Saat Anda dan pasangan (suami) sangat menginginkan momongan (anak), masa dimana Anda terlambat haid akan menjadi masa yang sangat mendebarkan. Karena Anda mungkin bertanya-tanya apakah ini merupakan tanda bahwa Anda saat ini sedang hamil atau tidak? Sehingga untuk memastikan semua itu dibutuhkan pemeriksaan atau tes, baik dilakukan secara mandiri dirumah dengan menggunakan Test Pack, atau melakukan pemeriksaan di klinik kandungan melalui pemeriksaan darah ataupun USG (Ultrasonografi).
Test Pack adalah alat tes kehamilan yang paling banyak digunakan, karena selain mudah didapatkan dan tersedia di semua apotik dengan harga berkisar antara Rp. 10.000 hingga Rp. 60.000, juga merupakan alat tes kehamilan yang paling mudah digunakan sendiri di rumah dengan memeriksa kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) pada urine. Hormon hCG adalah hormon kehamilan yang diproduksi oleh plasenta setelah terjadi pembuahan.
Apakah mengetes kehamilan dengan test pack bisa mendapatkan hasil yang akurat?
Test Pack memang banyak digunakan dan terbukti sebagai alat tes kehamilan yang bagus karena memiliki tingkat akurasi mencapai 97%. Bahkan pemeriksaan di klinik juga ada yang menggunakan Test Pack untuk menguji kehamilan untuk pertama kali pada pasien yang dicurigai sedang hamil. Dan disini tidak ada perbedaan sensitivitas pada Test Pack yang digunakan secara mandiri di rumah maupun di klinik, selama dilakukan dengan benar.
Namun demikian, banyak pasangan yang mengalami kesedihan karena ternyata hasil positif yang mereka dapat melalui pemeriksaan Test Pack di rumah tidak sama dengan hasil lab (pada tes darah) dan USG, yang menyatakan hasil tes yang negatif. Sehingga saat menstruasi terlambat, mereka enggan memeriksa kembali menggunakan alat Test Pack, karena takut mendapat harapan palsu (False Alert).
Atau bahkan sebaliknya, ada juga yang mendapatkan hasil Test Pack negatif, namun sebenarnya mereka positif sedang hamil. Sehingga ini juga menimbulkan risiko keguguran karena mereka tidak menyadari bahwa mereka benar-benar sedang hamil, sehingga melakukan aktivitas yang berat atau melelahkan.
Bagaimana cara untuk mendapatkan hasil yang akurat dan tepat saat melakukan tes kehamilan?
Sebenarnya mengukur kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) melalui tes urine dengan menggunakan Test Pack untuk menentukan apakah terjadi kehamilan sudah cukup dan akurat. Bahkan sebagian besar merek, yang paling murah sekalipun, bisa dibilang sangat akurat.
Namun, bila Anda tidak melakukan tes di saat yang tepat, hasil yang Anda lihat saat melakukan tes mungkin saja tidak akurat karena kesalahan Anda sendiri. Bukan berarti Anda mendapatkan alat tes yang buruk, atau bukan berarti juga Test Pack bukanlah alat tes kehamilan yang akurat, hanya saja kemungkinan besar alat tes tersebut tidak dapat bekerja karena alasan tertentu, misalnya karena pemeriksaan terlalu dini.
Selain itu, cara memastikan terjadinya kehamilan dapat juga dilakukan dengan pengujian sampel darah yang dilakukan oleh Dokter, untuk mengukur kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam darah. Tes ini dinilai lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan Test Pack melalui media urine, dan dapat memprediksi kadar hCG pada usia kehamilan lebih awal.
Pemeriksaan hCG pada darah ini dilakukan dengan dua cara, yaitu: tes darah hCG kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui apakah tubuh memproduksi hCG atau tidak, dan tes darah hCG kuantitatif untuk mengukur seberapa banyak level hCG dalam darah seseorang. Namun demikian, meski tes ini dinilai lebih akurat, namun membutuhkan waktu lebih lama dengan biaya lebih mahal tentunya dibanding dengan Test Pack dengan media urine.
Untuk mendukung beberapa tes kehamilan yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas, Anda bisa melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan semuanya dengan melihat apakah ada janin didalam kandungan. Ini juga untuk memastikan apakah tes hCG yang posistif itu karena benar-benar terjadi kehamilan, bukan karena terjadinya kondisi Blighted Ovum (kehamilan kosong).
Bahkan USG juga bisa digunakan untuk mengetahui usia janin atau usia kehamilan bagi ibu yang lupa HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Karena melalui peralatan ini ibu hamil bisa mengetahui usia janin dengan mengenali berbagai tanda kehamilan, seperti: denyut jantung janin, pergerakan janin, fundus uterus dan sebagainya.
