Setelah kita bahas pada artikel sebelumnya Mengenali gejala dan mencegah cacingan pada anak, sekarang Luvizhea.com akan membahas cara memilih obat untuk mengobati cacingan. Baik itu obat yang bisa didapat dari apotik, obat sesuai resep Dokter hingga obat alami yang bisa kita buat sendiri dirumah.
Disclaimer, ketika akan mencoba obat cacing untuk anak atau bayi Anda sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan Dokter anak kepercayaan Anda. Informasi dibawah ini hanyalah sebagai menambah informasi saja, karena kondisi fisiologis tiap anak berbeda-beda.
Cara mengatasi gejala cacingan secara alami
Beberapa obat tradisonal dibawah ini telah melalui beberapa penelitian dan bisa Anda pilih salah satunya untuk mengatasi gejala cacingan yang mungkin sedang Anda atau anak Anda alami.
Mengobati cacingan dengan Wortel dan Kelapa
Wortel dari dulu dikenal bermanfaat bagi kesehatan manusia. Menurut Noviana Yaniar (1993) dalam Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan Unit Materia Medica. Menjelaskan bahwa Wortel mengandung vitamin dan mineral yang sangat baik untuk tubuh, yaitu diantaranya: Karotin, Pektin, Aspargin, Vitamin A-B-C-D-E, dan Vitamin K, serat, lemak, Hidrat Arang, Kalsium, Fosfor, Zat Besi, Sodium, Asam Amino, minyak Esensial, Quercitrin dan Betakaroten.
Salah satu hasil riset yang dilakukan menemukan bahwa ekstrak dari Wortel ini mempunyai aktivitas antelmintik (obat anti-cacing) yang didapat dari zat Quercitrin (Flavonoid) yang terdapat pada Wortel.
Cara membuatnya menjadi obat cacing adalah dengan mengambil buah Wortel secukupnya kemudian parut. Peras parutan Wortel dan ambil airnya. Kemudian campur air perasan wortel dengan santan kental. Beri sedikit garam lalu aduk sampai rata. Obat ini cocok diberikan kepada anak-anak untuk mengatasi Cacing Kremi karena rasanya yang tidak pahit. Berikan obat tradisional ini untuk memberantas cacingan pada anak minimal sehari sekali.
Mengobati cacingan dengan daun, biji dan akar Pepaya
Dari tanaman pepaya, hampir semua bagian tumbuhan ini seperti akar, daun, getah, hingga bijinya, secara empiris dapat digunakan sebagai antelmintik. Zat aktif dalam pepaya yang dapat digunakan sebagai anti-cacing adalah Papain dan Karposit. Papain adalah Enzim Proteolitik yang kita kenal untuk mengempukkan daging. Zat ini melakukan proses pemecahan jaringan ikat, yang disebut proses Proteolitik. Semakin banyak protein yang dipecah, daging akan semakin empuk dan tidak alot. Sebagai antelmintik, Enzim Papain bekerja seperti dalam mengempukkan daging. Yaitu Papain tersebut melemaskan cacing dengan cara merusak protein tubuh cacing. Dalam hal ini, zat pada pepaya tersebut bekerja sebagai Vermifuga.
Inong Nuraini, dari Jurusan Biologi FMIPA Unair, dalam penelitiannya membuktikan, secara in vitro pemberian 50% perasan daun pepaya gantung (Carica Papaya), sudah menimbulkan efek kematian pada cacing hati sapi (Fasciola Gegantica) setelah setengah jam. Bila lamanya mencapai dua jam, semua cacing yang direndam akan mati.
Untuk memanfaatkan biji pepaya sebagai obat anti-cacing diperlukan biji pepaya sebanyak 2 sendok makan, dicuci, dan digiling halus. Biji pepaya halus itu diseduh dengan satu cangkir air panas dan diberi 1 sendok makan madu supaya rasanya tidak terlalu hambar. Setelah suam-suam kuku ramuan tersebut diminum 1 kali sehari selama 3 kali berturut-turut. Ramuan dari biji pepaya ini cocok digunakan untuk mengatasi cacingan khususnya Cacing Gelang.
Anda juga bisa menggunakan akar pepaya dalam mengobati cacingan. Caranya ambil beberapa potong akar pepaya, kemudian bersihkan dan dilumat bersama dengan bawang putih, ditambah segelas air, kemudian rebus hingga mendidih lalu disaring. Minum 2 kali sehari masing-masing satu gelas. Ramuan akar pepaya ini hanya untuk mengusir cacing kremi.
