Membahas tentang tanda lahir ini, sebenarnya tidak akan ada habisnya. Karena banyak sekali jenis dan penyebab kelainan pada kulit yang menimbulkan tanda atau bercak coklat, hitam maupun putih pada kulit yang disebut tanda lahir.
Sebelum ini telah Luvizhea.com bahas tentang Bisakah TOH tanda lahir dihilangkan dengan cara alami? dan Pengaruh tanda lahir Cafe-au-lait terhadap jaringan syaraf. Maka kali ini Luvizhea.com coba membahas tentang bercak atau tanda lahir putih yang sering dialami oleh sebagian besar orang.
Nevus Depigmentosus dan Nevus Anemicus merupakan tanda lahir putih yang sering dialami sejak anak lahir. Akan tetapi bercak atau tanda putih dikulit bisa juga diakibatkan oleh Vitiligo, Albinism, Pityriasis Alba, Ash Leaf Marks pada penyakit Tuberous Sclerosis, maupun akibat infeksi jamur Pityrosporum Ovale seperti Panu. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan dengan seksama melalui laboratorium untuk memastikan akibat pasti bercak atau tanda putih pada kulit tersebut sehingga bisa menemukan metode yang tepat dalam mengatasinya.
Sedikit mengulang dari artikel Luvizhea.com sebelumnya. Sebagian besar tanda lahir, ada yang bisa hilang atau memudar dengan sendirinya (saat anak berusia 3 sampai 5 tahun). Ada juga yang bersifat permanen (biasanya tanda lahir ini tetap ada saat anak memasuki usia remaja atau masa puber) sehingga membutuhkan penanganan khusus dalam menghilangkannya. Biasanya tanda lahir yang bersifat permanen ini terdiri dari banyak bagian (multiple).
Sebagian besar tanda lahir juga ada yang tidak berbahaya dan cenderung stabil (tidak berkembang atau menetap). Tetapi juga ada tanda lahir yang berbahaya (berkembang menjadi kanker kulit atau berpengaruh terhadap bagian tubuh lainnya misalnya saraf pada kasus NF1). Serta bisa juga tanda lahir tersebut berubah dari ukuran yang semula kecil menjadi besar atau bahkan bertambah banyak.
Saran Kami sebaiknya Anda perhatikan kondisi tersebut, apakah tanda lahir tersebut makin membesar atau terjadi perubahan warna dan apakah tanda lahir tersebut menimbulkan rasa nyeri? Apabila “Ya” maka sebaiknya Anda waspada dan segera memeriksakan diri ke Dokter.
Benarkah mitos apabila memiliki tanda lahir putih diperut maka akan sering mengalami keguguran saat hamil?
Mitos tentang tanda lahir putih akan sulit mempunyai anak memang beredar luas di masyarakat. Tetapi mitos tersebut tidak terbukti secara ilmiah dan bisa dipastikan ini tidak benar. Karena masih banyak yang memiliki tanda lahir putih diperut tetapi memiliki anak lebih dari satu. Untuk itu sebaiknya Anda percayakan semua pada Tuhan karena semua itu atas kuasa-Nya. Sehingga tidak menimbulkan sugesti yang negatif. Karena kalau ibu hamil percaya akan mitos tersebut maka sugesti tersebut akan mempengaruhi pikiran Anda. Apabila ibu hamil terlalu memikirkannya dan terlalu khawatir tentang hal ini, inilah yang menyebabkan secara tidak sadar ibu hamil bisa mengalami yang namanya stress. Sedangkan stress diawal kehamilan harus diwaspadai karena dapat menyebabkan keguguran.
Nevus Depigmentosus
Nevus Depigmentosus disebut juga Nevus Achromic yaitu tanda lahir bawaan yang berwarna putih pucat dengan berbagai ukuran. Seringkali, makula hipopigmentasi kecil muncul di sekitar tepi, sehingga bentuk tanda lahir ini lebih menyerupai percikan cat.