Bila Anda ingin melakukan pemeriksaan USG, untuk mendapatkan hasil yang sangat akurat, bisa dilakukan USG saat usia kandungan mencapai 8 minggu (saat telat 2 bulan). Karena pada kehamilan normal, embrio sudah terbentuk pada usia kehamilan 6-7 minggu, sehingga sudah bisa dilihat dari layar monitor saat dilakukan USG pada usia tersebut.
Kapan waktu yang tepat (terbaik) untuk melakukan tes kehamilan dengan Test Pack?
Umumnya, kita melakukan tes kehamilan setelah beberapa hari terlambat haid. Walaupun demikian, menunggu selama satu minggu dianggap sebagai waktu yang terbaik.
Menunggu mungkin sulit Anda lakukan bila Anda dan pasangan sangat penasaran untuk mengetahui kehamilan Anda, namun menunggu dapat memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi saat Anda melakukan tes kehamilan, karena kadar hCG akan meningkat dengan sangat cepat beberapa hari kemudian bila Anda benar-benar sedang hamil.
Namun demikian, pada prinsipnya, tes kehamilan bisa dilakukan sesegera mungkin, bahkan pada hari pertama seorang wanita mengalami keterlambatan haid. Bahkan, pada beberapa Test Pack yang memiliki sensitifitas tinggi, pengecekan bisa dilakukan sebelum seseorang mengalami terlambat datang bulan. Tepatnya pada hari ke 7-10 pasca melakukan hubungan intim. Ini karena hCG terbentuk dalam tubuh wanita setelah sel telur yang telah dibuahi menempel pada rahim. Penempelan telur yang telah dibuahi ini biasanya terjadi pada sekitar hari ke 6 setelah sperma bergabung dengan sel telur (konsepsi). Tapi, dengan catatan pemeriksaan dengan Test Pack sebelum telat datang bulan ini dilakukan bila hubungan intim dilakukan saat Anda sedang dalam masa subur. Untuk mengetahui kapan masa subur Anda, silahkan gunakan Kalkulator Kesuburan dari Luvizhea.
Lalu, apakah penggunaan Test Pack harus dilakukan di pagi hari agar hasilnya akurat?
Pagi hari ketika bangun tidur diyakini sebagian orang merupakan waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan dengan menggunakan Test Pack. Hal ini ada benarnya, karena urine pertama yang keluar belum terdelusi (tercampur) oleh cairan lain, sehingga persentase kandungan hCG yang terkandung di urine masih sangat tinggi. Dengan begitu alat tes kehamilan (Test Pack) dapat membaca kadar hCG dengan tepat.
Sementara itu, ada juga pendapat lain yang menyatakan penggunaan Test Pack, tidak harus pagi, terutama bila alat tes yang digunakan benar-benar sensitif dan atau dilakukan 2 minggu pasca konsepsi (pembuahan) terjadi.
Bagaimana cara memakai Test Pack dengan benar?
Sebelum Anda menggunakan Test Pack pastikan Anda membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan Test Pack yang disertakan di dalam kemasan.
Penggunaan Test Pack yang benar sebaiknya memperhatikan beberapa langkah yang meliputi persiapan, penggunaan, dan pembacaan hasil.
Persiapan yang diperlukan disini adalah peralatan yang dibutuhkan, meliputi wadah atau gelas untuk menampung urine beserta stick Test Pack. Selain itu persiapkan juga diri Anda untuk menerima apapun hasilnya. Dan demi kenyamanan sebaiknya pemeriksaan dilakukan di kamar mandi atau toilet.
Untuk cara pemakaian (penggunaan), hampir semua merek Test Pack menginstruksikan hal yang sama. Yang intinya mewajibkan stick Test Pack bersentuhan dengan urine yang dijadikan sampel.
Beberapa merek mungkin menginstruksikan agar stick Test Pack bersentuhan dengan urine yang mengalir saat Buang Air Kecil (BAK) secara langsung. Merek lain mungkin menyuruh pengguna menampung terlebih dahulu urine yang dijadikan sampel, lalu mencelupkan stik Test Pack. Dan, merek lainnya mungkin menginstruksikan untuk mengambil urine yang ditampung dalam wadah dengan pipet dan diteteskan pada Test Pack.
Pembacaan hasil Test Pack dapat terlihat dalam waktu yang berbeda -beda. Beberapa merek menyebutkan perbedaan waktu dalam menunggu hasil Test Pack bisa mencapai 5-10 menit. Namun secara umum hasil tes sudah bisa dilihat setelah 2 menit penggunaan.
