Infeksi saluran kencing (ISK) adalah jenis infeksi yang sangat sering terjadi. Wanita lebih rentan terkena ISK karena Uretra wanita lebih pendek dari pada Uuretra laki-laki, sehingga bakteri ini lebih mudah menjangkaunya. Pada wanita hamil, Infeksi Saluran Kencing ini harus diatasi dengan segera, agar tidak menimbulkan masalah terhadap janin yang dikandung.
ISK itu sendiri dapat terjadi di saluran ginjal (Ureter), kandung kemih (Bladder), atau saluran kencing bagian luar (Uretra).
Bakteri utama penyebab ISK adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang banyak terdapat pada tinja manusia dan biasa hidup di kolon.
Infeksi ini juga dapat dipicu oleh batu di saluran kencing yang menahan koloni kuman. Atau sebaliknya, ISK kronis juga dapat menimbulkan batu.
Baca juga: Solusi mengobati Diabetes atau Kencing Manis.
Mikroorganisme lain yang bernama Klamidia dan Mikoplasma juga dapat menyebabkan ISK pada laki-laki maupun wanita, tetapi cenderung menjangkiti hanya pada Uretra dan sistem reproduksi. Berbeda dengan E. coli, kedua bakteri itu dapat ditularkan secara seksual sehingga penanganannya harus bersamaan pada suami dan istri.
Apa yang terjadi saat hamil terkena Infeksi Saluran Kencing?
Apabila terjadi Infeksi Saluran Kencing saat Ibu hamil, bisa menyebabkan infeksi ginjal. Tidak hanya itu saja, Infeksi Saluran kencing akut dapat menyebabkan infeksi yang meluas (sitemik), yang tentunya keadaan ini dapat menyebabkan keguguran ataupun kelahiran prematur. Infeksi saluran kemih akut juga sering mempengaruhi infeksi pada dinding rongga Amnion (ketuban), sehingga menyebabkan ketuban pecah dini, dan berakibat meningkatkan resiko infeksi pada janin.
Baca juga: Penanganan ketuban pecah dini belum cukup bulan.
Namun untungnya, Asimptomatik Bakteriuria pada kandung kemih atau saluran kemih ini, biasanya dapat ditemukan segera sebelum ginjal orang yang bersangkutan terinfeksi. Apabila Dokter segera menangani infeksi saluran kemih ini sejak dini, dan ditangani sampai tuntas, hal ini tidak akan mengganggu kehamilan maupun janin.
Gejala ISK (Infeksi Saluran Kencing)
Penderita ISK mungkin mengeluhkan hal-hal berikut:
- Sakit pada saat atau setelah kencing.
- Anyang-anyangan (ingin kencing, tetapi tidak ada atau sedikit air seni yang keluar).
- Warna air seni kental atau berwarna pekat seperti air teh, kadang kemerahan apabila ada darah.
- Nyeri pada pinggang.
- Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (di iringi rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual atau muntah).
Pengobatan ISK (Infeksi Saluran Kencing)
Secara tradisional, orang sering memakai air daun sirih atau buah manggis karena diyakini memiliki daya antiseptik. Namun demikian, pengobatan tradisional seperti itu tidak boleh terlalu diandalkan apalagi ketika kita sedang hamil. Infeksi saluran kemih saat kehamilan juga sering ditemukan. Apabila sudah seperti ini segera konsultasikan dengan Dokter kandungan Anda. Biasanya akan dilakukan analisis urin dan bila terbukti infeksi akan diberikan Antibiotik yang sesuai dan aman untuk kehamilan.
Baca juga: Mengatasi beberapa keluhan saat hamil muda.
Selain pengobatan tradisional dan medis, dalam pengobatan infeksi saluran kencing yang paling manjur dan efektif adalah dengan banyak minum air putih, dengan banyak minum air putih maka Anda akan sering kencing, dengan Anda sering kencing tersebut maka bakteri-bakteri dan racun (toksin) dalam tubuh dapat dikeluarkan.
Pencegahan ISK (Infeksi Saluran Kencing)
Yang bisa Anda lakukan untuk mencegah Infeksi Saluran Kencing (ISK) seperti yang Luvizhea.com kutip dari beberapa sumber diantaranya adalah:
- Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas perhari.
- Berceboklah dengan cara dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke Vagina atau Uretra.
- Bersihkan alat vital Anda sebelum berhubungan.
- Buang Air Kecil setelah berhubungan seksual untuk membersihkan bakteri dari saluran kencing.
- Jangan menahan kencing apabila Anda ingin Buang Air Kecil.
- Mandi dengan gayung atau shower (Air yang mengalir), bukan dengan Bath Tub.
Baca juga: Mencengah kelahiran prematur.