Operasi Plastik itu sendiri pertama kali dilakukan oleh fisikawan Italia, Gaspere Tagliacozzi pada tahun 1837. Dengan menggunakan teknik India kuno, dia berhasil merekonstruksi kembali hidung seorang pasien yang mengalami kerusakan. Dalam operasi itu, Gaspere Tagliacozzi bukannya menggunakan bahan plastik, melainkan memakai jaringan kulit dari sekitar tangan si pasien.
Jadi jangan dikira Operasi Plastik itu menggunakan bahan plastik. Melainkan pemakaian kata Operasi Plastik diambil dari kata Yunani kuno Plastikos yang berarti membentuk. Sehingga Operasi Plastik tersebut bisa diartikan dengan tindakan atau prosedur operasi (pembedahan) untuk membentuk atau merekontruksi ulang bagian tubuh seseorang. Dan itu awalnya untuk kepentingan medis, bukan untuk estetika (kecantikan).
Namun seiring perkembangan zaman, Operasi Plastik kini lebih digunakan sebagai tren untuk mereka yang ingin tampil lebih cantik, lebih menarik dan lebih terlihat muda atau seksi. Jauh dari tujuan awal, yaitu sebagai salah satu prosedur medis untuk memperbaiki bagian tubuh yang cacat. Bahkan semakin pesatnya perkembangan teknologi, sekarang pembedahan atau operasi sudah tidak dibutuhkan untuk perbaikan kecil dalam prosedur Operasi Plastik. Pelopor Operasi Plastik tanpa pembedahan ini adalah Dokter asal New York, Doug Steinbrech. Dokter tersebut mengganti prosedur pembedahan dengan Ultrasound yang diikuti Botox Treatment Laser.
Syarat atau kriteria khusus agar Operasi Plastik pada area wajah berhasil dengan sempurna
Yang perlu Anda ketahui, tidak semua orang cocok untuk menjalan Operasi Plastik untuk tujuan kecantikan pada bagian tubuh tertentu, terutama pada bagian area wajah. Apabila bagian tubuh tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria, bukannya berhasil, operasi tersebut bisa saja gagal, dan bahkan hasilnya terlihat aneh. Bukannya tidak bisa sama sekali, melainkan bila dipaksakan, akan membutuhkan beberapa kali operasi baru bisa mendapatkan hasil seperti yang di inginkan. Atau bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit terntentu, maka tindakan ini akan menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kondisi Anda sebelum menjalani Operasi Plastik.
Berikut sayarat atau kriteria khusus berdasarkan jenis Opersai Plastik:
Operasi plastik pada hidung
Banyak orang melakukan Operasi Plastik area wajah pada hidung untuk membentuk hidung agar terlihat lebih mancung dan tidak pesek. Beberapa prosedur yang sering dilakukan antara lain: Rhinoplasty (meluruskan Tulang Hidung yang Bengkok), Short-snub Nose (agar hidung lebih panjang), Augmentation (agar tulang hidung lebih tinggi), Alarplasty atau Blunt Tip (untuk mengecilkan lubang hidung), dan lain sebagainya.
Selama operasi, Dokter Ahli Bedah Plastik akan menghilangkan sebagian kulit dan jaringan dari dasar tiap bagian hidung dan mengubah bentuknya, membuatnya lebih ramping atau kecil dan tampak mancung.
Prosedur ini cocok bagi Anda yang memiliki hidung besar, bengkok, atau terdapat benjolan. Hindari tindakan ini bila Anda memiliki kulit yang tebal. Sebaiknya hindari pula melakukan operasi ini pada anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan atau mereka yang hobi berolahraga (atlet).
Operasi plastik pada kelopak mata
Operasi Plastik area wajah pada kelopak mata juga sering dilakukan, misalnya saja untuk melebarkan kelopak mata yang terlalu sipit. Bagi Anda yang memiliki kelopak mata bagian atas hanya mempunyai satu lapisan saja seperti kebanyakan orang Asia (China, Korea, dan Jepang), dengan operasi ini akan membuat lapisan kelopak mata atas menjadi dua lapis sehingga terlihat lebih lebar dan terbuka. Selain itu Operasi Plastik pada kelopak mata (Blepharoplasty) biasa juga dilakukan untuk mengatasi kelopak mata yang turun atau masalah kantung mata yang membuat Anda terlihat lebih tua atau lelah.
Anda akan mendapatkan hasil maksimal bila memiliki kelopak mata yang terkulai, berkantong mata, atau bengkak. Namun Sebaiknya hindari bila Anda memiliki lingkaran hitam di sekitar mata, garis-garis halus atau keriput pada sekitar mata Anda .
Operasi plastik untuk Menebalkan bibir
Operasi Plastik area wajah pada bibir untuk menebalkan permukaan bibir dapat dilakukan dengan memasukkan bahan implan buatan atau dengan memasukkan jaringan tubuh Anda sendiri ke dalam lapisan bibir. Misalnya dengan cara mencangkok lemak yang dikenal dengan transfer lemak Autologous atau Liposculpture. Prosedur ini akan memasukkan jaringan lemak tubuh Anda ke dalam lapisan bibir untuk memberikan bentuk dan penampilan bibir sesuai dengan keinginan Anda.
Selain lemak, menebalkan bibir ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan pengisi yang di suntikan seperti Kolagen, Artecoll, Autologen, Dermalogen, dan Fasia. Tetapi pada kebanyakan pasien dan Ahli Bedah plastik umumnya lebih memilih lemak atau kolagen untuk Augmentasi bibir.
Namun, operasi pada bibir tidak cocok dilakukan bila Anda memiliki riwayat alergi, menderita Diabetes, Herpes, atau memiliki penyakit autoimun seperti Lupus atau Rheumatoid Arthritis.
Operasi plastik dengan Implan pipi
Banyak wanita yang menginginkan wajah dengan rahang dan tulang pipi yang agak menonjol.
Bagi Anda yang telah kehilangan kepadatan bentuk dari pipinya sebagai akibat dari penuaan, pengenduran dini pada pipi, atau memiliki tulang pipi yang datar, maka implan pipi bisa menjadi solusi untuk mengembalikan kepercayaan diri Anda.
Prosedur ini melibatkan penempatan implan yang diletakkan dekat tulang pipi untuk penampilan yang ideal atau di tengah pipi untuk memberikan volume yang hilang. Selain itu bisa juga dengan melakukan teknik dengan pengurangan tulang pipi (Zygoma atau Cheek Bone Reduction) yaitu dengan membuat tulang pipi menonjol sehingga wajah tampak lebar.
Namun bagi Anda yang memiliki bentuk wajah bulat (tembem), metode Buccal Fat Removal biasa dilakukan untuk menghilangkan lemak pipi, agar tulang pipi terlihat lebih menonjol (wajah bentuk V).
Namun, sebaiknya jangan melakukan prosedur ini bila Anda memiliki kulit yang terlalu kendur. Kondisi tersebut lebih baik ditangani dengan cara Facelift atau Prosedur penarikan wajah atau Tanam Benang.
Operasi plastik pada rahang dan dagu
Banyak orang yang mempunyai bentuk rahang yang sedikit melebar kedepan, hal ini membuat dagu terlihat lancip kedepan. Untuk itu operasi rahang muka dilakukan untuk membentuk agar rahang muka atau mulut tidak terlalu maju dan lebih lurus dari mulut ke dagu. Operasi jenis ini dilakukan dengan menyayat sebagian tulang rahang dan membentuknya kembali (Jaw Bone Reduction atau Mandibular Reduction). Memang boleh dibilang sangat menyakitkan bila membayangkannya. Namun hindari prosedur ini bila Anda memiliki masalah pada gigi.
Operasi plastik untuk Mengangkat dahi atau alis
Dahi merupakan bagian dari wajah yang dinamik. Setiap ekspresi dari wajah dan gerakan akan menciptakan garis-garis halus yang berkembang menjadi lipatan atau kerutan yang mendalam pada dahi diantara kedua mata diatas hidung. Kerutan tersebut akan membuat Anda tampak lebih tua, atau terlihat ekspesi seperti lelah, sedih atau bahkan terlihat marah. Maka dari itu untuk membantu menghapus kerut, mengencangkan kulit dan otot dahi Anda untuk ekspresi yang lebih muda dan segar, biasanya bisa dilakukan prosedur pengangkatan atau pengencangan alis (Brow Lift). Atau bisa juga dengan prosedur Forehead Augmentation, yaitu penambahan volume kening atau dahi.
