Beberapa fakta dan tanda normal bayi baru lahir

Sebagai seorang ibu, tentu kita menginginkan bayi yang terlahir dalam keadaan sempurna, yaitu normal dan juga sehat, baik itu normal secara fisik maupun mentalnya.

Namun, banyak para ibu yang tidak mengetahui kondisi normal bayi sesaat setelah dilahirkan itu bagaimana sehingga banyak anggapan yang salah mengenai kondisi bayi yang baru lahir tersebut.

Berikut gambaran mengenai kondisi normal bayi sesaat setelah dilahirkan, dan beberapa fakta tentang bayi yang baru lahir yang dianggap itu sebagai kelainan, padahal itu adalah hal yang normal (wajar) terjadi pada bayi yang baru lahir.

Bayi langsung menangis sesaat setelah dilahirkan

Ketika bayi baru lahir, menangis merupakan tanda bahwa bayi yang dilahirkan dalam kondisi normal, karena fungsi hati yang sudah mulai bekerja. Menangis juga merupakan respon alami bayi sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungannya yang baru. Apabila tidak menangis, biasanya Dokter akan menepuk-nepuk bagian bokong bayi agar membuatnya mulai menangis.

Untuk masalah menangis pada bayi yang baru lahir, ditemukan beberapa fakta yang perlu ibu ketahui, diantaranya:

Bayi baru lahir menangis tanpa air mata

Hal tersebut terjadi karena bayi tidak memproduksi air mata hingga mereka berusia beberapa minggu. Hal ini terjadi lantaran kelenjar air mata pada bayi belum benar-benar berkembang dengan sempurna. Baru setelah berumur sekitar 2-3 bulan, bayi akan menangis dengan disertai linangan air mata. Sebab saat usia tersebut, produksi air mata bayi sudah semakin meningkat.

Bayi lebih sering menangis di masa awal kelahirannya

Memang bayi menangis paling banyak adalah pada 3 bulan pertama sejak mereka dilahirkan, dimana frekuensi tangisan cenderung meningkat di bulan-bulan awal kehidupannya dan semakin berkurang seiring pertambahan usia bayi.

Lamanya tangisan bayi itu juga bervariasi, dari satu jam sampai hampir sepanjang hari dan ini masih dalam batas normal, karena setiap bayi memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Apalagi kondisi bayi baru lahir hanya bisa berkomunikasi melalui tangisannya. Saat mengompol, lapar, atau sekedar ingin digendong, mereka akan menangis untuk menarik perhatian ibunya. Jadi sebagai orangtua, tentu kita perlu mengenal tangisan bayi dan mencari tahu penyebab tersebut agar bisa menenangkan bayi sesegera mungkin.

Terkadang menangis kencang tanpa alasan

Bayi bisa menangis dengan kencang meskipun kondisinya tidak apa-apa dan mereka baru saja menyusu. Dokter anak Christine Wood, MD., di Encinitas, California, menyebut hal tersebut sebagai bentuk kebosanan sehingga bayi kesal dan ingin disentuh atau merasakan suasana baru. Untuk itu dianjurkan untuk para ibu mengajaknya bermain atau berjalan-jalan sebentara keluar rumah saat mengalami kondisi seperti ini.

Bila tangisan tanpa sebab terus berlanjut, Silahkan baca pada artikel berikut: Mengatasi bayi yang sering menangis rewel tanpa sebab.

Memiliki anggota tubuh yang lengkap

Mengecek anggota tubuh sesaat setelah bayi dilahirkan merupakan sebuah tradisi yang sudah ada sejak dulu, dimana orangtua bahkan kakek nenek kita dulu menghitung jari tangan dan juga jari kaki bayi untuk dapat memastikan bahwa jari tangan dan jari kaki bayinya sudah lengkap. Ini sebenarnya sebuah ritual sederhana untuk memastikan bahwa bayi Anda tidak cacat secara fisik.

Setelah melihat kelengkapan anggota tubuh bayi, selanjutnya bentuk fisik juga menjadi perhatian para orangtua.

