi ibu biasanya tidak akan merasakan apa-apa, karena janin masih sangat kecil.
  • Minggu ke-17 sampai 20. Saat usia kehamilan menginjak 4 bulan, beberapa Ibu hamil akan mulai merasakan debar-debar kecil. Memang saat ini masih sulit membedakan apakah itu gerakan janin atau gerakan gas dalam usus. Hingga usia kehamilan menjelang 20 minggu, ibu hamil baru mulai benar-benar merasakan gerakan pertama janin, seperti tendangan maupun tonjokan.
  • Minggu ke-21 sampai 24. Saat usia kehamilan menginjak 5 bulan, gerakan janin mulai menjadi lebih mapan dengan aktivitas yang semakin meningkat. Dia banyak menendang dan jungkir balik, karena volume air ketuban masih memungkinkannya untuk melakukannya dengan leluasa.
  • Minggu ke-25 sampai 28. Saat usia kehamilan menginjak 6 bulan, saat ini janin sudah mulai cegukan. Inilah yang menyebabkan ibu hamil merasakan sensasi seperti tersentak-sentak. Saat ini janin sudah bisa merespon suara dari luar karena pendengarannya yang semakin baik. Sehingga terkadang dia merasa kaget ketika mendengar suara keras.
  • Minggu ke-29 sampai 31. Saat usia kehamilan menginjak 7 bulan, gerakan janin makin kuat, teratur dan terkendali. Kadang ibu sampai merasakan rahim berkontraksi.
  • Minggu ke-32 sampai 35. Saat usia kehamilan menginjak 8 bulan, inilah masa puncak aktivitas janin. Dalam minggu-minggu ini, ibu akan merasakan peningkatan frekuensi dan tipe gerakan janin, karena dia semakin besar dan kuat.
  • Minggu ke-36 sampai 40. Memasuki minggu-minggu terakhir kehamilan (bulan ke-9), bobot dan ukuran janin semakin bertambah besar sehingga ruang geraknya menjadi lebih sedikit dan makin terbatas, dengan begitu hal ini membuat frekuensi (intensitas) gerakan janin semakin berkurang. Namun tonjokan dan tendangannya makin mantap, sehingga mungkin akan menyakitkan tulang rusuk ibu hamil. Dan, pada saat inilah, posisi janin menjadi begitu penting demi menjamin proses kelahiran yang lancar. Dengan merasakan gerakan dan tendangan yang dilakukan oleh janin, ibu bisa memprediksi posisi janin dalam rahim.

Seberapa sering seharusnya janin bergerak, agar dikatakan normal?

Saat usia kehamilan 28 minggu, setelah gerakan janin menjadi mapan, beberapa Dokter Kandungan menyarankan agar ibu selalu memantau gerakan janin. Untuk memastikannya masih terus bergerak secara normal, yang berarti bahwa kondisi kesehatan janin dalam keadaan baik.

Lalu, berapakah jumlah gerakan normal janin berdasarkaan usia kehamilan?

Tidak ada patokan khusus berapa jumlah gerakan janin agar bisa dikatakan normal. Namun, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, gerakan janin harus lebih kuat dengan intensitas yang lebih sering (lebih banyak).

Beberapa studi menunjukkan bahwa pada trimester kedua, minimal janin bergerak 10 kali per 2 jam di waktu paling aktif. Dan pada trimester ketiga, janin umumnya bergerak sekitar 30 kali setiap jam, namun intensitasnya akan semakin berkurang saat usia kehamilan diatas 36 minggu akibat ruang gerak yang semakin terbatas.

Namun demikian, setiap kehamilan memiliki jumlah gerakan yang berbeda. Jadi kita tidak bisa membandingkan gerakan janin yang ibu rasakan, dengan yang orang lain rasakan. Karena beberapa faktor seperti yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas. Seperti contoh: Jumlah gerakan janin yang dirasakan oleh ibu hamil yang memiliki postur badan lebih gemuk akan berbeda dengan ibu hamil yang berbadan kurus. Walaupun usia kehamilannya sama. Begitupun dengan volume air ketuban yang berlebih, serta pengalaman ibu pada kehamilan sebelumnya, juga bisa menentukan sensitifitas dalam merasakan gerakan janin tersebut.

Apakah berbahaya bila janin terlalu aktif bergerak?

Gerakan janin yang aktif sebenarnya menunjukkan bahwa janin dalam kondisi sehat. Jadi tidak masalah bila janin bergerak aktif asalkan teratur. Yang perlu ibu waspadai justru gerakan yang tidak terpola, sangat kuat dan tiba-tiba terjadi. Apalagi setelah itu, gerakan janin terlihat melemah atau bahkan tidak aktif untuk beberapa waktu.

Apabila gerakan janin tidak terlalu aktif, apakah harus diwaspadai?

Tidak semuanya gerakan janin yang tidak terlalu aktif harus diwaspadai. Bila kehamilan ibu sudah mencapai 25 minggu dan tidak sering merasakan janin bergerak, atau bila ibu tidak yakin apakah itu gerakan janin atau bukan, maka janganlah panik. Karena beberapa janin memang ada yang secara alami kurang aktif bergerak dibandingkan yang lain. Itulah mengapa pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan rutin untuk memantau kesehatan janin dalam kandungan dengan lebih pasti.

Seiring dengan pertumbuhan janin, ibu akan dapat lebih mudah untuk membedakan gerakan janin. Dan ibu hamil juga nantinya akan bisa mengetahui kebiasaan janin yang sedang dikandungnya. Misalnya, pada jam berapa janin lebih aktif bergerak setiap harinya dan pada jam berapa janin cenderung kurang bergerak. Kurangnya gerakan tersebut dapat berarti bahwa janin sedang tertidur.

