Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim atau daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim.
Kanker ini merupakan salah satu penyakit yang sangat di takuti oleh kaum wanita. Menurut catatan WHO, Kanker jenis ini salah satu penyebab utama kematian terbesar bagi kaum wanita di seluruh dunia.
Faktor penyebab kanker serviks
Adapun beberapa penyebab kanker serviks, antara lain:
HPV atau Human papillomavirus
Beberapa penelitian menemukan bahkan 99,7 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV adalah satu golongan virus, dimana terdapat lebih dari 100 jenis HPV. Dan yang berpotensi menyebabkan kanker serviks itu ada 15 virus papilloma, terutama HPV 16 dan HPV 18.
Virus HPV pada umumnya tersebar melalui hubungan seksual, di mana terjadi kontak langsung antara kulit kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui seks oral. Setelah memulai hubungan seksual, diperkirakan terdapat 33 persen wanita akan terinfeksi HPV.
Faktor keturunan atau Genetika
Penyakit Kanker kadang-kadang bisa terjadi karena faktor keturunan yang di turunkan dari orangtua kandung. Bila Anda memiliki Anggota keluarga yang mengidap kanker serviks, maka ada kemungkinan besar Anda rentan terkena kanker serviks ini. ini adalah bukan sebuah kepastian tapi setidaknya menjadi perhatian Anda untuk berhati-hati terhadap kanker serviks. Tapi pada kenyataannya juga, Kanker Serviks ini bisa menyerang siapa saja walau tidak ada faktor keturunan, jadi walaupun keluarga Anda tidak ada riwayat penyakit kanker nya ini bukan berarti Anda aman dari penyakit Kanker Serviks ini.
Kebiasaan merokok dan menghirup asap rokok
Kanker juga bisa di picu oleh Nikotin dari asap rokok, sewaktu Anda menghisap asap rokok entah itu Anda sebagai perokok aktif ataupun pasif. maka Nikotin masuk kedalam tubuh dan jantung, jantung sebagai pompa darah akan menyebarkan Nikotin ke dalam darah dan ke seluruh tubuh, termasuk mulut rahim dan selaput leher rahim yang sensitif terhadap zat nikotin tersebut.
Cairan Pembersih miss V
Anda harus waspada terhadap pembersih organ intim wanita yang beredar sekarang, karena banyak yang mengandung bahan kimia. Pembersih wanita tersebut dapat menimbulkan dampak negatif seperti terjadinya iritasi pada organ intim. Banyak wanita menganggap kalau pembersih miss V, bisa membunuh kuman pada vagina. Padahal di dalam organ intim wanita itu sendiri terdapat bakteri yang baik yaitu Bassillus Doderlain, yang bisa menghasilkan Asam Laktat. Bakteri ini mempunyai fungsi dapat membantu melembabkan organ intim secara alamiah. Jadi apabila Anda ingin menggunakan produk pembersih, sangat di anjurkan untuk menggunakan pembersih yang terbuat dari bahan alami, yang tentunya aman tanpa efek samping.
Pemakaian pembalut yang mengandung Dioksin
Untuk kaum wanita sekarang harus lebih teliti dalam menggunakan berbagai macam pembalut, jangan sampai salah pilih yang mengandung Dioksin. Dioksin adalah salah satu zat pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut daur ulang dari bahan bekas.
Keputihan yang berkelanjutan
Keputihan merupakan penyakit umum yang biasa di alami oleh kaum wanita, apalagi dapat di katakan hampir seluruh kaum wanita pernah mengalami keputihan tersebut. Kondisi ini jika tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker pada leher rahim seorang wanita.
Gizi dan Pola makan yang buruk
Pola makan yang kurang sehat seperti mengkonsumsi Lemak berlebihan berpotensi akan memproduksi hormon estrogen berlebihan pula. Dan apabila terlalu banyak hormon estrogen dalam tubuh terutama pada endometrium (badan rahim), maka kanker akan sangat mudah di picu untuk tumbuh subur disini.
Selain itu, terkadang kecukupan vitamin C juga kerap terlupakan, vitamin ini berperan penting didalam tubuh untuk melakukan perbaikan serta memperkuat mukrosa. Jadi, bila wanita kekurangan vitamin C, maka mereka memiliki resiko lebih tinggi terserang kanker leher rahim.
Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk wanita maupun laki-laki agar memperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C.