Apabila Anda berharap bahwa kondisi normal bayi baru lahir langsung terlihat sempurna (ideal) serta menggemaskan seperti yang tampak di cover majalah-majalah, jangan berharap. Karena bayi Anda akan terlihat sempurna setelah beberapa minggu ke depan.

Berikut beberapa fakta yang perlu para orangtua ketahui tentang bentuk fisik bayi yang baru lahir, sehingga tidak salah menilai apakah hal tersebut adalah merupakan kelainan atau tidak dari fisik bayi yang baru lahir tersebut.

Bayi baru lahir memiliki kepala besar dan tidak rata (asimetris)

Umumnya kondisi bayi baru lahir memiliki kepala tidak rata (tidak simetris antara bagian kiri dan kanannya). Apalagi bila bayi tersebut lahir melalui persalinan normal, maka biasanya bentuk kepalanya lebih lonjong. Hal ini terjadi karena saat lahir, bayi keluar melalui jalan lahir, sehingga lima tulang kepala yang disatukan oleh selaput liat menyesuaikan diri agar pas dengan pelvis ibunya.

Namun bila proses melahirkan normal berlangsung lama, biasanya muncul benjolan (pembengkakan) pada kepala bayi yang disebut Caput. Caput terbentuk ketika kepala bayi terdorong melalui leher rahim yang melebar. Namun jangan khawatir, benjolan ini akan hilang pada 48 jam kehidupannya pertama.

Saat bayi baru saja lahir, mungkin ibu akan melihat wajah yang sedikit bengkak. Ini merupakan akibat akumulasi cairan saat masih berada dalam rahim ditambah perjalanan yang tidak mulus dalam melalui jalan lahir, sehingga terkadang membuat daun telinga bayi baru lahir sedikit terlipat, hidungnya datar, atau rahangnya terlihat sedikit bengkok.

Dengan hilangnya cairan ekstra yang didapat saat masih berada di dalam rahim serta hilangnya trauma saat lahir, perlahan wajah bayi akan berubah. Setelah beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, mungkin bayi ibu akan semakin mirip dengan ibu dan suami.

Berbeda dengan bayi yang lahir dengan Operasi Caesar, biasanya mereka memiliki kepala lebih bulat sejak lahir, karena tidak melalui proses alami keluar melalui jalan lahir yang sempit.

Namun jangan khawatir, bentuk kepala tersebut masih bisa berubah. Karena itu bayi disarankan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di satu posisi saja.

Selain itu yang perlu ibu ketahui, 25-30 Persen berat badan bayi adalah berat kepalanya. Otaknya sendiri memakan jumlah 10 persen dari total berat tubuhnya. Maka dari itu jangan heran bila kepala bayi yang baru dilahirkan cenderung lebih besar dari perutnya.

Kepala bayi baru lahir teraba panas

Terkadang kepala bayi sering terasa panas, itu masih wajar karena pada bayi, kulit bagian kepala masih relatif lebih tipis dan juga terdapat banyak pembuluh darah di bawahnya. Jadi bila kepala terasa hangat saat diraba, belum tentu mereka sedang demam. Suhu normal tubuh bayi adalah 36,5 sampai 37,5 derajat celcius.

Namun bila suhu melebihi suhu tersebut, barulah kita perlu mencurigai bahwa bayi kemungkinan sedang demam, apalagi bila diiringi dengan pengurangan nafsu makan dan minum. Maka sebaiknya ibu segera membawanya ke Dokter. Dan ingat, ukur suhu tubuh anak dengan menggunakan termometer agar hasil lebih akurat.

Ubun-ubun lunak pada bayi baru lahir

Saat baru lahir, ada kemungkinan kepala bayi akan terasa lunak di bagian tengkoraknya, hal tersebut berguna untuk mempermudah bayi melewati jalan lahir.

Bila ibu menemukan adanya bagian depan kepala bayi yang terkesan lebih lunak atau rapuh, itu yang dinamakan Anterior Fontanel atau kita mengenalnya dengan istilah ubun-ubun. Ubun-ubun muncul lantaran tulang-tulang tengkorak kepala bayi belum menyambung satu sama lain. Tapi jangan khawatir, tengkorak ubun-ubun akan mengeras seiring bertambahnya usia bayi, tepatnya di usia 6-20 bulan.

