Bagi ibu rumah tangga, memilih alat kontrasepsi bukanlah suatu hal yang mudah. Apalagi Sekarang banyak jenis alat kontrasepsi yang berkembang dimasyarakat, baik itu alat kontrasepsi berupa Kondom, KB Pil, KB Suntik, hingga KB Spiral.
Selain dari banyak pilihan-pilihan tersebut, para ibu biasanya juga harus memperhatikan beberapa hal seperti keefektifan alat kontrasepsi tersebut, serta keunggulan, kelemahan hingga efek samping atau risiko yang mungkin di timbulkan dari masing-masing alat kontrasepsi tersebut.
Sebelum ini Luvizhea.com telah membahas keuntungan dan efek samping dari KB Pil dan KB Suntik, maka kali ini Luvizhea.com akan membahas lebih dalam tentang KB Spiral.
Apa itu KB Spiral (IUD) dan bagaimana cara pemakaiannya?
KB spiral sering juga disebut Intrauterine Device (IUD) yaitu merupakan alat kontrasepsi berbahan dasar plastik Polyethelene yang terdiri dari berbagai bentuk, dari yang berbentuk spiral hingga menyerupai bentuk huruf T dengan tali yang menggantung. Penggunaan alat kontrasepsi jenis ini adalah dengan dimasukkan ke dalam rahim wanita, sehingga KB Spiral sering juga disebut AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
Sebelum memasukkan alat KB Spiral ke dalam rahim, Dokter bisa memberikan bius lokal atau obat pereda rasa sakit untuk diminum. Hal ini karena kebanyakan wanita akan merasakan kram (sama seperti saat ia sedang haid) saat proses pemasangan alat kontrasepsi ini. Dalam pemasangannya, Dokter akan menggunakan Spekulum (alat bantu pembuka vulva atau vagina) untuk menemukan leher rahim kemudian memasukan alat KB Spiral tersebut melalui saluran serviks. Selanjutnya, alat KB Spiral ini ditempatkan di dalam rahim. Proses pemasangan KB spiral ini biasanya hanya berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit. Meskipun proses pemasangan terhitung cepat, namun secara teknis ini merupakan Prosedur Bedah Minor.
KB Spiral ini cocok digunakan bagi Anda yang sudah pernah hamil. KB jenis ini juga cocok digunakan oleh ibu yang sedang dalam masa menyusui, namun Dokter biasanya menyarankan agar pemasangannya berjarak satu setengah bulan setelah melahirkan. Lalu bagaimana dengan wanita yang belum pernah hamil? Bagi wanita yang belum pernah hamil biasanya akan lebih merasakan kram atau sakit setelah pemasangan KB Spiral ini.
Apa saja jenis KB Spiral (IUD) dan bagaimana cara kerjanya?
Apabila dilihat dari bentuknya, KB spiral ini diklasifikasikan menjadi:
Alat KB Spiral Lippes Loop
Yaitu Alat KB Spiral ini terbuat dari bahan Plastik Polyethelene. Bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung.
Alat KB Spiral Cooper T
Yaitu Alat KB spiral ini terbuat dari bahan Plastik Polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Bentuknya menyerupai huruf T.
Alat KB Spiral Cooper 7
Yaitu Alat KB Spiral ini hampir mirip dengan cooper T yang terbuat dari bahan tembaga. Hanya saja yang membedakannya adalah bentuknya yang lebih menyerupai angka 7. Alat KB Spiral jenis ini juga lebih mudah dipasang.
Alat KB Spiral Multi Load
Yaitu Alat KB Spiral ini terbuat dari dari plastik Polyethelene dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
Apabila dilihat dari kandungan dan cara kerjannya, KB Spiral ini terdiri dari:
Alat KB Spiral berlapis Tembaga
Alat KB ini mengandung unsur Tembaga (Cu) dan tidak mengandung hormon. Efektifitas KB ini dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun sejak pemasangan pada hari pertama. Cara kerja KB Spiral jenis ini dengan melepaskan unsur tembaga secara perlahan-lahan, dan unsur ini bekerja sebagai racun bagi sperma sehingga membuat sel sperma mati sebelum terjadi pembuahan. Kenapa demikian? Hal ini dikarenakan di dalam rahim akan menghasilkan cairan dengan berbagai kandungan yang bisa menjadi racun bagi sperma yang masuk. Kandungan yang dimaksud disini adalah sel-sel darah putih, ion-ion Tembaga, beberapa jenis enzim dan prostaglandin.
Alat KB Spiral mengandung hormon
Alat KB Spiral hormonal ini dilapisi oleh hormon Progestin (Levonorgestrel). Levonorgestrel akan dilepas dengan konsentrasi yang rendah. Sehingga dengan sekali pasang, alat ini bisa mencegah kehamilan hingga 3-5 tahun (tergantung merek). Cara kerja KB ini dalam mencegah pembuahan sel telur, yaitu dengan mencegah penebalan dinding rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak bisa bertumbuh. KB ini juga bisa membuat leher rahim dipenuhi lendir yang lengket sehingga sperma tidak bisa masuk ke rahim.