Melakukan seks bebas atau seks di bawah umur
Melakukan hubungan intim antara usia 12 tahun sampai dengan 17 tahun memiliki tingkat risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Karena pada masa ini, berlangsungnya pergantian sel didalam mulut rahim wanita yang tengah aktif-aktifnya.
Selain itu, kerap bertukar pasangan didalam hubungan intim atau melakukan seks bebas juga bisa berisiko terkena serangan kanker serviks.
Faktor usia
Biasanya salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit kanker serviks ini adalah faktor usia, terutama bagi wanita berusia diatas 40 tahun. Namun, di jaman seperti ini usia muda juga bisa saja terserang penyakit ini, bila faktor penyebab yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas tidak ditangani dengan baik.
Minum pil KB lebih dari lima tahun
Mengonsumsi pil KB cukup lama akan meningkatkan risiko dua kali lipat mengalami kanker serviks. Namun hal ini masih dalam proses penelitian lebih lanjut.
Gejala kanker serviks
Beberapa gejala yang dialami ketika seorang wanita mengidap penyakit kanker serviks, adalah antara lain:
- Gangguan pencernaan yang menetap (seperti kembung dan mual).
- Perubahan kebiasaan Buang Air Besar tanpa alasan jelas, seperti sembelit.
- Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang.
- Rasa sakit selama berhubungan intim (dispareunia).
- Merasa lemas letih dan lesu yang berkelanjutan.
- Sakit pada daerah sekitar pinggang atau panggul.
- Perubahan siklus menstruasi yang tidak biasa.
Bila Anda merasakan beberapa gejala seperti yang Luvizhea.com sebutkan di atas, maka sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke Dokter untuk mendapatkan kepastian dan perawatan yang tepat. Apabila seseorang terdeteksi menderita penyakit kanker serviks, biasanya Dokter menyarankan untuk melakukan operasi .
Namun demikian, banyak wanita yang mengaku pasrah dan mencari pengobatan alternatif dikarenakan biaya operasi yang relatif mahal. Selain itu, operasi biasanya berefek samping, baik langsung ataupun tidak langsung.
Lalu, adakah pengobatan alami yang ampuh untuk mengatasi kanker serviks?
Bagaimana mengobati kanker serviks?
Selain operasi, biasanya kemoterapi adalah salah satu jalan alternatif yang dipilih untuk mengobati dan membunuh sel kanker. Tetapi banyak pasien kanker yang hendak menjalani kemoterapi merasa takut dan juga merasa ragu untuk menjalaninya, hal ini disebabkan oleh berbagai efek samping dari metode kemoterapi tersebut.
Sebanyak 80% penderita kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami mual muntah dan juga mengalami penurunan jumlah trombosit, sel darah merah dan sel darah putih. Umumnya setelah pengobatan 2-3 minggu penderita akan mengalami kerontokan rambut (botak), termasuk bulu mata dan alis. Kemoterapi juga seringkali dapat menimbulkan mukositis yaitu perlukaan pada dinding saluran cerna atau rongga mulut, serta ganggungan syaraf tepi seperti kebas dan kesemutan pada jari kaki dan tangan.
Baca juga: Mengobati tumor jinak Kista dan Mioma.
Untuk itu Luvizhea.com mencoba mencari beberapa referensi cara mengobati kanker serviks yang bisa dijadikan alternatif lain yang bisa Anda coba selain operasi dan kemoterapi. Dan beberapa sumber, banyak yang menyarankan bagi penderita kanker untuk mengkonsumsi rebusan dari daun Graviola. Graviola disebut sebut sebagai tanaman ajaib yang bisa menyembuhkan beberapa jenis kanker, termasuk kanker serviks.
Graviola berasal dari hutan hujan di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Dengan nama ilmiah Annona muricata. Graviola juga dikenal sebagai Custard Apple, Cherimoya, Guanabana, Soursop, Brazil Cakar Cakar, atau bila di Indonesia orang-orang menyebutnya dengan nama Sirsak atau Sirsat atau Nangka Belanda.
Di banyak negara, orang menggunakan kulit, daun, akar, dan buah dari pohon Sirsak ini untuk pengobatan tradisional. Seperti di Afrika dan Amerika Selatan Sirsak ini digunakan untuk mengobati infeksi virus atau parasit, rematik, artritis, depresi, dan penyakit lainnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat, di bawah pengawasan The National Cancer Institute, menyebutkan di dalam daun Sirsak terkandung zat bernama Annonaceous Acetogenins semacam zat anti kanker yang berfungsi membunuh berbagai jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, serviks dan pancreas.