Kita juga bisa melihat Ubun-ubun ini terasa berdenyut karena di bagian tersebut ada pembuluh darah yang menutupi otak.

Selain itu, Kondisi ubun-ubun ini bisa menjadi petunjuk yang terjadi pada bayi kita (terutama saat bayi sedang sakit). Yaitu: apabila ubun-ubun melesak ke bawah, itu pertanda bahwa bayi kita mengalami dehidrasi sehingga harus segera dibawa ke Dokter. Sedangkan Bila ubun-ubun terus menonjol, itu bisa menjadi pertanda adanya peningkatan tekanan di dalam kepala, sehingga itu juga perlu diwaspadai dan perlu kita cari penyebabnya.

Payudara terlihat membesar dan keluar cairan seperti haid pada bayi baru lahir

Bila Anda menemukan payudara yang sedikit membesar pada bayi laki-laki maupun perempuan yang baru lahir, jangan khawatir. Karena hal tersebut disebabkan pengaruh hormon estrogen yang tinggi, yang di dapatkan dari plasenta sebelum kelahirannya.

Hal ini memang mengejutkan, tapi sifatnya hanya sementara dan tidak mempengaruhi kesehatan bayi. Jadi ibu tidak perlu terlalu serius memikirkannya.

Ibu juga tidak perlu menekan atau memencet payudara bayi agar cairannya keluar. Biarkan saja untuk menghindari infeksi, karena cairan tersebut akan akan hilang dengan sendirinya akibat penyerapan (metabolisme) dalam tubuh.

Bukan hanya itu, pengaruh hormon ini juga bisa membuat genital atau kemaluan bayi tanpak membengkak dan juga dapat merangsang rahim bayi perempuan mengeluarkan sedikit darah dari vagina (seperti haid kecil/flek pada wanita dewasa) selama beberapa hari pertama dalam kehidupannya. Namun demikian, bisa saja cairan yang keluar tidak berwarna (bening) atau berwarna putih seperti keputihan yang umum terjadi pada wanita dewasa.

Bila bayi perempuan Anda mengalami hal seperti ini, Anda juga tidak perlu cemas. dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA MARS dalam buku Anak Sehat: 100 Solusi Sehat dr Tiwi mengatakan bahwa hal seperti itu merupakan hal yang normal dan sering di jumpai.

Bayi baru lahir memiliki rongga kecil di dada

Ibu juga tidak perlu cemas bila melihat ada rongga kecil pada dada bayi ibu yang baru lahir. Karena menurut para ahli, tulang dada itu dibuat dalam tiga bagian. Bisa jadi rongga yang ibu lihat merupakan bagian paling bawah dari tulang dada bayi Anda.

Seiring perkembangan dan pertumbuhan bayi, otot dada dan perutnya akan menarik tulang tersebut menjadi lurus sehingga rongga yang terbentuk akan menghilang. Sebelum itu terjadi, jaringan lemak bayi akan melindungi bagian tersebut.

Bayi baru lahir memiliki perut yang lebih kecil

Seperti yang telah Luvizhea.com singgung pada poin sebelumnya, bayi memiliki perut yang lebih kecil dari kepalanya. Hal itu karena saat masih berusia satu hari, ukuran lambung bayi masih sebesar biji kemiri. Karena itu, bila ASI ibu masih sedikit, ibu tidak perlu memberi susu tambahan pada bayi ibu yang baru lahir.

Di usia 3 hari, lambung bayi meningkat ukurannya menjadi seukuran anggur ukuran sedang. Dan dalam masa itu, ASI ibu biasanya sudah mulai banyak.

Baca juga: Cara meningkatkan produksi ASI saat menyusui.

Ereksi pada testis bayi laki-laki yang baru lahir

Ereksi juga bisa dialami bayi laki-laki, yang umumnya terjadi sebelum mereka Buang Air Kecil. Namun juga terkadang testis bayi baru lahir seringkali sulit dirasakan, hal ini karena otot yang melekat pada testis menariknya ke dalam pangkal paha dengan cepat saat area genitalnya disentuh atau karena udara dingin.

