Gejala apa saja yang mungkin timbul saat ibu hamil mengalami sembelit?
Banyak orang yang secara salah menganggap bahwa mereka harus Buang Air Besar setiap hari. Padahal yang paling penting adalah keteraturan Buang Air Besar tersebut, sehingga tidak menimbulkan gejala lainnya.
Sembelit sebenarnya tidak membahayakan kehamilan. Hanya saja, ibu hamil akan mengalami gejala sembelit yang mungkin muncul diantaranya:
- Bisa lebih dari 4 hari kesulitan untuk buang air besar.
- Feses menjadi keras, sehingga perlu kekuatan ekstra untuk mengeluarkan feses.
- Terkadang rektum mengeluarkan darah, hal ini akan semakin diperparah apabila ibu hamil memiliki riwayat wasir sebelumnya.
- Merasa tidak tuntas buang air besarnya.
- Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah, terasa penuh, berat dan mulas.
Baca juga: Cara mengatasi kontraksi kram perut saat hamil.
Mengapa ibu hamil sering mengalami sembelit?
Sembelit pada ibu hamil Sebetulnya tidak ada kaitannya dengan kurangnya asupan serat seperti sembelit yang umum dialami sebagian besar orang.
Sembelit yang sering terjadi pada ibu hamil yang Luvizhea.com simpulkan dari berbagai sumber adalah merupakan efek dari hormon Progesteron yang meningkat. Salah satu fungsi hormon Progesteron pada saat proses kehamilan ini adalah memperkuat otot dinding rahim agar mampu menahan perkembangan janin selama dalam kandungan. Secara bersamaan kerja hormon ini juga mengakibatkan kelambatan gerak peristaltik otot-otot saluran pencernaan, sehingga proses Buang Air Besar akan terganggu.
Kemudian rektum yang merupakan bagian paling bawah usus besar terjadi proses penekanan dikarenakan pembesaran rahim pada ibu hamil, dan tentu saja ini juga merupakan penyebab sering sembelit pada wanita hamil.
Selain itu, kecemasan dan stres seperti khawatir akan keguguran, menjadikan ibu hamil juga rentan mengalami sembelit. Namun jangan khawatir, Ketika usia kandungan sudah semakin bertambah maka gangguan sembelit dan konstipasi ini biasanya akan berangsur membaik.
Baca juga: Cara mengobati sakit maag akut.
Bagaimana cara efektif mencegah dan mengatasi sembelit pada ibu hamil?
Jangan menahan Buang Air Besar (BAB)
Kebiasaan buruk yang sering mengakibatkan sembelit adalah sering menahan keinginan untuk Buang Air Besar. Menahan Buang Air Besar justru akan menyebabkan penumpukan feses dalam usus hingga menyebabkan feses akan mengeras. Karena itu, pergilah ke kamar kecil saat ibu hamil ingin buang air besar, karena menahannya bisa membuat kondisi lebih buruk terutama bagi yang memiliki riwayat wasir atau ambeyen.
Mengkonsumsi banyak cairan
Dengan banyak minum air putih minimal 8-10 gelas perhari dapat mencegah sekaligus mengatasi sembelit.
Apalagi saat hamil, tubuh cenderung menyerap banyak air, sehingga konsumsi air haruslah cukup, agar ibu hamil tidak mengalami dehidrasi. Kecukupan dalam memenuhi kebutuhan air ini akan membantu dalam proses memperlunak feses, sehingga feses akan lebih mudah dikeluarkan.
Selain air putih, cairan juga bisa diperoleh dari makan berkuah atau pun jus buah yang dianggap dapat mengatasi masalah sembelit pada kehamilan.
Mengkonsumsi makanan kaya serat
Ibu hamil perlu memperhatikan nutrisi yang dikonsumsinya agar selalu seimbang. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan kaya serat sekitar 25-30 gram perhari. Serat yang cukup pada makanan akan membuat feses menjadi lebih lunak dan licin sehingga mudah melewati usus. Jadi makanlah buah dan sayuran segar setiap hari, atau berikut Luvizhea.com berikan beberapa daftar makanan yang baik dalam mengatasi masalah sembelit saat ibu hamil:
- Buah buahan yang direkomendasikan untuk mengatasi sembelit, antara lain: Pepaya, Jambu Merah matang, Jeruk, Buah Pepaya, Buah Pir, Mangga, Buah Kiwi, Strawberry, dan buah lainnya.
- Sayur sayuran yang direkomendasikan untuk mengatasi susah Buang Air Besar, antara lain: pare, kubis, bayam, brokoli, kembang kol, kangkung, jagung manis, kecambah (taoge), Jamur Shiitake dan kacang-kacangan (seperti kacang tanah, buncis, lentils) serta biji-bijian (seperti biji bunga matahari dan biji labu merah) dan produk olahan kedelai (seperti tahu, tempe dan susu kedelai).
- Ubi jalar, beras merah, gamdum juga merupakan sumber karbohidrat dan kaya akan serat yang mampu mengatasi masalah sembelit.
- Rumput laut segar maupun dalam bentuk olahan dan menjadi produk semacam agar-agar atau olahan dalam bentuk pudding juga baik dalam mengatasi sembelit.
- Nata de coco yang terbuat dari fermentasi air kelapa yang memiliki tekstur kenyal kaya serat juga dipercaya baik untuk melawan konstipasi atau sembelit secara alami.
Baca juga: Apakah puasa aman bagi Ibu hamil dan janin?