Selain dari pada itu, ibu juga mungkin akan merasakan bahwa gerakan janin yang berupa tendangan dan sikutan menjadi lebih jarang setelah usia kehamilan 36 minggu. Hal ini juga hal yang wajar, karena saat ini janin tumbuh lebih besar sedangkan ruangan (rahim) yang tersedia menjadi sempit untuk bergerak.

Mengapa janin lebih suka bergerak pada malam hari?

Gerakan janinKebiasaan janin dalam rahim berbeda-beda, janin bergerak pada saat-saat tertentu karena mereka juga tidur dan bangun. Tetapi ada satu kebiasaan pada kebanyakan janin, yaitu mereka cenderung lebih aktif bergerak di malam hari, yaitu pada pukul 21:00-01:00 dini hari, tepat saat menjelang atau jam tidur Ibu. Mengapa demikian?

Karena saat-saat ini tidak ada asupan makanan yang masuk dan tidak ada aktivitas yang dilakukan sehingga kadar gula darah dalam tubuh juga berubah.

Selain itu pada malam hari, ketika ibu dalam keadaan tenang, ibu lebih cenderung bisa merasakan gerakan janin yang dikandungnya. Berbeda saat siang hari ketika ibu sedang sibuk beraktivitas sehingga gerakan janin menjadi tidak begitu terasa.

Jadi janin yang aktif bergerak di malam hari adalah hal yang normal atau wajar terjadi. Sehingga ibu hamil hanya cukup mengatur posisi tidur yang nyaman. Bila gerakan janin di malam hari terlalu aktif dan cukup mengganggu, ibu bisa bangun sejenak sambil menggoyang-goyangkan tubuh sebentar. Dengan begitu cara ini akan mendorong janin untuk diam sejenak dan mencari posisi yang lebih nyaman.

Apakah kecenderungan gerak janin bisa menandakan jenis kelamin bayi?

Memang banyak yang mengaitkan aktivitas gerakan janin tertentu dengan jenis kelamin janin yang dikandungnya. Misalnya janin cenderung bergerak disebelah kanan, maka janin yang dikandung berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan bila janin cenderung bergerak disebelah kiri, maka janin yang dikandungnya berjenis kelamin perempuan. Bahkan banyak orang percaya bahwa saat Ibu mengandung janin bayi laki-laki, janin cenderung lebih aktif bergerak dibandingkan dengan janin bayi perempuan.

Akan tetapi, semua itu masih sebatas mitos yang belum terbukti melalui penelitian medis. Karena pada dasarnya, sebenarnya pergerakan posisi janin, apa pun bentuknya, adalah sinyal positif bahwa janin semakin tumbuh dan berkembang secara aktif. Bukan sebagai penentu jenis kelamin janin.

Seperti contoh: Kencenderungan gerak janin saat usia kehamilan minggu ke-30 selalu berada disebelah kanan atau sebelahkiri. Hal tersebut memang wajar terjadi, karena saat ini posisi janin biasanya sudah sulit untuk berubah. Jadi bila janin cenderung bergerak sebelah kiri, kemungkinan bagian sebelah kiri tersebut adalah letak anggota gerak janin seperti tangan dan kaki, sedangkan sebelah kanan adalah punggung.

Bagaimana bila ingin memperediksi jenis kelamin janin?

Untuk mengetahui atau memprediksi jenis kelamin janin, ibu bisa melakukan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) di rumah sakit setelah usia kehamilan minggu ke-20. Namun, penggunaan alat ini tetap bisa menemui kendala, terutama bila posisi janin tidak biasa, yang akan menyulitkan pemindaian dari tindakan USG tersebut.

Baca juga: Cara mengenali ciri hamil anak laki-laki atau perempuan tanpa USG.

Bagaimana cara efektif untuk bisa merasakan dan menghitung gerakan janin?

Setelah gerakan janin menjadi mapan (umumnya saat usia kehamilan telah memasuki usia 28 minggu), beberapa Dokter Kandungan menyarankan agar ibu selalu memantau gerakan janin untuk memastikannya masih terus bergerak secara normal.

Berikut yang perlu ibu hamil siapkan saat memantau gerak janin di rumah:

  • Siapkan kondisi fisik dan psikis agar tenang (rileks) dengan tidak melakukan aktivitas lain.
  • Upayakan posisi tidur menyamping agar lebih mudah mendeteksi gerakan janin, selain itu posisi ini juga akan membuat ibu merasa lebih nyaman.
  • Berkonsentrasilah untuk menangkap gerakan janin dalam kandungan dengan tetap fokus dan memberikan perhatian penuh.
  • Lakukan stimulasi seperti mengelus, mengajak bicara atau mendengarkannya musik klasik.
  • Selanjutnya, ibu hamil akan bisa merasakan gerakan janin, hitung dan catat berapa kali janin bergerak dalam 1-2 jam.

Namun, bila ibu merasa janin tidak aktif seperti biasanya, kemungkinan besar dia sedang malas bergerak. Dan Anda harus mencoba membangkitkan semangat geraknya dengan memberikan beberapa rangsangan. Salah satu cara yang bisa ibu lakukan untuk merangsang gerakan janin adalah dengan minum cairan manis sebanyak 250 cc dalam sekali tegukan atau tanpa henti. Tunggu beberapa menit. Bila janin kembali bergerak aktif dan kuat, berarti janin dalam keadaan baik. Sebaliknya, bila tidak ada perubahan dan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari 1 hari, sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi janin.

Baca juga: Menilai kelainan janin di lihat dari ukuran lingkar kepala dan lingkar perut.

Bagikan ini di: