Melanjutkan dari artikel Luvizhea.com sebelumnya, dimana kita telah membahas Keunggulan dan efek samping dari kontrasepsi dengan pil KB, sekarang kita akan membahas kontrasepsi hormonal lainnya yang juga banyak digunakan di Indonesia, yaitu KB suntik. Apa saja keunggulan dan efek samping KB Suntik?
Pada dasarnya KB suntik juga sama dengan penggunaan pil KB yaitu menggunakan hormon Progestin serta kombinasi antara hormon Estrogen dan Progesteron. Namun belakangan ini juga sudah ditemukan juga KB suntik dengan menggunakan hormon Testosteron.
Apakah Kb suntik ini lebih baik dibanding pil Kb? Dan apa saja keuntungan dan efek samping dari KB suntik? Mari kita bahas.
Suntik KB 3 Bulan / Progestin
KB suntik progestin atau yang dikenal juga dengan KB suntik 3 bulan memiliki dua macam kandungan, Long-acting Progestin, yaitu Norestiteron Enantat (NETEN) dengan nama dagang Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera/DMPA) 150 mg yang diberikan setiap tiga bulan, dan Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang disuntikkan setiap dua bulan.
Cara kerja dari jenis kontrasepsi KB suntik adalah penyuntikkan hormon ke dalam tubuh, sehingga dapat mengentalkan lendir rahim atau Mukus Serviks untuk menghambat pembuahan, selain mencegah sel telur untuk menempel ke dinding rahim. Dengan kata lain cara kerjanya hampir sama dengan penggunaan minipil.
Keunggulan KB suntik 3 bulan
Berikut beberapa keunggulan dari KB suntik Progertin yang Luvizhea.com dapatkan dari berbagai sumber, diantaranya:
- Tingkat efektifitas yang tinggi, karena resiko kegagalan yang rendah.
- Tidak mengganggu kesuburan pada wanita setelah dihentikan pemakaiannya.
- Cocok digunakan pada masa menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI.
- Dapat dipakai pada hari ke 3-5 pasca persalinan, dan segera setelah keguguran.
- Mengurangi rasa nyeri dan haid.
Efek samping dari KB suntik 3 bulan
Efek samping KB suntik biasanya terjadi pada wanita dengan riwayat penyakit Hipertensi atau Diabetes, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada wanita yang tidak mengalami gangguan kesehatan tersebut. Secara garis besar kerugian, serta kontraindikasi dari KB Suntik juga bisa dipastikan sama dengan penggunaan pil KB. Berikut Efek samping penggunaan KB Suntik 3 bulan:
- Perdarahan (spotting) yang tidak teratur, mulai dari perdarahan bercak atau flek hingga perdarahan yang berkepanjangan. Darah tersebut berasal dari peluruhan lapisan dinding rahim seperti darah haid yang mengalami ketidakteraturan akibat pengaruh hormon.
- Perubahan siklus haid, bahkan 70% pemakai KB suntik tidak mengalami haid sama sekali (Amenorhoe), hal ini terjadi akibat penebalan lendir serviks.
- Kandungan Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera/DMPA) dapat menyebabkan peningkatan berat badan . Karena hormon pada KB suntik memicu reaksi lapar di Hipotalamus, sehingga menyebabkan pengguna kontrasepsi hormon tersebut lebih sering makan. Hal ini-lah yang dapat memicu penambahan berat badan, apalagi tidak ditunjang oleh olahraga yang teratur.
- Pada beberapa kasus juga terjadi sakit kepala berat, mual, nyeri pada payudara ringan. Akan tetapi keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
- Kembalinya kesuburan pasca berhenti menggunakan KB suntik lebih lama dibanding dengan penggunaan pil KB, karena obat diberikan dalam dosis tinggi dengan jeda waktu yang lama, sehingga sistem kerja hormon tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan efek samping KB suntik juga masih mungkin terjadi setelah pemberian KB suntik dihentikan.