Namun, sebaiknya hindari melakukan tindakan ini bila Anda memiliki kulit yang mudah terluka atau bagi Anda yang memiliki rambut botak. Orang yang tepat untuk melakukan operasi pada dahi atau alis adalah mereka yang memiliki alis mata yang tebal, keriput pada dahi, atau memiliki garis-garis kerutan seperti yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas.
Operasi plastik dengan Menarik wajah atau leher
Salah satu operasi plastik yang banyak diminati adalah Facelift atau Rhytidectomy. Tujuan prosedur bedah kosmetik ini adalah memberikan penampilan wajah agar tampak lebih muda dan kencang. Beberapa teknik bedah yang biasa digunakan adalah pengambilan kelebihan kulit wajah, dengan atau tanpa pengencangan jaringan di bawahnya, serta penarikan kulit pasien pada bagian leher dan wajah.
Tindakan ini cocok dilakukan untuk mereka yang memiliki kulit wajah dan leher yang kendur serta keriput atau memiliki kelebihan lemak pada dagu. Serta bisa dikombinasikan dengan operasi kelopak mata (Blepharoplasty) dan prosedur wajah lainnya. Namun, Anda tidak cocok melakukan tindakan ini bila kulit Anda tidak elastis atau mengalami Obesitas.
Operasi plastik untuk Rekonstruksi daun telinga
Anak-anak dengan daun telinga yang menonjol atau memiliki kelainan bentuk di bagian telinga sering kali menjadi bahan lelucon oleh teman-teman sebayanya ketika sedang bermain. Maka dari itu tindakan Otoplasty atau rekonstruksi telinga bisa dilakukan pada usia antara umur 4-14 untuk mengembalikan ke ukuran telinga yang normal, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya dampak negatif emosional dalam jangka panjang.
Dari syarat dan kriteria khusus berdasarkan jenis Operasi Plastik yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas, ada beberapa faktor yang sifatnya umum, yang sangat perlu diperhatikan, yaitu:
- Kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Bila Anda memiliki masalah kesehatan, seperti depresi, penyakit jantung, Diabetes, tekanan darah tinggi (Hipertensi), atau gangguan pendarahan, sebaiknya hindari segala bentuk prosedur Operasi Plastik, karena bisa mengancam kesehatan Anda secara keseluruhan.
- Bagi Anda perokok berat, semua jenis prosedur Operasi Plastik tidak cocok dilakukan, karena merokok bisa mempengaruhi proses penyembuhan luka atau memperparah bekas luka. Kandungan dalam rokok, seperti Nikotin, Karbon Monoksida, dan racun-racun lainnya bisa menurunkan aliran darah ke kulit. Selain itu, risiko lain yang sering muncul pasca pembiusan saat melakukan Operasi Plastik bagi perokok adalah komplikasi seperti Hipertensi, pembekuan darah, Pneumonia (radang paru-paru) dan masalah kesehatan lainnya. Namun, bila Anda seorang perokok dan tetap bertekad ingin melakukan Operasi Plastik, Anda sebaiknya siap menghentikan kebiasaan merokok selama 2-4 minggu sebelum dan sesudah operasi. Selama proses ini, hindari terpapar asap rokok, termasuk bagi Anda perokok pasif. Anda bisa membaca: Cara efektif berhenti merokok untuk solusi menghilangkan kebiasaan merokok.
- Anda juga dituntut untuk memiliki berat badan yang stabil selama setidaknya 6 bulan hingga satu tahun sebelum menjalani Operasi Plastik.
Risiko bila Anda menjalani Operasi Platik pada area wajah
Dibalik kecantikan dan kesempurnaan wajah yang dihasilkan oleh Operasi Plastik ini, ternyata juga menyimpan berbagai risiko dan bahaya yang menghantui tubuh kita. Bila Anda memutuskan untuk menjalankan Operasi Plastik, Anda harus siap juga menanggung segala risiko yang akan terjadi selama atau sesudah operasi tersebut, seperti:
- Rasa sakit, nyeri, panas yang harus Anda tanggung selama Proses Operasi dan Pemulihan pasca melakukan Opersi Plastik. Karena semua jenis operasi termasuk juga Operasi Plastik menggunakan teknik pembedahan dan yang pasti akan dijahit kembali serta meninggalkan bekas luka sayatan. Dokter memang akan berupaya untuk menyembunyikan bekas luka agar tidak kelihatan, tetapi hal tersebut masih tetap meninggalkan bekas luka.