Bayi baru lahir memiliki kaki berbentuk “O”

Kebanyakan kaki bayi saat baru lahir berbentuk menyerupai huruf O. Ini dikarenakan saat di dalam rahim ibu, bayi berada dalam posisi meringkuk. Posisi meringkuk ini merupakan adaptasi janin pada rahim ibu yang sempit agar terasa nyaman. Namun jangan khawatir, lama-kelamaan tulang kaki bayi akan lurus dengan sendirinya saat berusia 1-2 tahun.

Bayi baru lahir tidak memiliki tempurung lutut

Bayi baru lahir tidak mempunyai tempurung lutut. Mereka hanya mempunyai Kartilago Tulang pada lututnya sebelum akhirnya tulang tempurung lututnya benar-benar muncul (terbentuk) di usia sekitar 6 bulan.

Bayi baru lahir memiliki tulang lebih banyak dari orang dewasa

Sekedar informasi, bayi yang baru lahir memiliki jumlah tulang sebanyak 350. Tapi seiring bertambahnya usia, jumlah tulang tersebut berkurang menjadi 206, karena beberapa tulang telah menyatu.

Memiliki berat dan tinggi badan yang optimal

Berat dan tinggi badan bayi baru lahir memang berbeda-beda, bila di lihat berdasarkan standard yang disarankan oleh WHO, bayi baru lahir di anggap normal bila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Namun ada hal (fakta) tentang berat badan bayi di minggu pertama kelahirannya yang perlu ibu ketahui. Yaitu di minggu pertama setelah bayi dilahirkan, bayi biasanya akan kehilangan 5-10 persen berat badannya meski mereka menyusu lebih sering. Hal ini dikarenakan bayi kehilangan cairan dari Mekonium.

Tapi jangan khawatir, di minggu kedua, berat badannya akan kembali normal, bahkan bertambah dari sebelumnya.

Baca juga: Perawatan bayi yang lahir prematur dan Bayi dengan berat badan lahir rendah.

Bayi menyusu dari payudara ibu dengan kuat

Apabila bayi ibu yang baru lahir menghisap ASI dengan sangat kuat, berarti itu menandakan bahwa bayi ibu sedang lapar dan sangat membutuhkan energi. Dan ini tentu saja bertanda hal yang baik bagi bayi ibu.

Dan fakta yang perlu ibu ketahui adalah:

Bayi  sering Gumoh setelah menyusu

Gumoh sering terjadi pada bayi yang baru lahir, ini biasanya bersifat pasif dan spontan, cairan yang dikeluarkan lebih sedikit seperti meludah ataupun terkadang bisa juga cukup banyak, tetapi dikeluarkan dengan cara mengalir dari mulut bayi tanpa disertai kontraksi otot dinding perut. Gumoh merupakan proses alami untuk mengeluarkan udara yang terhisap saat bayi minum ASI.

Jadi ini berbeda dengan muntah, karena muntah umumnya disertai dengan kontraksi otot dinding perut. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan baca pada artikel berikut: Cara mengatasi bayi yang sering muntah gumoh.

Bayi bisa menelan dan bernapas hampir bersamaan

Yang perlu ibu ketahui, bayi saat menyusu bisa benapas dan menelan dengan waktu yang sangat cepat sehingga bisa dilakukan hampir bersamaan di satu waktu.

Berbeda ketika mereka sudah dewasa (seperti kita), hal tersebut sulit dilakukan, karena laring bergerak ke posisi lebih rendah dibanding ketika masih bayi, sehingga hal tersebut menjadikan celah yang cukup besar antara mulut dan laring bagian atas. Dengan demikian menelan sambil bernapas merupakan hal yang sulit dilakukan bagi orang dewasa.