Di dalam daun Sirsak juga terkandung anti oksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas dan beberapa zat lainya, yaitu: Saponin, Polifenol, Bioflavonoid, Annocatacin, Annocatalin, Asam Gentisit, Asam Lonoleat dan Caclourin yang tentunya sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia.
Studi yang di publikasikan oleh The Journalnnof Natural Product’s yang dilakukan oleh Catholic University di korea selatan, juga menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola atau Sirsak bersifat seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi. Karena daun Sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel-sel yang tumbuh normal. Sedangkan pada Kemoterapi masih ada efek membunuh sebagian sel-sel yang normal. Selain itu ekstrak dari daun Sirsak juga dipercaya dapat membunuh jenis sel kanker yang tahan terhadap obat-obatan kemoterapi tertentu.
Cara kerjanya yang selektif ini jelas berbeda dengan cara kerja kemoterapi. Kemoterapi bukan hanya menyerang sel-sel kanker saja, tetapi juga menyerang sel-sel tubuh yang masih sehat, sehigga memiliki efek samping, seperti mual dan rambut rontok (mengalami kebotakan).
Tidak ketinggalan pula, seorang professor dibidang Entomology dari Indonesia bernama Prof. Solaksono Sastrodihardjo dari fakultas Biologi ITB bersama dengan seorang ahli farmasi dari Amerika yang bernama Dr. Jerry Mc Laughlin, melakukan penelitan tentang khasiat daun Sirsak ini. Mereka mengumpulkan daun Sirsak dan kemudian di keringkan dan dibawa ke Amerika Serikat untuk di teliti. Setelah melakukan penelitian, mereka mengungkapkan senyawa-senyawa yang terkandung di dalam daun Sirsak merupakan salah satu yang terbaik yang pernah ditemukan dalam penelitian.
Lalu, mengapa banyak orang yang tidak tahu akan khasiat daun Sirsak yang ampuh dalam membunuh sel kanker ini? Hal tersebut banyak yang berpendapat, bahwa banyak hasil penelitian tentang khasiat daun sirsak yang dirahasiakan untuk kepentingan industri.
Bahkan khasiat Sirsak itu sendiri tidak hanya terdapat pada bagian daunnya saja, melainkan buah dan kulitnya pun juga mempunyai manfaat yang sama untuk pengobatan kanker.
Setelah Anda membaca beberapa referensi diatas, berikut Luvizhea.com berikan cara memanfaatkan daun sirsak sebagai obat alami anti kanker, yang dirangkum dari berbagai sumber:
- Siapkan daun Sirsak sekitar 10 lembar, pilih daun yang sudah tua.
- Bersihkan daun Sirsak yang sudah kita siapkan dengan menggunakan air bersih.
- Masukkan daun Sirsak kedalam panci yang sudah diisi air sekitar 3 gelas
- Lalu rebus daun sirsak sampai mendidih hingga hanya tersisa satu gelas saja airnya
- Setelah dingin, air rebusan daun Sirsak tersebut bisa di minum rutin dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari.
Dan lihat hasilnya dalam seminggu, bila menunjukan kearah positif (membaik), lanjutkan sampai Anda benar-benar sembuh.
Dibalik manfaatnya yang begitu besar, apakah penggunaan daun sirsak ini memiliki efek samping?
Kami menemukan sebuah artikel dari Cancer Research UK yang menyatakan: “Kita tidak tahu banyak tentang bagaimana Graviola mempengaruhi tubuh. Tetapi beberapa peneliti prihatin bahwa khususnya bahan kimia yang ada dalam Graviola dapat menyebabkan perubahan dan gangguan gerakan ketika diambil dalam jumlah yang besar. Syaraf perubahan dapat menyebabkan gejala yang sama untuk penyakit Parkinson. Penelitian Laboratorium telah menemukan bahwa beberapa zat dalam Graviola menyebabkan kerusakan saraf dan bahwa bahan ini dapat menyeberang ke otak melalui aliran darah”. Dari pernyataan tersebut jelas menyatakan beberapa zat dalam kandungan sirsak memiliki efek samping.
Tetapi terlepas dari itu semua, masih diperlukan beberapa referensi dari beberapa penelitian yang lebih mendalam. Karena masih banyak yang beranggapan hasil penelitian tersebut memang sengaja dikaburkan dan dirahasiakan untuk kepentingan industri.
Lalu, bagaimana menurut Anda?
Baca juga: Mengenali sejak dini kanker payudara pada wanita dan laki-laki.