High heels merupakan sepatu wanita yang sering menjadi fashion item andalan bagi para wanita agar terlihat lebih tinggi dan lebih fashionable. Berbagai desain dan warna high heels selalu menggoda untuk dibeli dan digunakan, karena wanita akan melakukan apapun supaya tampil cantik dan mempesona. Dengan memakai high heels ini bisa membuat kaki Anda terlihat jenjang, tubuh lebih tinggi, postur tubuh lebih tegak dan membuat cara berjalan lebih anggun tentunya. Berdasarkan survey, delapan dari sepuluh wanita merasa tampil percaya diri dengan menggunakan sepatu hak tinggi atau high heels ini.
Tapi tahukah Anda? banyak laporan gangguan kesehatan kaki pada wanita yang ternyata disebabkan oleh pemakaian high heels ini. Namun demikian, hal ini tidak pernah membatasi wanita untuk tetap membeli dan memakai high heels selama menempatkannya pada waktu yang tepat.
Banyak ahli kesehatan tulang dan sendi menyarankan para wanita untuk mengurangi pemakaian high heels, atau menyarankan lebih baik tidak memakai high heels untuk gadis sebelum usia 26 tahun. Kenapa demikian? Karena tulang dan sendi “anak” belum mampu menopang tubuh yang memakai high heels. Tekanan pada lutut, tumit dan pinggul bisa merusak pertumbuhan kaki pada anak. Sementara itu, risiko yang sama juga bisa terjadi pada remaja dan wanita muda. Usia terbaik untuk mulai memakai high heels adalah 26-28 tahun. Namun hal ini terkadang sulit, karena tuntutan pekerjaan dan keinginan tampil keren membuat wanita mulai memakai high heels ini di usia yang sangat muda.
Apakah ibu hamil diperbolehkan memakai high heels?
Apakah aman kalau mereka menggunakan high heels selama hamil?
High heels memang tidak sebaiknya digunakan oleh ibu hamil. Memang, belum ada penelitian khusus yang dilakukan untuk membuktikan hubungan antara pemakaian high heels dengan kondisi janin yang ada di dalam kandungan.
Jika Anda memaksakan untuk menggunakan sepatu hak tinggi maka dikhawatirkan akan mengakibatkan sakit punggung, hal ini diakibatkan ligament yang mengontrol punggung bagian bawah akan menjadi lebih lemah ketika Anda hamil. Ligament adalah jaringan ikat yang kuat untuk mengikat tulang yang satu dengan yang lainnya sehingga terbentuklah suatu persendian. Masalahnya adalah, penggunaan high heels akan mengubah postur dan membahayakan ligament yang sudah lemah ini. Hal ini lah yang akan menyebabkan pegal-pegal dan ketegangan pada bagian punggung Anda.
Mungkin pada trimester pertama, ibu hamil masih bisa menggunakan high heels. Namun, kalau sudah menginjak trimester kedua dan ketiga, karena peningkatan berat badan Anda ketika hamil, sebaiknya jangan menggunakan high heels karena ditakutkan akan mempengaruhi cara jalan Anda sehingga mengakibatkan Anda mudah keseleo.
Beberapa akibat dari penggunaan high heels
Berikut Luvizhea.com jelaskan beberapa masalah atau risiko yang mungkin timbul ketika wanita sering pakai sepatu high heels dalam segala aktivitasnya sehari-hari :
Risiko pakai high heels menyebabkan Bunions
Bunions adalah kondisi ketika terdapat benjolan abnormal tulang di pangkal jempol kaki. Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, penyakit ini seringkali terjadi pada wanita dan disebabkan karena sepatu yang sempit dan berhak tinggi. Selain itu pemakaian sepatu berhak tinggi dapat meningkatkan risiko radang pada ibu jari, kerusakan tulang telapak kaki, dan meningkatkan risiko jari yang melengkung. Karena hak yang terlalu tinggi ini membuat kaki merosot ke bagian depan sepatu karena beban tubuh tertumpu pada jari-jari kaki. Jadi Bunions ini menimbulkan rasa luar biasa sakit pada penderitanya dan biasanya hanya bisa diobati melalui operasi.
Risiko pakai high heels menyebabkan Nyeri pada Kaki
Saat berjalan, kaki menjadi tumpuan dari seluruh berat tubuh, dan dengan mengenakan high heels maka beban yang diberikan kepada kaki menjadi tujuh kali lebih besar dibandingkan dengan menggunakan sepatu flat. Menurut ahli penyakit kaki Dr. Greene, memakai high heels dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan dapat memicu penyakit neuroma yang mengganggu sistem jaringan saraf di kaki.
Risiko pakai high heels menyebabkan Masalah Otot
Penggunaan sepatu high heels dalam periode yang cukup lama juga dapat memicu masalah pada otot-otot tubuh, terutama tegangnya otot pada area betis. Dikutip dari Ezine Articles sebuah studi di Australia yang melakukan penelitian dimana melibatkan dua kelompok perempuan yang menggunakan high heels dan yang tidak, dan ini dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun. Hasilnya cukup mengejutkan, yakni pemakai high heels ditunjukkan adanya perbedaan otot pada bagian betis. Hal ini disebabkan otot betis berkontraksi dan menyesuaikan sudut dari high heels. Akibatnya, otot menjadi lebih pendek dan tegang, berbeda dengan wanita yang jarang menggunakan high heels. Hal ini disebabkan karena sepatu high heels mendorong Anda untuk berjalan jinjit.