Area sekitar mulut bayi paling sensitif

Fakta lain yang perlu ibu ketahui adalah: Reseptor sentuhan yang paling sensitif adalah di sekitar mulutnya. Itulah sebabnya bayi bisa mengetahui saat diirinya akan di susui oleh ibunya, dan mulai mencari puting payudara ibunya.

Selain itu, bayi baru lahir memiliki 10 ribu titik pengecap rasa yang ada pada lidah bayi, bagian samping, belakang, dan langit-langit mulutnya. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan yang dimiliki oleh orang dewasa. Namun seiring pertumbuhannya, titik-titik pengecap rasa di mulut bayi ini akan menghilang, sehingga tidak lagi sebanyak itu.

Feses lunak setiap habis menyusu

Bayi yang mendapat ASI eksklusif cenderung Buang Air Besar setiap kali selesai menyusu, karena ASI sangat cepat dicerna oleh tubuh bayi. Bayi yang mendapat susu formula akan lebih jarang Buang Air Besar. Dan apabila kotorannya terasa encer atau lunak, hal itu normal. Karena bayi Anda hanya mengkonsumsi cairan dan belum menerima makanan padat. Yang patut ibu curigai adalah bila bayi tersebut fesesnya tiba-tiba berubah dengan frekuensi waktu yang semakin dekat, karena ditakutkan bayi mengalami diare.

Selain itu, menyangkut masalah Buang Air Besar pada bayi yang baru lahir, warna feses pertamanya adalah hijau kehitaman. Jadi jangan terkejut bila warna feses pertama bayi (yang disebut Mekonium) ini berbeda dengan warna feses pada umumnya.

Mekonium ini diproduksi bayi baru lahir di dua hari pertama hidupnya. Dan lama kelamaan warna hijau kehitaman Mekonium akan berubah menjadi hijau kecokelatan, lalu berubah menjadi kuning dengan materi lebih padat seperti warna feses bayi pada umumnya.

Bayi sering pipis

Lebih dari 95 persen bayi yang baru lahir Buang Air Kecil dalam 24 jam pertamanya. Hal tersebut karena otot kandung kemih bayi baru lahir belum berkembang sempurna sehingga bayi baru lahir akan berkemih beberapa menit sekali. Dan, jangan khawatir bila setiap habis menyusu, bayi ibu menjadi lebih sering Buang Air Kecil.

Tubuh bayi kemerahan

Selama di dalam kandungan, oksigen di dapat janin dari darah ibu yang mengalir melalui plasenta. Karena di dalam kandungan, bayi belum bernapas dengan paru-paru, sehingga kulit bayi umumnya berwarna merah keunguan atau merah gelap. Setelah keluar dan menangis, saat bayi mulai mengambil napas untuk pertama kali dengan paru-paru, barulah warna kulitnya berubah menjadi kemerahan.

Namun demikian, variasi tingkat suhu pada kulit juga ikut mempengaruhi warna kulit bayi. Fenomena perubahan warna ini akan mereda setelah beberapa hari. Bila tubuh, tangan, dan kaki bayi terus terlihat merah keunguan, segera laporkan ke Dokter, karena ini bisa menunjukkan masalah oksigen dalam darah.

Berikut bebrapa fakta tentang tubuh dan kulit bayi yang pelu ibu ketahui:

Tubuh bayi terlihat kotor saat dilahirkan

Saat bayi lahir, Mungkin ibu melihat adanya lapisan putih melekat di sekujur tubuh bayi, sehingga terkesan kotor. Lapisan ini disebut Vernix Caseosa. Teksturnya lembut seperti keju dan lengket, dihasilkan oleh kelenjar minyak di kulit dan bercampur dengan sel kulit yang mengelupas. Lapisan ini menutupi janin selama tiga bulan terakhir sebelum dilahirkan, untuk melindunginya dari serangan mikroba dan supaya kulitnya tidak terlalu berkerut akibat terendam air ketuban. Vernix ini juga mempermudah bayi keluar melalui vagina.

Bukan hanya itu, beberapa bayi baru lahir biasanya juga terlihat kotor pada bagian kepala seperti adanya kerak ketombe, hal itu disebut Cradle Cap atau Dermatitis Seborhoik, yaitu merupakan bentuk dari peradangan kulit.