Selain biji dan akar pepaya seperti yang telah Luvizhea.com jelaskan diatas, Anda juga dapat memanfaatkan daunnya sebagai pengobatan cacingan terutama pada cacing kremi. Caranya adalah dengan merebus beberapa daun pepaya selama kurang lebih 15 menit. Dan minumlah air rebusan tersebut secara teratur yaitu 2 kali sehari. Bagian daun pepaya yang diduga sebagai anti-cacing adalah Carposide (Karposit).
Mengobati cacingan dengan Bawang Putih
Uji laboratorium menunjukkan bahwa Bawang Putih kaya akan kandungan senyawa sulfur seperti Alliin, Allicin, dan beberapa senyawa Polisulfan lainnya. Senyawaan-senyawa ini telah diketahui menunjukkan reaktivitas yang tinggi terhadap berbagai jenis penyakit seperti kanker dan kecenderungannya sebagai Fitoprotektan dan Pestisida alami. Selain itu minyak yang terkandung pada bawang putih (Garlic Oil) dan ekstrak metanol pada bawang putih juga efektif dalam membunuh cacing.
Bahan yang harus Anda siapkan untuk membuat ramuan ini adalah bawang putih, gula merah dan akar pepaya. Caranya, rebus semua bahan tersbeut dengan air 600 cc hingga menjadi sekitar 300 cc. Setelah itu angkat ramuan tersebut jika air sudah menunjukkan 300 cc. Sebaiknya diminum selagi masih hangat 2 kali sehari.
Anda juga bisa mencampur Bawang Putih ini dengan akar Pepaya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Mengobati cacingan dengan Kulit Mangga
Kulit Mangga ternyata juga memiliki fungsi membunuh bakteri jahat dalam saluran pencernaan termasuk larva cacing. Maka dari itu banyak artikel yang mamasukan kulit mangga sebagai salah satu bahan untuk mengatasi gejala cacingan. Hal ini karena pada kulit mangga terdapat zat antelmintik yang akan membantu untuk membasmi cacing yang ada dalam tubuh seseorang. Zat ini hanya bisa muncul apabila kulit Mangga ini direbus dalam waktu yang cukup singkat yaitu 15 menit.
Untuk itu ambil kulit Mangga yang akan Anda gunakan sebagai obat kemudian cuci hingga benar-benar bersih. Rebus kulit mangga sekitar 15 menit (sesuai anjuran), ambil air rebusannya lalu bisa diminum untuk mengatasi cacingan pada anak-anak.
Mengobati cacingan dengan akar Delima
Sejak berabad-abad silam, tanaman Delima telah dikenal sebagai obat yang manjur untuk mengobati berbagai gangguan pencernaan, seperti diare , disentri dan sebagai obat cacing . Hal itu disebabkan tingginya kandungan Tannin pada Delima yang berkhasiat sebagai Astringen, yaitu menyusutkan selaput lendir usus sehingga pengeluaran cairan diare dapat berkurang. Sementara Alkaloid Pelletierine pada akarnya sangat membantu mengeluarkan cacing pita dan cacing gelang dari usus. Alkaloid menyebabkan cacing melepaskan pegangannya dari dinding usus, sehingga terbawa bersama tinja ke luar dari dalam tubuh.
Akan tetapi efek samping dari pemakaiankulit atau akar delima ini sebagai obat cacingan adalah sering mengalami mual muntah. Hal ini dikarenakan tingginya kandungan Tannin pada tanaman ini. Karena itu, sebelum minum rebusan ini, disarankan puasa terlebih dahulu sekitar 12 jam.
Caranya adalah dengan merebus akar Delima yang sudah dipotong dalam satu gelas air hingga mendidih atau selama 15 menit. Saring air rebusan tersebut kemudian minum secara rutin satu kali setiap hari sebelum sarapan.
Mengobati cacingan dengan Temu Giring dan Temu Ireng
Temu Giring (Curcuma Heyneana) dan Temu ireng (C. Aeruginosa) merupakan tanaman obat dari satu famili Zingiberaceae yang mungkin bisa Anda beli dipasar. Namun, keduanya mempunyai kandungan kimia berbeda, terutama kadar minyak atsirinya. Di dalam rimpang kedua Temu-temuan ini terdapat zat aktif yang dapat membunuh Cacing Gelang seperti halnya Piperazin Sitrat (obat sintetis yang paling efektif memberantas Cacing Gelang). Dan diduga, zat aktif yang bekerja sebagai antelmintik ini juga berasal dari minyak atsiri.