Warna dari tanda lahir ini tidak benar-benar putih seperti pada kasus Vitiligo yang benar-benar kekurangan melanin.
Seperti yang sudah Luvizhea.com jelaskan diatas, tanda lahir ini merupakan tanda lahir bawaan yang muncul sejak lahir, meskipun mungkin belum terlihat jelas ketika masa kanak-kanak bagi mereka yang berkulit putih. Akan tetapi tanda lahir ini cenderung stabil (tidak berubah) dari waktu kewaktu.
Bagaimana menghilangkan tanda lahir putih Nevus Depigmentosus?
Bercak putih yang sudah ada sejak lahir seperti Nevus Depigmentosus, merupakan kelainan bawaan yang tidak berbahaya. Makanya pengobatan pada tanda lahir putih ini sering tidak diperlukan karena bisa ditutupi dengan baik menggunakan kamuflase kosmetik.
Walaupun tidak berbahaya namun sebaiknya tetap diperiksakan ke Dokter untuk menilai apakah ada kelainan bawaan yang lain karena kelainan bawaan di kulit bisa merupakan salah satu tanda untuk sindrom kelainan bawaan. Atau bagi Anda yang ingin menghilangkannya, Anda bisa menggunakan beberapa metode seperti Excimer Laser, Fototerapi (PUVA), Transplantasi Melanosit-Keratinosit atau pencangkokan kulit.
Nevus Anemicus
Nevus Anemicus adalah gangguan bawaan yang berkembang saat lahir yang terjadi pada kulit yang ditandai dengan tanda putih (lebih pucat dari kulit di sekitarnya). Biasanya tanda lahir ini tidak dapat dibuat merah oleh trauma, dingin, atau panas. Untuk lebih meyakinkan Anda bisa menggosok atau mencubitnya pada area Nevus Anemecus, yang terjadi kulit tersebut tidak akan berubah warna, berbeda dengan kulit normal yang akan berubah menjadi kemerahan.
Penyebab Nevus Anemicus bukan karena hilangnya pigmen, melainkan karena pembuluh darah yang terbatas. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya sensitivitas terhadap hormon yang dikenal sebagai Katekolamin. Hipersensitivitas ini menyebabkan penyempitan beberapa pembuluh darah, sehingga menghasilkan bercak pucat. Nevus Anemicus ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki.
Sifat asimtomatik Nevus Anemicus ini membuatnya sangat sulit untuk dibedakan dari penyakit serupa seperti vitiligo.
Bagaimana menghilangkan tanda lahir putih Nevus Anemicus?
Dokter biasanya tidak meresepkan pengobatan untuk Nevus Anemicus karena histopatologi dari Nevus Anemicus adalah normal. Selain itu, belum ada obat atau terapi yang ada untuk penyakit ini. Sebaliknya, pasien yang khawatir tentang penampilan mereka disarankan untuk menggunakan Kamuflase kosmetik untuk menutupi bercak atau tanda putih pada kulit mereka.
Baca juga: Cara cepat menghilangkan Tahi Lalat secara alami.
Vitiligo
Vitiligo merupakan gangguan depigmentasi kulit dimana sel-sel pigmen (Melanosit) hilang. Inilah yang membuat Vitiligo lebih berwana seperti bercak putih susu pada kulit atau lebih seperti warna kapur. Bercak putih Vitiligo ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh kita seperti pada bagian lengan, pergelangan tangan, paha, pergelangan kaki, wajah, bibir, punggung dan area tubuh lainnya.
Penyebab pasti dari Vitiligo belum diketahui secara pasti. Tetapi ada yang menyebutkan Vitiligo ini lebih dikarenakan adanya reaksi autoimun terhadap sel-sel pigmen, Teori Autotoxic (sel pigmen merusak diri sendiri) dan Sel-sel pigmen yang terluka oleh sel-sel saraf yang abnormal.