Risiko pakai high heels menyebabkan Osteoarthritis
Pada wanita yang memiliki berat badan berlebih, pada saat berjalan menggunakan high heels, lutut akan bekerja lebih keras. Hal ini akan menyebabkan munculnya tulang muda baru atau pengapuran yang disebut juga osteoarthritis. Ini terjadi karena tulang rawan pada persendian lutut rusak akibat terlalu sering bergesekan dan menopang beban yang berat.
Risiko pakai high heels menyebabkan Varises kaki
Saat memakai high heels tentu kaki berada dalam kondisi jinjit. Dengan kondisi berjinjit tersebut otot-otot yang berada pada tumit belakang dan betis akan terus-menerus tegang. Sehingga pembuluh darah menjadi tertekan, nah itulah yang dapat menimbulkan kaki Anda terserang penyakit varises.
Risiko pakai high heels dapat Memicu tubuh melengkung
Penggunaan high heels yang terlalu sering akan membuat postur tubuh Anda berubah, sehingga terjadi perubahan pada pinggul dan tulang belakang menjadi tidak sejajar, inilah yang menyebabkan tubuh Anda terlihat melengkung. Selain itu hal ini juga mempengaruhi cara berjalan Anda ketika Anda sedang tidak menggunakan high heels.
Risiko pakai high heels menyebabkan timbulnya Tumor jinak
Pada dasarnya Anda harus menyesuaikan bentuk high heels dengan kaki Anda, bukan high heels yang menyesuaikan dengan bentuk kaki Anda. Jadi usahakan Anda memilih high heels yang tidak akan menimbulkan peyempitan dan tidak terlalu tinggi. Penggunaan sepatu hak tinggi yang sering dengan ketinggian yang berlebih akan mengakibatkan penebalan jaringan saraf pada jari kaki ketiga dan keempat, sehingga menimbulkan rasa nyeri pada jari, jadi ini yang dapat memicu tumor jinak.
Risiko pakai high heels menyebabkan sering Keseleo
Untuk Anda yang memang sering menggunakan high heels pada setiap aktivitas Anda, sebaiknya dibatasi baik dari lama waktu penggunaan atau juga ketinggiannya. Tidak semua high heels memberikan kenyaman untuk kegiatan Anda, diantaranya ketidaknyaman diakibatkan karena tumpuan hanya pada ujung jari kaki sehingga membuat Anda kesulitan untuk bebas bergerak dan jika dipaksakan beraktivitas ekstra akan menyebabkan keseleo pada pergelangan dan jari kaki.
Risiko pakai high heels berdampak pada kehidupan seksual
Seperti yang Luvizhea.com kutip dari healthland.time.com pernah melansir bahwa high heels dapat mempengaruhi kehidupan seksual seorang wanita. Atau menyebabkan orgasme yang dicapai wanita menjadi tidak maksimal. Mengapa demikian? Karena otot-otot kaki yang berada di bawah terutama yang berada di sekitar tumit berhubungan langsung dengan otot-otot yang berada pada pinggul. Penggunaan high heels dapat membuat otot-otot tersebut tidak mampu bekerja dengan baik dan akan berdampak pada pinggul tentunya. Sedangkan jika pinggul ini mengalami masalah maka hubungan seksual Anda pun akan ikut mengalami permasalahan.
Tips memperkecil dampak dan risiko dari pemakaian high heels
Dari permasalahan yang sudah Luvizhea.com bahas diatas, mungkin Ada beberapa tips dari Luvizhea.com yang bisa Anda lakukan untuk memperkecil dampak maupun risiko dari pemakaian high heels ini, diantaranya:
Memilih High Heels yang nyaman dan tidak terlalu tinggi
Sebenarnya high heels itu tidak nyaman, maka dari itu pilihlah yang ukurannya nyaman dan pas untuk kaki Anda. Jangan memilih high heels dengan ujung bagian depan meruncing sehingga menjepit jari-jari kaki Anda. Jari-jari kaki Anda harus bisa bergerak saat Anda memakai sepatu tersebut. Selain itu pilih high heels yang memiliki bantalan sepatu. Atau jika tidak ada, Anda bisa membeli bantalan sepatu dan di masukkan dalam high heels Anda. Metode ini dapat mengurangi tekanan pada ball of foot Anda.
Sebaiknya dalam mengenakan high heels dengan hak yang tinggi lebih dari 5 cm, gunakan sesekali saja. Misal untuk menghadiri acara-acara tertentu. Sedangkan untuk sehari-hari misalnya untuk kerja, sebaiknya pakailah sepatu yang memiliki hak sekitar satu sampai satu setengah inci. Anda juga bisa memilih sepatu dengan hak berukuran lebar yang lebih bersahabat dengan kesehatan Anda. Dibandingkan dengan high heels dengan hak runcing yang kurang stabil.
Jika Kaki Terasa Linu, Istirahat dan lakukan pemijatan setelah memakai high heels
Banyak wanita yang terpaksa memakai high heels karena tuntutan pekerjaan, saat kaki mulai terasa linu sebaiknya istirahatkan. Jika seharian Anda sudah memakai high heels, saat pulang kerumah, usahakan Anda memakai sepatu datar yang nyaman. Lakukan relaksasi, misal dengan merendam kaki dengan air hangat sambil dipijat. Atau berbaring dengan menggantung kaki lebih tinggi dari posisi kepala. Hal ini akan melancarkan peredaran darah dan melemaskan otot paha hingga telapak kaki.