Hindari makanan instan
Makanan instan termasuk menu cepat saji dan frozen food merupakan jenis makanan olahan rendah serat dan nutrisi, namun sebaliknya kaya akan kandungan lemak. Selain itu, makanan instan seperti mie instan cenderung mengandung berbagai bahan kimia seperti pengawet, pemutih, penyedap buatan dan lain-lain. Oleh karena itu, makanan dengan jenis diatas termasuk asupan yang tidak mudah dicerna oleh usus dan lambung karena makanan tersebut rendah serat dan cairan.
Mengkonsumsi Yogurt
Makanan hasil dari fermentasi susu sapi murni juga terbukti sebagai probiotik yang salah satu fungsi utamanya adalah bermanfaat untuk memperbaiki sistem pencernaan dengan mendorong bakteri baik dalam tubuh terutama usus.
Jenis minuman probiotik yang sering kita temui adalah Yakult. Banyak orang yang mempertanyakan, apakah boleh minum Yakult saat ibu hamil? Yakult mengandung bakteri baik (Lactobacillusu Casei Shirota strain) yang dibutuhkan oleh tubuh terutama usus. Karena hal inilah banyak yang menyarankan untuk mengkonsumsi Yakult untuk mengatasi sambelit atau susah Buang Air Besar. Kandungan susu fermentasi pada Yakult tidak membahayakan kesehatan ibu hamil beserta janin yang dikandungnya selama penggunaannya tidak diminum secara berlebihan. Yang membahayakan ialah produk Yakult yang telah kadaluarsa dan tidak layak dikonsumsi. Jadi, selama penggunaannya tidak melebihi batas, maka ibu hamil yang mengkonsumsi Yakult guna mengatasi sembelit dipastikan aman dan bukan menjadi minuman yang menyebabkan keguguran.
Selain jenis yogurt, minuman fermentasi seperti cuka apel juga dapat membantu meringankan keluhan sembelit.
Banyak gerak atau berolaraga
Banyak gerak dengan melakukan pekerjaan rumah maupun berolahraga seperti jalan kaki, senam kehamilan, berenang, atau jalan ringan di atas treadmill, merupakan aktifitas yang menyehatkan. Selain tubuh akan menjadi lebih segar dan juga lebih sehat, aktifitas tersebut juga dapat membantu mengatasi sembelit. Bahkan dengan berolahraga secara teratur dapat menurunkan resiko mengalami sembelit konstipasi sampai 2 kali lipat.
Apabila ibu hamil bekerja di kantor dan menghabiskan banyak waktu dengan duduk, sebaiknya selingi dengan jalan kaki atau berdiri minimalnya satu jam sekali untuk mencegah sembelit.
Perhatikan suplemen yang ibu hamil konsumsi
Ibu hamil seringkali mengalami anemia sehingga Dokter biasanya akan menyarankan pada ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi tambahan. Namun apabila kebutuhan zat besi ibu hamil sudah tercukupi, maka sebaiknya ibu hamil membatasi untuk mengkonsumsi zat besi tersebut. Suplemen dengan kandungan zat besi dapat mengakibatkan sembelit atau konstipasi.
Sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi suplemen vitamin C yang bisa membantu meringankan gejala sembelit. Ibu hamil bisa mengkonsultasikan dengan Dokter seputar pemilihan suplemen ini. Atau lebih baiknya ibu hamil mendapatkan asupan Vitamin C ini yang bersumber langsung dari bahan-bahan alami seperti buah jeruk, asparagus, strawbery, tomat, dan lain sebagainya.
Menggunakan obat sesuai resep Dokter
Apabila dengan tips mengatasi sembelit yang Luvizhea.com sebutkan diatas belum teratasi dengan baik, maka pergi ke Dokter menjadi alasan yang tepat. Umumnya Dokter akan meresepkan obat-obatan oral dalam mengatasi sembelit pada ibu hamil. Sementara upaya mengeluarkan feses dengan memasukkan obat dari anus akan dihindari, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kontraksi. Tentu saja Dokter akan memberikan obat-obatan untuk memperlancar Buang Air Besar yang aman bagi kehamilan.
Obat untuk mengatasi sembelit ini biasanya bekerja dengan menstimulasi rangsangan pada otot usus dan juga sekaligus dapat membantu kadar air yang terdapat pada usus meningkat dengan baik. Jadi diperlukan dosis dari obat-obatan tersebut dengan dosis yang sekiranya cukup, agar dapat mengubah dari pola pada bagian gerakan ususnya, supaya makanan dapat lebih dengan mudah bisa melewati sebuah sistem pencernaan dengan baik. Sehingga yang paling penting, tidak akan mengganggu kehamilan maupun janin.
Pemberian obat untuk melancarkan Buang Air Besar diberikan sesuai keperluan saja, tidak secara rutin. Setelah obat itu bereaksi maka tidak perlu diteruskan lagi untuk penggunaan obat-obatan tersebut. Berikut beberapa obat medis yang dapat digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi, antara lain:
- Agen pembentuk serat. Merupakan Suplemen penambah serat pada feses contohnya Metilselulosa, Psyllium, Kalsium Polycarbophil dan Guar Gum.
- Agen Hiperosmolar (Osmotik). Membantu agar cairan pada rongga usus tercukupi contohnya susu magnesium, Magnesium Sitrat, Laktulosa, Polietilen Glikol.
- Emolien. Berfungsi melunakkan feses tetapi kurang efektif dibandingkan obat lain. Contoh Emolien Docusate atau minyak mineral.
- Stimulan. Berfungsi meningkatkan gerakan usus atau dikenal juga dengan istilah obat pencehar. misalnya Senna, Bisacodyl (contohnya Dulcolax), dan minyak jarak. Obat sembelit ini tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.
- Agen Prokinetik. Obat sembelit ini akan meningkatkan kekuatan pergerakan usus, contohnya Misoprostol, Colchicine, dan Tegaserod.
Baca juga: Cara ampuh mengatasi diare (mencret).