Meskipun kebanyakan orang dengan vitiligo berada dalam kondisi kesehatan yang baik, sebagian dari mereka menghadapi resiko lebih besar mengalami penyakit autoimun seperti Diabetes, penyakit Tiroid, Anemia Pernisiosa (Defisiensi B12), penyakit Addison (penyakit kelenjar adrenal), Lupus Eritematosus Sistemik, Rheumatoid Arthritis, Psoriasis, dan Alopecia Areata.
Bagaimana mencegah penyebaran Vitiligo?
Biasanya vitiligo bisa berkembang (menyebar), untuk itu bagi Anda yang mengalami Vitiligo sebaiknya melakukan tidakan pencegahan, dengan cara:
a. Meminimalkan luka pada kulit
Baik itu karena gosokan maupun tergores, karena apabila terluka, saat luka tersebut mengering akan menghasilkan bercak putih yang baru pada kulit.
b. Melindungi terhadap paparan sinar matahari langsung
Jangankan kulit dengan Vitiligo, kulit normal saja sebaiknya tidak boleh terpapar oleh sinar matahari langsung terlalu lama. Karena paparan radiasi sinar Ultraviolet bisa membakar kulit yang tanpa melanin dan dapat menyebabkan penyebaran Vitiligo semakin menjadi.
Untuk itu ketika keluar rumah sebaiknya Anda menggunakan pakaian pelindung, atau menggunakan SPF 50 berserta tabir surya setiap kali beraktifitas diluar ruangan.
Bagaimana mengobati Vitiligo?
Untuk Vitiligo dengan ukuran relatif kecil yang cenderung stabil bisa dengan hanya ditutupi dengan kamuflase kosmetik, Micropigmentation atau Tato.
Atau Anda juga bisa melakukan beberapa metode dalam mengatasi Vitiligo ini dengan cara:
a. Pengobatan topikal
Pengobatan topikal untuk vitiligo biasanya meliputi pengobatan dengan:
- Krim Kortikosteroid atau Steroid Topikal. Penggunaan Steroid ini harus dihindari pada daerah berkulit tipis seperti area wajah (terutama kelopak mata), leher, ketiak dan selangkangan.
- Inhibitor kalsineurin (Pimecrolimus krim dan Tacrolimus salep). Ini cocok digunakan untuk vitiligo yang mempengaruhi kelopak mata, wajah, leher, ketiak dan selangkangan.
b. Pengobatan dengan cahaya
Pengobatan dengan cahaya atau fototerapi biasanya lebih mengacu pada penyinaran dengan sinar Ultraviolet (UV) yang meliputi: Laser Excimer UVB, Photochemotherapy (PUVA), dan Narrowband (311 nm) UVB.
c. Terapi sistemik
Pengobatan sistemik untuk vitiligo biasanya meliputi:
- Minocycline oral, Tetracycline antibiotik dengan sifat anti-inflamasi
- Mini-pulsa Steroid oral
- Subkutan Afamelanotide
d. Terapi Depigmentasi
Terapi Depigmentasi, biasanya menggunakan Monobenzyl eter Hydroquinone, Cyotherapy ataupun dengan menggunakan metode Laser.
Untuk keterangan lebih lanjut dalam mengatasi Vitiligo ini disarankan sebaiknya Anda segera menghubungi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (sp.KK) terdekat.
Pityriasis Alba
Pityriasis Alba biasa dialami semua orang, terutama anak-anak yang berusia 3 hingga 16 tahun. Biasanya berbentuk bulat atau oval bersisik halus dengan bercak merah mudah. Dan biasanya apabila warna kemerahan tersebut mulai memudar akan meninggalkan bercak warna putih pucat pada kulit.