Daya antelmentik rimpang Temu Giring terhadap cacing ini telah diteliti secara klinis oleh Ade Mardiati Rabia, Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanudin pada sejumlah anak-anak panti asuhan. Dengan dosis 2 gr secara oral ternyata memberi hasil tidak jauh berbeda dengan Pirantel Pamoat dosis 50 mg/kg bobot badan dalam menurunkan jumlah telur cacing. Sedangkan Prof. Dr. Koesdianto Tantular meneliti khasiat sirup rimpang Temu ireng dan Temu Giring terhadap murid SD kelas 1 sampai kelas 6 di Surabaya. Dengan dosis 15 ml per hari, setara dengan 25 gr bahan segar, mempunyai khasiat sama dengan pemberian Membendazol 500 mg dosis tunggal.
Untuk menggunakannya sebagai obat anti-cacing gelang diperlukan satu potong empu Temu Giring atau Temu ireng sebesar telur ayam dan gelas air panas. Kemudian cuci hingga bersih dan parut, lalu diseduh dengan air panas. Setelah dingin, seduhan disaring. Untuk anak 3-5 tahun diminumkan 1 kali sehari 2 sendok makan, anak 6-8 tahun 1 kali sehari 5 sendok makan, anak 9-12 tahun 1 kali sehari 8 sendok makan dan dewasa 1 kali sehari satu gelas.
Sedangkan untuk menjadikan obat anti-cacing Kremi diperlukan satu jari rimpang Temu Giring. Cuci hingga bersih kemudian diparut. Setelah itu beri 1 sendok makan air masak dan sedikit garam, kemudian diperas, dan diminum. Ini dilakukan 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut.
Mengobati cacingan dengan Pare
Tanaman lain yang cukup mendapat perhatian sebagai antelmintik adalah pare (Momordica Charantia L). Di dalamnya terdapat zat aktif Momordisin, Momordin, Asam Trikosanat, dan Saponin. Dalam kaitannya dengan cacing, saponinlah yang memiliki daya racun bagi cacing parasit. Tanaman ini bekerja sebagai Vermicida.
Iin Kurnia Prabaningtyas dari Fakultas Kedokteran UGM juga membuktikan, secara in vitro perasan daun pare 50% mampu membunuh cacing tambang dalam jumlah yang sama dengan menggunakan Pyrantel Pamoat 0,236%. Kuswinarti dari Lab. Farmakologi, Fakultas Kedokteran Unpad, membuktikan, secara in vitro nenas muda (Ananas comosus L. Merr), Pare, dan daun Lidah Buaya (Aloe vera L) pada kadar 80% dapat mematikan Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides). Namun, jumlah dan waktu kematiannya berbeda. Buah nenas muda mempunyai efek antelmintik paling kuat, disusul buah pare dan Lidah Buaya.
Untuk menjadikannya obat anti-cacing diperlukan segenggam daun pare segar, garam secukupnya, dan air satu cangkir. Cara membuatnya, daun pare dilumatkan dengan air, diperas dengan kain bersih ke dalam gelas. Tambahkan sedikit garam dan diaduk sampai larut. Perasan ini diminum semuanya pada pagi hari sebelum sarapan secara berturut-turut selama 3 hari.
Cara mengatasi gejala cacingan dengan obat-obatan yang tersedia di apotik
Beberapa obat dibawah ini bisa Anda dapatkan di apotik terdekat.
Namun Luvizhea.com selalu menyarankan, sebaiknya Anda memilih obat cacing sebaiknya disesuaikan dengan indikasi.
Artinya, pastikan dulu bahwa seseorang itu memang mengalami cacingan, ketahui juga jenis cacing apa yang menginfeksi, usia-nya, dan apakah saat ini Anda sedang hamil ataukah sedang menyusui.
Mengobati cacingan dengan Mebendazol
Mebendazol efektif untuk mengobati infeksi Cacing Kremi, Cacing Tambang, Cacing Gelang dan Cacing Cambuk. Namun perlu di ingat, Mebendazol ini tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil dan anak di bawah 2 tahun, meskipun data menunjukkan pemberian pada kehamilan di bawah 2 bulan tidak menunjukkan efek buruk.