Bila sampai melewati batas waktu perendaman apa yang akan terjadi? Batas waktu dalam merendam Test Pack memang harus diperhatikan, karena kalau tidak sesuai batas yang telah ditentukan, memang bisa membuat terjadi kesalahan intepretasi (penafsiran). Harusnya negatif malah bisa menjadi positif, atau sebaliknya.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memakai Test Pack agar hasil tes menjadi lebih akurat dan meyakinkan, yaitu:
- Pilihlah alat tes kehamilan yang memiliki sensitifitas tinggi agar hasilnya akurat. Semakin sedikit kadar hCG yang dapat dideteksi pertanda alat tersebut semakin sensitif dan akurat. Umumnya, alat tes kehamilan yang beredar di pasaran mampu mendeteksi kadar hCG dalam urine sampai dengan 25 ml/ml. Namun, ada pula beberapa alat yang mampu mendeteksi kadar hCG pada 10 ml/ml.
- Cermati, apakah alat tes kehamilan tersebut terdaftar di lembaga resmi pemerintah yang khusus mengawasi produk-produk untuk konsumen, seperti BPOM. Cermati pula tanggal kedaluarsanya. Sebuah produk yang tidak terdaftar, apalagi ditambah dengan masa kedaluarsa yang sudah lewat. Tentu tidak dapat dipastikan tingkat keamanan dan keefektifannya, sehingga hasilnya tidak bisa akurat.
- Perhatikan pula cara penyimpanannya. Alat tes kehamilan ini harus disimpan pada suhu ruangan berkisar 26 derajad Celsius. Suhu yang tinggi atau malah terlalu rendah akan mempengaruhi bahan aktif yang terdapat di dalam alat sehingga memengaruhi hasil tes.
- Yang perlu dipastikan adalah jangan sampai sampel urine dan penampungnya tercemar oleh substansi lain, seperti sabun. Bila wadahnya kotor atau basah, tentu akan memengaruhi hasil tes. Sayangnya, tidak semua alat tes kehamilan menyertakan wadah untuk menampung urine, sehingga biasanya ibu menggunakan wadah yang asal-asalan.
- Bila alat tes kehamilan sudah dibuka dari kemasannya, sebaiknya langsung digunakan. Bila dibiarkan pada udara terbuka terlalu lama, hasilnya bisa tidak akurat atau malah tidak memberikan hasil sama sekali.
- Sebaiknya hindari minum air putih sebelum berkemih karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kadar hCG dalam urine. Sehingga hasil tes menjadi kurang akurat atau menyebabkan hasil negatif palsu.
- Beberapa ahli menyarankan membeli alat tes kehamilan dari toko atau apotik yang memiliki perputaran barang masuk dan keluar yang tinggi. Sehingga kemungkinan besar Anda akan memperoleh alat tes kehamilan yang lebih baru.
- Bila Anda memiliki alat tes kehamilan yang tidak terpakai selama beberapa bulan di rumah. Akan lebih baik bila Anda membuangnya dan membeli yang baru. Khususnya bila Anda telah menyimpannya di tempat yang hangat dan cenderung lembab, karena hal ini bisa mempengaruhi hasil tes.
Dan seiring perkembangan zaman, saat ini ada alat tes kehamilan terbaru, yakni USB yang telah dimasukkan program (software) khusus untuk mengetahui kadar hCG dalam urine yang disebut USB Home Pregnancy Test Kit (PTeq). Cara penggunaannya juga cukup mudah. Yaitu setelah urine diteteskan pada bagian khusus, lalu USB dihubungkan dengan komputer. Melalui software yang ada, akan diketahui tingkat hormon hCG yang ada, dan menyimpan semua datanya ke dalam komputer. Sehingga Anda bisa menggunakan data tersebut untuk analisa apabila diperlukan dikemudian hari. Sebenarnya alat ini juga bisa digunakan untuk mengetahui kadar hormon lainnya (bukan untuk tes kehamilan saja). Sehingga bisa digunakan sebagai alat untuk mengetahui waktu ovulasi.
Jadi, tes USB ini cukup sederhana, dapat dilakukan untuk beberapa kali tes, namun harganya masih relatif mahal, sekitar Rp. 180.000,-.
Bagaimana membaca hasil Test Pack dan memastikan hasil tersebut telah benar-benar akurat?
Untuk alat tes kehamilan berbentuk setrip, tanda positif hamil ditandai dengan munculnya dua garis merah. Jadi, kalau hanya satu garis merah yang muncul berarti Anda tidak hamil.
Namun adakalanya garis dapat tampak samar-samar atau tidak jelas dan berwarna kurang terang atau tidak tegas. Tidak penting garis yang muncul tampak jelas atau tidak. Yang penting adalah apabila ada 2 garis maka kemungkinan besar Anda sedang hamil.
Bila garis tidak muncul (tidak ada garis sama sekali), maka itu menunjukan penggunaan Anda salah. Dan harus di ulang dengan cara yang benar untuk mengetahui hasil tes kehamilan yang pasti.