- Pada pemakaian jangka panjang KB suntik juga dilaporkan dapat menurunkan kepadatan tulang dan dapat menyebabkan rambut rontok.
- Pemakaian jangka panjang juga dapat meningkatkan Lipid Serum (kolesterol).
- Juga dapat menyebabkan gangguan keputihan, penurunan Libido dan Lubrikasi.
Suntik KB 1 Bulan / Kombinasi
KB dengan Suntik Kombinasi atau yang dikenal juga dengan KB suntik 1 bulan mengandung 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5mg Estradiol Sipionat (Cyclofem). Atau 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat.
Cara kerja KB suntik kombinasi hampir sama dengan KB pil kombinasi, hanya saja KB suntik diberikan sebulan sekali dengan dosis yang lebih tinggi dari pil KB. Suntikan pertama dilakukan saat haid, 42 hari pasca persalinan, atau sewaktu-waktu dengan menggunakan kontrasepsi lain selama tujuh hari.
Keunggulan KB suntik 1 bulan
Keunggulan Suntik KB kombinasi tidak jauh berbeda dengan suntik KB Progestin yang Luvizhea.com sebutkan diatas, maupun penggunaan kontrasepsi dengan pil KB kombinasi. Suntik KB Kombinasi memiliki efektivitas sangat tinggi mencapai 97%, karena angka kegagalannya relatif kecil yaitu 0,3 kehamilan pada 100 wanita pemakai per-tahun.
Keuntungan dari KB Suntik Kombinasi dibandingkan dengan KB Suntik Progestin adalah dalam hal pengembalian kesuburan. Pada KB suntik Kombinasi, pengembalian kesuburan tidak selama saat Anda menggunakan kontrasepsi KB suntik Progestin. Sehingga hal ini juga akan mempercepat kembalinya siklus haid pada siklus normalnya.
Efek samping dari KB suntik 1 bulan
Bukan hanya keunggulannya saja, namun efek samping serta kontraindikasi KB suntik kombinasi juga sebenarnya sama dengan Suntik KB progestin (suntik KB 3bulan), begitupun juga dengan penggunaan pil KB kombinasi.
Hanya saja, apabila dibandingkan dengan pil KB kombinasi, penggunaan KB suntik Kombinasi memerlukan suntikan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan (Bidan atau Dokter) secara teratur. Disamping itu, KB suntik Kombinasi juga cenderung merusak keseimbangan hormon karena menggunakan dosis lebih tinggi dibanding pil KB kombinasi. Apabila dilihat dari efek samping penyebab kegemukan, kedua jenis KB suntik ini memiliki efek yang sama yaitu dapat membuat kegemukan, hal ini menurut beberapa penelitian berbeda dibanding dengan penggunaan pil KB.
Dan apabila dibandingkan dengan KB suntik progestin, pada KB suntik Kombinasi ini tidak dianjurkan untuk ibu menyusui, karena dapat menghambat produksi ASI.
Baca juga: Cara meningkatkan produksi ASI saat menyusui.
Suntik KB Testosteron
KB suntik Testosteron sebenarnya diperuntukan bagi laki-laki (suami) dengan waktu injeksi setiap bulan. Hormon yang digunakan adalah Undecanoate Testosteron, yang selama ini digunakan untuk mengatasi infertilitas atau ketidaksuburan pada laki-laki. Yang menjadi pertanyaannya sekarang: Bagaimana hormon untuk kesuburan bisa digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan?
Itu karena cara kerja hormon ini, apabila disuntikan dalam dosis kecil maka dapat meningkatkan kualitas sperma sehingga bisa meningkatkan kesuburan. Akan tetapi berdasarkan penelitian apabila disuntikan dengan dosis tinggi tetapi dalam batas aman tentunya. Hormon ini ternyata juga dapat menghambat produksi sperma. Para peneliti juga percaya bahwa efektivitas alat KB suntik Testoteron cukup tinggi. Hampir sama dengan penggunaan kondom yaitu 97%, dan kesuburan bisa segera kembali setelah pemakaiannya dihentikan.