Apa saja keunggulan KB Spiral (IUD)?
Seperti yang telah dijelaskan Luvizhea.com diatas, KB Spiral bisa bertahan lebih lama dibanding KB Suntik yang setiap satu kali suntikan bisa bertahan sampai tida bulan. KB Spiral dapat bertahan hingga 3-5 tahun untuk alat KB Spiral dengan kandungan Hormon dan 10 tahun untuk alat KB Spiral dengan lapisan Tembaga.
KB Spiral juga memiliki tingkat keberhasilan dalam mencegah kehamilan hingga mencapai 97% dengan tingkat kegagalan dibawah 3%. Namun hal yang perlu diperhatikan dari pemakaian alat kontrasepsi ini adalah akseptor (Anda) harus mematuhi jadwal kontrol yang telah ditentukan, yaitu satu minggu setelah pemasangan, lalu sebulan sekali, 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali.
Selain itu, keuntungan lain yang mungkin bisa Anda dapat dalam menggunakan alat kontrasepsi (KB) Spiral diantaranya:
- Pada KB Spiral dengan lapisan Tembaga, bisa dipakai sebagai alat Kontrasepsi darurat apabila dipasang dalam waktu lima hari setelah hubungan seks tanpa alat pengaman.
- Pada KB Spiral dengan lapisan Tembaga, risiko Anda terkena kanker Endometrium (Kista) dan kanker serviks menurun, karena tidak menggunakan hormon yang biasanya dapat memicu masalah tersebut. Dengan kata lain, KB jenis ini tidak membawa risiko efek samping seperti metode kontrasepsi hormonal lainnya.
- Semua jenis KB Spiral bisa dilepas kapan saja. Setelah dilepas, kesuburan Anda bisa kembali normal dengan segera.
- Pada KB Spiral yang mengandung hormon, dapat membuat leher rahim dipenuhi lendir. Hal ini bisa menghalangi bakteri masuk, sehingga risiko Anda terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) dapat menurun. Namun bukan berarti KB Spiral dapat mencegah PMS tersebut.
- KB Spiral tidak membuat kegemukan atau jerawat terutam KB Spiral dengan lapisan Tembaga.
Apa saja kelemahan, risiko atau efek samping dari KB Spiral (IUD)?
Di balik keunggulannya, KB spiral juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah harga atau biaya pemasangan KB Spiral yang relatif lebih mahal dibanding KB Pil maupun KB Suntik. Selain itu, Apabila kita ingin berhenti menggunakannya, maka hanya dokter yang bisa mencopotnya.
Kelemahan KB Spiral lainnya, yaitu tidak semua orang bisa memakainya. Misalnya, alat KB Spiral dengan kandungan Tembaga tidak bisa dipakai oleh Anda yang memiliki riwayat penyakit radang panggul, kanker serviks, kanker payudara, Infeksi Saluran Resproduksi, Pendarahan yang belum jelas penyebabnya, orang yang berisiko tinggi terkena Penyakit Menular Seksual (PMS), atau bagi Anda yang pernah memiliki masalah saat menggunakan KB Spiral ini.
Efek samping KB Spiral berbeda-beda dari setiap orang yang memakainya, tergantung kecocokan pada metode kontrasepsi tersebut. Ada yang tidak mengalami masalah apapun atau tetap aman-aman saja selama masa pemakaian alat Kontrasepsi (KB) Spiral tersebut. Namun tidak jarang ada juga yang merasakan beberapa efek samping dari KB Spiral ini, seperti:
Rasa Nyeri setelah pemasangan KB Spiral
Sebagian wanita akan mengalami nyeri punggung dan kram seperti nyeri haid yang terjadi dalam beberapa jam setelah pemasangan spiral. Namun rasa nyeri ini akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu.
Perforasi
Arti kata Perforasi adalah jebol atau bocor. Yang dimaksudkan disini adalah dimana alat KB Spiral terjebak di dalam atau menusuk rahim sehingga menyebabkan pendarahan pada jaringan rahim. Hal ini sebenarnya jarang terjadi (1 : 1.000), namun apabila terjadi, hampir selalu terjadi selama proses pemasangan. Apabila efek KB spiral ini terjadi, maka alat KB Spiral tersebut harus segera dilepas.
Masalah Menstruasi
Penggunaan alat KB Spiral dengan lapisan tembaga dapat meningkatkan pendarahan saat menstruasi atau bisa juga menyebabkan nyeri haid (Dismenore). Atau bisa juga mengalami flek (bercak) antara periode menstruasi. Sedangkan pada penggunaan alat KB Spiral hormonal yang umum terjadi adalah jadwal menstruasi menjadi tidak teratur yang juga disertai dengan kram dan sakit perut yang berkepanjangan.