Sedangkan untuk Test Pack yang berbentuk compact, biasanya akan muncul tanda positif atau ada juga yang berupa garis merah berbentuk persegi. Kalau yang muncul tanda negatif atau tidak terbentuk persegi, berarti kemungkinan besar Anda tidak hamil.
Namun bila tidak muncul, maka kemungkinannya adalah: Anda memang tidak hamil, prosedur tes yang dilakukan keliru, atau Test Pack yang Anda gunakan rusak. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk melakukan tes kembali seminggu setelah mendapatkan hasil tes negatif. Atau memriksakannya ke Dokter untuk melakukan pemeriksaan penunjang.
Dan yang perlu diingat, untuk mengetahui hasil dari penggunaan Test Pack ini, jangan menunggu lebih dari 5 menit. Bila terlalu lama akan muncul tanda positif yang samar akibat proses penguapan, sehingga membingungkan ketika kita membaca hasilnya.
Mengapa hasil Test Pack negatif, tapi berdasar pemeriksaan Dokter saya hamil?
Hasil negatif yang ditunjukkan Test Pack tidak selamanya menunjukkan bahwa Anda tidak hamil. Sebab ada sekitar 10 persen wanita yang memiliki kadar hCG di bawah normal, sehingga meskipun mereka sedang hamil, tetap tidak terdeteksi oleh Test Pack. Oleh karena itu, pengulangan tes perlu dilakukan apalagi bila Anda tetap tidak mengalami menstruasi.
Beberapa merek Test Pack mengklaim bahwa alat mereka dapat mendeteksi kehamilan secara akurat pada hari pertama Anda terlambat menstruasi, atau bahkan lebih cepat. Walaupun benar bahwa tes kehamilan bisa sangat sensitif untuk mendeteksi kadar hCG dalam urine Anda. Mungkin masa kehamilan ini justru terlalu awal bagi tubuh Anda untuk benar-benar menghasilkan kadar hCG yang lebih tinggi. Dalam kasus ini, Anda berisiko mendapatkan hasil negatif. Walaupun Anda benar-benar sedang hamil saat ini.
Namun bila tetap didapat hasil yang negatif setelah dilakukan Test Pack ulang, namun Anda merasakan gejala atau tanda kehamilan seperti: terlambat datang bulan, penambahan berat badan, mual, dan gejala lain yang sering dikaitkan dengan kehamilan, bisa jadi itu merupakan gejala dari kondisi medis serius, sehingga memerlukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Mengapa hasil Test Pack positif, tapi kenyataanya saya tidak hamil?
Walaupun jarang, hasil positif palsu sering ditemukan, baik itu menggunakan tes hCG melalui sampel darah ataupun melalui sampel urine (Test Pack).
Ada beberapa kemungkinan bila hasil Test Pack menunjukan hasil positif, tetapi Anda tidak hamil, Diantaranya karena:
- Anda mungkin mengalami Blighted Ovum, yaitu tidak terdapat embrio janin dalam kantung kehamilan.
- Adanya pertumbuhan sel yang tidak normal di uterus (rahim), misalnya karena Kanker atau Tumor (Kista dan Miom).
- Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung hCG, seperti: obat kesuburan, obat parkinson, dan obat diuretik. Bahkan vitamin C dosis tinggi juga dapat menyebabkan meningkatnya hCG dalam tubuh.
- Mungkin juga alat yang Anda gunakan telah rusak atau kadaluarsa.
Karena itu, Test Pack yang positif bukanlah tanda pasti kehamilan, walaupun sebagian besar memang dapat memastikan Anda hamil. Dibutuhkan pemeriksaan penunjang seperti USG.
Misalnya, dalam kasus Blighted Ovum (kehamilan kosong), calon ibu akan mendapati Test Pack dengan hasil positif. Mereka juga tidak mendapatkan menstrusi (telat datang bulan), terkadang mual dan muntah, payudaranya mengencang, dan mengalami ciri-ciri pada wanita hamil lainnya. Namun, saat dicermati melalui USG baru kelihatan bahwa sebenarnya tidak ada janin didalam kandungannya.
Selain itu, ada beberapa kondisi lainnya dimana hasil Test Pack menunjukan hasil positif, tetapi kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang gagal, seperti:
- Mengalami Kehamilan Ektopik, yaitu kehamilan diluar kandungan. Kehamilan Ektopik biasanya dapat terdeteksi pada usia kehamilan 4 minggu sampai 10 minggu. Sedangkan gejalanya baru akan terasa sekitar dua minggu setelah ibu terlambat haid.
- Mengalami hamil anggur (Mola Hidatidosa), yaitu kehamilan abnormal akibat kegagalan pembentukan janin sehingga menyebabkan tumor. Istilah hamil anggur digunakan karena bentuk bakal janin tersebut mirip dengan gerombolan buah anggur.
Baca juga: Cara menghitung usia kehamilan dan tanggal kelahiran.