Penggunaan mebendazol sangat jarang memberikan efek samping yang tidak diinginkan. Namun beberapa kasus dilaporkan mengalami sakit perut, diare, kejang pada bayi dan ruam.
Mebendazol diberikann dalam dosis tunggal sebesar 100 mg, baik untuk dewasa dan anak di atas 2 tahun. Apabila terjadi infeksi ulangan, berikan dosis yang sama dalam rentang waktu 2 minggu.
Contoh merek dagang Mebendazol: Vermox, Vemoran, Tismarias, Mebendazol, Gavox, dll.
Mengobati cacingan dengan Piperazin
Piperazin efektif untuk mengobati infeksi Cacing Kremi dan Cacing Gelang. Sama seperti Mebendazol, pemberian obat ini juga tidak dianjurkan pada wanita hamil terutama pada trimester pertama dan pada ibu menyusui. Piperazin terdistribusi dalam ASI, sehingga pada ibu menyusui, apabila terpaksa menggunakan obat ini, sebaiknya hentikan menyusui hingga 8 jam setelah penggunaan obat terakhir.
Beberapa efek samping dapat timbul, diantaranya adalah mual, muntah, kejang perut, diare dan sesak nafas.
Aturan pakai Piperazin adalah sebagai berikut:
- Dosis untuk dewasa sebanyak 2,25 gr/15 ml sekali sehari selama 7 hari.
- Dosis untuk Anak di bawah 2 tahun sebanyak 0,3-0,5 ml/kgbb sekali sehari selama 7 hari.
- Dosis untuk anak usia 2-3 tahun sebanyak 5 ml sekali sehari selama 7 hari.
- Dosis untuk anak usia 4-6 tahun sebanyak 7,5 ml sekali sehari selama 7 hari.
- Dosis untuk anak usia 7-12 tahun sebanyak 10 ml sekali sehari selama 7 hari.
Contoh merek dagang Piperazin: Afixin, Pirazin, Vermolif, dll.
Mengobati cacingan dengan Pirantel Pamoat
Pirantel Pamoat merupakan obat cacing yang luas digunakan. Efektif untuk mengatasi infeksi Cacing Kremi, Cacing Gelang, Cacing Tambang dan Cacing Cambuk.
Pirantel Pamoat dapat digunakan pada anak-anak maupun dewasa. Namun penggunaan pada wanita hamil dan anak di bawah 2 tahun harus hati-hati atau harus sesuai petunjuk Dokter.
Beberapa efek samping yang mungkin timbul (jarang) adalah hilangnya nafsu makan, kejang perut, mual muntah, diare, pusing, mengantuk dan timbul bercak merah pada kulit.
Aturan pakai Pirantel Pamoat adalah sebagai berikut:
- Dosis 1000 mg untuk dewasa dengan berat badan di atas 75 kg.
- Dosis 750 mg untuk anak-anak di atas usia 12 tahun dengan berat badan 41-75 kg.
- Dosis 500 mg untuk anak usia 6-12 tahun dengan berat badan 22-41 kg.
- Dosis 250 mg untuk anak usia 2-6 tahun dengan berat badan 12-22 kg.
- Dosis 125 mg untuk anak usia 6 bulan hingga 2 tahun dengan berat badan di bawah 12 kg.
Contoh merek dagang Pirantel Pamoat: Combantrin, Konvermex, Upixon, Pirantel, dll.
Mengobati cacingan dengan Albendazol
Albendazol efektif untuk pengobatan Cacing Kremi, Cacing Pita, Cacing Tambang dan Cacing Cambuk. Namun obat ini bersifat Teratogenik, sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
Albendazol diberikan sebesar 400 mg/hari sebagai dosis tunggal untuk dewasa maupun anak-anak di atas 2 tahun. Namun untuk infeksi Cacing Pita, Albendazol diberikan 400 mg/hari selama 3 hari berturut-turut.
Efek samping jarang terjadi pada Abendazol, namun pernah dilaporkan ada yang mengalami efek samping berupa perasaan kurang nyaman pada pencernaan dan pusing kepala.
Contoh merek dagang Albendazol: Zentel, Albendazol, dll.
Informasi di atas adalah gambaran secara umum dan singkat mengenai obat cacing yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum menggunakannya, selalu perhatikan label dengan seksama untuk mengetahui secara lengkap mengenai dosis, efek samping, indikasi, kontraindikasi untuk masing-masing obat cacing di atas.