Masalah Hormonal
KB spiral hormonal juga berpotensi menyebabkan efek samping yang bisa mengganggu sama seperti penggunaan Pil KB, yaitu seperti jerawat, sakit kepala, perubahan mood (Suasana hati), Mual, dan nyeri payudara. Namun Anda tidak perlu khawatir karena efek samping tersebut biasanya akan hilang setelah beberapa bulan pemakaian.
Kista Ovarium
Pemasangan KB spiral setelah kelahiran juga mampu menyebabkan Kista Ovarium. Hal ini biasanya terjadi ketika alat ini mempengaruhi keadaan hormon Progesteron dalam tubuh.Namun pada beberapa kasus Kista ini biasanya hilang dengan sendiri.
Penyakit Radang Panggul
Alat KB Spiral pada dasarnya adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh, apalagi model alat KB Spiral tersebut sebelumnya tergolong tebal. Sehingga benda ini mampu menyebabkan iritasi karena tubuh menolak benda asing tersebut masuk kedalam tubuh, sehingga ini juga akan menyebabkan masalah lain seperti penyakit radang panggul. Namun sekarang para peneliti telah mengembangkan model alat KB Steril yang lebih tipis sehingga lebih aman untuk digunakan.
Kehamilan Ektopik
Kehamilan di luar kandungan yang dikenal kehamilan Ektopik dapat terjadi karena pemasangan alat kontrasepsi jenis ini. Ini berarti bahwa janin yang Anda kandung tidak mampu tumbuh dengan baik sehingga harus dikeluarkan.
Dapat terlepas atau bergeser dari posisi semula
Sekitar 2-10 dari 100 orang yang memasang alat KB Spiral bisa bergeser atau terlepas sendiri dan keluar melalui jalan lahir. Hal ini biasanya terjadi dalam beberapa bulan pertama penggunaan atau ketika dipasang tepat setelah melahirkan. Selain itu, lepasnya Spiral ini juga bisa disebabkan oleh ukuran spiral yang tidak sesuai dengan besar kecilnya rahim serta kedalaman rahim. Lepas atau bergesernya Alat KB Spiral ini dikhawatirkan dapat menimbulkan luka pada rongga rahim akseptor. Untuk itu sangat penting sekali memilih alat KB Spiral yang pas dan cocok serta mematuhi jadwal kontrol yang telah ditentukan setelah kita menggunakaanya.
Timbulnya keputihan
Pemasangan alat KB Spiral menjadi salah satu penyebab keputihan. Hal ini dikarenakan Spiral termasuk benda asing yang dimasukkan kedalam tubuh akseptor. Dan kemungkinan besar terjadinya keputihan tersebut karena terjadi iritasi akibat Spiral maupun benangnya. Meskipun keputihan dianggap suatu kewajaran, akan tetapi apabila keputihan tersebut dibarengi dengan timbulnya rasa gatal, bau busuk yang menyengat, serta terjadi perubahan warna pada keputihan menjadi kuning maupun kehijauan. Hal tersebut memerlukan tindakan medis segera. Karena hal tersebut menandakan bahwa telah terjadi infeksi.
Keluhan suami saat berhubungan seks
Pada keadaan-keadaan tertentu benang dari alat KB Spiral tersebut dapat menyenggol Glans alat kelamin lelaki yang sangat sensitif, sehingga para suami merasa kurang nyaman, hingga menimbulkan rasa sakit. Tentu terkadang suami kita akan meminta alat KB Spiral tersebut untuk dicopot saja dan digantikan dengan metode kontrasepsi yang lain.
Namun daripada kita meminta Dokter untuk mencopot alat KB Spiral tanpa alasan yang jelas, sebaiknya kita meminta Dokter untuk memperpendek atau memotong habis benang dari Alat KB Spiral tersebut, sehingga Glans alat kelamin suami tidak menyenggol benang Spiral sama sekali. Tetapi konsekuensi apabila Alat KB Spiral tersebut tidak ada benangnya, maka kontrolnya harus memakai metode yang lebih canggih, yaitu dengan metode USG.
Sebenarnya efek dari KB Spiral di atas jarang menimbulkan komplikasi yang serius, terlebih pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang kompeten. Mengingat efek samping KB Spiral yang tidak begitu berarti, dibandingkan dengan keuntungannya yang lebih banyak, maka penggunaannya masih dianjurkan hingga saat ini. Namun apabila Anda masih bingung menentukan kontrasepsi apa yang tepat dan cocok untuk Anda, konsultasikan hal ini lebih lanjut kepada Dokter Kandungan terdekat dari tempat tinggal Anda.
Baca juga: Keuntungan dan kelemahan atau resiko menggunakan kontrasepsi Pil KB dan KB Suntik.