Pityriasis Alba adalah bentuk ringan dari Dermatitis (asma kulit) yang penyebabnya belum diketahui secara pasti. Kemungkinan berhubungan dengan kulit kering atau kontak bahan kimia tertentu dengan kulit. Selain itu juga Pityris Alba dipercaya disebabkan oleh terkena paparan sinar matahari yang berkepanjangan. Banyak pasien anak mengeluh timbul Pityriasis Alba setelah pergi berlibur di musim panas, atau anak yang sering beraktivitas di luar ruangan, misalnya berenang, main bola, basket, dan lain-lain.
Bagaimana mengatasi Pityriasis Alba?
Pityriasis Alba biasanya akan hilang setelah beberapa bulan, atau pada beberapa kasus bercak putih pada gejala Pityriasis Alba ini bisa bertahan dua hingga tiga tahun dan kemudian hilang secara bertahap.
Pityriasis Alba sebenarnya tidak diperlukan perawatan karena bercak pada kulit akan berangsur normal kembali. Akan tetapi penggunaan krim pelembab dapat digunakan saat kulit terasa kering. Apabilah bercak tersebut berwarna merah dan terasa gatal, penggunaan krim Steroid Topikal dapat dipakai selama beberapa hari. Pimecrolimus cream juga telah dilaporkan efektif dalam mengatasi masalah ini.
Baca juga: Mencegah alergi kulit dari sejak dini.
Ash Leaf Marks pada penyakit Tuberous Sclerosis
Tuberous Sclerosis (TSC) adalah kelainan genetik yang ditandai dengan Hamartomas di banyak organ. Hamartomas adalah malformasi non-kanker terdiri dari pertumbuhan berlebih dari sel-sel dan jaringan yang umumnya tumbuh di otak, ginjal, jantung, mata, paru-paru dan kulit termasuk nevi atau tanda lahir. Tuberous Sclerosis juga dikenal sebagai Epiloia.
Tuberous Sclerosis adalah kelainan genetik akibat mutasi pada salah satu dari dua gen:
- TSC1, yang menghasilkan protein yang disebut Hamartin (10-30% kasus)
- TSC2, yang menghasilkan protein yang disebut Tuberin
- Sekitar sepertiga dari semua kasus Tuberous Sclerosis diturunkan dari orangtua yang memiliki riwayat Tuberous Scleroris. Semua kasus lain adalah karena mutasi baru Sporadis yang terjadi pada tahap kelahiran anak, dan paling sering mutasi dari TSC2.
Ada berbagai kelainan yang mungkin akan terjadi padaorang yang mengalami Tuberous Sclerosis, seperti:
- 70% anak dengan tuberous sclerosis mengalami epilepsi .
- Terganggunya mental, Autisme, kecemasan berlebih, depresi, paranoia dan skizofrenia.
- Gangguan pada mata yaitu muncul bintik-bintik putih pada iris dan benjolan putih pada retina.
- Makula Hypomelanic atau Ash Leaf Marks yaitu munculnya bercak putih pada kulit yang sudah ada saat bayi lahir. 3 atau lebih bintik-bintik putih pada saat lahir menunjukkan Diagnosis Tuberous Sclerosis
- Angiofibroma wajah yaitu benjolan kemerahan di wajah.
- Fibromas pada kuku yaitu tumor berdaging di sekitar atau di bawah kuku.
- Dan gangguan pada organ tubuh dalam seperti jantung, paru-paru, ginjal dan organ pencernaan.
Bagaimana mengobati Tuberous Sclerosis?
Tuberous sclerosis adalah gangguan multisistem sehingga pengobatan dari tim Dokter spesialis biasanya diperlukan.
Eksperimental, inhibitor mTOR Topikal Sirolimus (Rapamycin) telah terbukti membantu dalam mengurangi pengaruh Turberous Sclerosis pada jaringan kulit seperti Angiofibroma dalam studi percontohan yang melibatkan beberapa pasien.
Baca juga: Cara mengobati Suleten Impetigo pada bayi.