- Satu kali operasi terkadang belum cukup untuk mendapatkan bentuk wajah yang diimpikan. Dibutuhkan operasi lanjutan untuk mendapatkan hasil sempurna, dan ini pastinya akan menguras banyak biaya. Perlu diingat bahwa Operasi Plastik yang tujuannya untuk kecantikan tidak ditanggung oleh asuransi, sehingga Anda harus menyiapkan dana lebih untuk antisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
- Anda harus memiliki waktu luang untuk mengurung diri di rumah. Karena pastinya Anda akan merasa kurang nyaman bila harus beraktivitas dengan wajah bengkak atau memar akibat operasi. Biasanya proses penyembuhan Operasi Plastik memakan waktu sekitar 6-12 minggu, namun semua itu tergantung kepada kondisi Anda, dan tindakan yang Anda jalani.
- Implan yang dimasukkan pada bagian area wajah mungkin bisa membuat infeksi atau ditolak oleh tubuh. Atau bisa juga pemasangan implan bisa salah posisi atau bahkan bocor, sehingga membuat operasi gagal atau membutuhkan operasi lanjutan untuk perbaikan kembali.
- Ketika melakukan operasi pada dahi atau alis, Anda harus menerima risiko kehilangan rambut di sekitar area operasi. Kemungkinan Anda akan merasa mati rasa di sekitar dahi dan kulit kepala.
- Anda juga harus menerima risiko mengalami kebutaan, walau jarang terjadi, bila melakukan operasi kelopak mata.
- Terbentuknya cairan di bawah kulit.
- Terjadinya infeksi pasca Operasi Plastik.
- Terjadinya pendarahan baik saat operasi ataupun setelah operasi yang mungkin memerlukan pembedahan lain atau bahkan transfusi darah.
- Mati rasa dan kesemutan akibat kerusakan saraf. Hal tersebut mungkin bisa bersifat permanen.
- Terjadi kerusakan kulit yang penyembuhannya harus melalui jalur operasi.
- Bagi Anda yang memiliki penyakit diabetes, penyakit paru-paru, kardiovaskular, atau obesitas, memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi. Komplikasi tersebut dapat berupa penyakit stroke, serangan jantung, pembekuan darah di kaki atau paru-paru, atau mengalami pneumonia.
Agar Operasi Plastik pada area wajah berjalan lancar dan tidak mengalami kegagalan
Pikirkan matang-matang sebelum melakukan tindakan ini. Jangan memaksakan diri bila Anda ingin mengubah bagian tertentu pada wajah Anda padahal kondisi Anda tidak mendukung. Ingat bahwa hasil operasi pada tiap orang tidak sama. Sebaiknya konsultasikan segala hal dari A sampai Z kepada Dokter bila Anda tetap ingin melakukan prosedur Operasi Plastik.
Namun bila Anda tetap berkeinginan untuk menjalani Operasi Plastik, itu adalah hak Anda. Agar Operasi Plastik berhasil dengan hasil yang maksimal, maka sebaiknya Anda perhatikan beberapa hal sebelum melakukan Operasi Plastik, seperti diantaranya:
- Memilih Ahli Bedah yang berkualitas dan berpengalaman adalah modal utama untuk meraih bentuk tubuh yang Anda impikan. Selain itu, pastikan apakah Ahli Bedah tersebut sudah terdaftar di Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika Indonesia (PERAPI) atau belum?
- Cari informasi (referensi) sebanyak-banyaknya mengenai Operasi Plastik yang akan Anda jalani dengan cara bertanya dengan beberapa Ahli Bedah. Tanyakan pula secara lengkap mengenai persyaratan untuk menjalani Operasi Plastik serta kemungkinan risiko yang akan dialami bila Anda melakukan Operasi Plastik pada area tersebut.
- Kemukakan keinginan Anda sejelas mungkin. Jangan sampai menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Dokter. Sebab selera Dokter tentunya berbeda dengan Anda. Jangan sampai hasil akhirnya tidak sesuai dengan bentuk yang Anda idamkan. Anda bisa meminta pada Dokter untuk memperlihatkan perkiraan fisik Anda nantinya dengan program di komputer. Tapi, jangan punya ekspektasi berlebihan.
- Jujurlah kepada Dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit atau kelainan tertentu demi keselamatan Anda.
- Hindari merombak tubuh Anda di salon-salon kecantikan yang menyediakan jasa suntik silikon. Karena tindakan ini biasanya dilakukan oleh sumber daya manusia yang tidak memadai. Risiko dari mulai Operasi Plastik gagal hingga kematian sangat tinggi bila tubuh Anda ditangani oleh terapis silikon ini.
- Penuhi beberapa syarat atau kriteria khusus agar Operasi Plastik pada area wajah berhasil dengan sempurna seperti yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas.
- Ikuti Semua Anjuran Sebelum dan Setelah Operasi Plastik. Sebelum menjalani Operasi Plastik, Ahli Bedah pasti akan memberikan sederet nasehat untuk Anda. Lakukan semua yang diberikan Ahli Bedah kepada Anda, tanpa terkecuali .
Pantangan Pasca Operasi Plastik di area wajah
Perawatan pasca Operasi Plastik beragam sesuai dengan jenis operasinya. Tapi pada umumnya adalah menjaga kebersihan luka agar tidak infeksi. Namun ada beberapa pantangan yang perlu dihindari setelah menjalani Operasi Plastik, diantaranya:
- Seperti yang telah Luvizhea.com sebutkan sebelumnya, sebaiknya Anda berhenti merokok dan minum alkohol baik sebelum maupun sesudah melakukan operasi. Bila Anda perokok pasif, sebaiknya hindari asap rokok, karena asap rokok dan dapat mempengaruhi hasil operasi dan menimbulkan komplikasi akibat pembiusan saat melakukan tindakan operasi tersebut.
- Hindari makanan pedas dan alkohol agar tidak membuat pembengkakan di wajah lebih lama pulih.
- Hindari makanan sea food, karena dikhawatirkan akan terjadi alergi selama masa penyembuhan setelah operasi.
- Selama tujuh hari setelah Operasi Plastik, area wajah atau tubuh yang dioperasi tidak boleh terkena air.
- Jangan melakukan olahraga setidaknya 3 bulan pasca operasi untuk menghindari cedera atau trauma baru akibat benturan yang mungkin terjadi ketika sedang berolahrga. Selain itu bagian yang di operasi belum terbentuk secara permanen.
- Berhenti minum obat atau vitamin yang mengencerkan darah, misalnya Aspirin dan vitamin E, karena obat ini bisa menyebabkan pemulihan pembuluh darah yang memar bisa menjadi lama.
- Jangan terlalu banyak diam atau tidur-tiduran sepanjang waktu karena dikhawatirkan bisa terjadi penggumpalan darah.
- Sebisa mungkin tidak sering terpapar sinar matahari setelah operasi untuk mencegah warna yang berlebihan pada luka parutnya.
- Posisi tidur disesuaikan dari tindakan Operasi Plastik yang Anda lakukan, Ada yang tidak boleh tidur dengan posisi miring, dan ada juga yang tidak boleh tidur dengan posisi telentang (tidurnya harus dalam posisi duduk untuk berapa waktu).
- Jangan melakukan pijat wajah.
- Khusus untuk operasi di tempat yang sama, jangan melakukannya lagi bila belum melewati masa 6 bulan. Tiap pembedahan menimbulkan luka dan proses pelunakan jaringan ikat di sekitar luka, yang sudah pasti butuh waktu untuk proses pemulihan. Namun bila Anda ingin kembali dioperasi di tempat yang berbeda, tapi Anda baru saja menjalani operasi pertama dengan bius umum, sebaiknya tunggu hingga 3 bulan.
Terakhir yang harus Anda ketahui tentang Operasi Plastik adalah sesaat setelah prosedur operasi selesai dilakukan, pasien akan gelisah saat melihat hasilnya. Karena di masa awal setelah operasi hasilnya memang belum terlihat dan terkadang muncul gejala tidak umum, seperti lebam (bengkak), memar ataupun adanya bekas luka walaupun agak samar. Namun jangan khawatir karena itu hanya sementara, dan akan menghilang dengan sendirinya, setelah itu baru Anda akan melihat hasilnya.
Baca juga: Sedot lemak Liposuction dan Tummy Tuck pasca melahirkan.