Tidak hanya muncul pada kulit kepala saja, Cradle Cap juga muncul pada bagian lain seperti wajah, khususnya sekitar mata, hidung dan telinga dan juga sekitar lipatan kulit. Penyebabnya adalah karena ada pembentukan minyak berlebih pada kulit kepala bayi baru lahir karena adanya penumpukan lilin dan sel kulit mati, tetapi ini bisa mengakibatkan ruam.

Cradle Cap ini jarang membutuhkan perawatan apapun, karena ini merupakan kondisi yang relatif ringan. Kerak ini bisa dihilangkan dengan penggunaan sampo bayi, minyak zaitun, atau minyak ter (Petroleum Jelly). Namun bila Cradle Cap menimbulkan gejala gatal atau menyebar hingga bagian lain dari kulit kepala, atau kondisi memburuk setelah dilakukan perawatan sendiri, konsultasikan lebih lanjut pada Dokter, karena mungkin ini merupakan infeksi yang lebih dalam. Dan Dokter biasanya akan menyarankan krim hormone atau shampoo khusus Seborhoik sebagai bagian dari perawatan.

Dan yang perlu di ingat, semua ini tidak ada hubungannya dengan mitos bila berhubungan intim saat hamil tua, maka nanti saat bayi lahir akan terlihat kotor ya bu…

Kulit kuning pada bayi baru lahir

Beberapa bayi yang baru lahir mengalami yang namanya Jaundice, yaitu warna kuning pada kulit ataupun pada mata bayi.

Jaundice ini terjadi karena darah bayi mengandung kelebihan Bilirubin, yaitu pigmen berwarna kuning sisa dari proses pemecahan sel darah merah oleh hati. Namun kondisi Jaundice ini juga bisa disebabkan asam lemak yang terdapat dalam ASI.

Semestinya, sisa pemecahan sel darah merah (Bilirubin Indirek) diproses oleh hati bayi menjadi Bilirubin Direk yang larut dalam air, diproses melalui saluran empedu, selanjutnya dibuang melalui usus besar dalam bentuk feses (kotoran). Namun, saat lahir, fungsi hati bayi biasanya belum optimal. Akibatnya terjadi proses pengolahan yang tidak sempurna, dan inilah yang menyebabkan kuning pada bayi.

Jangan khawatir, kuning normal biasanya muncul pada hari ke-3 sampai 5 sesudah lahir, dan akan menghilang dengan sendirinya. Akan tetapi tidak jarang juga harus dilakukan penanganan khusus atau dibantu dengan penyinaran sinar biru, terutama bila kadar Bilirubin mencapai di atas 10 mg/dL dan terjadi pada bayi di bawah umur 7 hari.

Kulit bayi terasa kering dan mengelupas

Kulit kering serta terjadinya pengelupasan kulit (Peeling) sangat umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya tidak bermasalah. Hal tersebut terjadi karena sebelumnya saat bayi berada di dalam kandungan, bayi dilingkupi oleh cairan yang membuatnya terlindungi dan tetap hangat. Setelah dilahirkan dan bayi terkena udara, kulit bayi akan terasa kering dan cenderung mengelupas, dan itu adalah normal bagi kulit bayi yang baru pertama kali terkena udara.

Ibu bisa memberinya lotion khusus bayi untuk melembabkan kulit dan agar kulit tidak mudah teriritasi. Ikuti aturan pakai dari Dokter untuk hasil terbaik.

Mengalami ruam, tumbuh jerawat atau Milia pada bayi baru lahir

Kulit bayi baru lahir umumnya sangatlah sensitif, ibu mungkin akan menemui ruam, bintik putih kecil (yang disebut Milia) ataupun jerawat pada bayi.

Hal tersebut sebenarnya juga disebabkan oleh hormon ibu yang masih berada di tubuh bayi, yang biasanya akan terjadi hingga bayi berusia dua minggu atau dua bulan setelah bayi di lahirkan.

Ibu tidak perlu khawatir karena hal ini tidak berbahaya, lebih dari separuh bayi yang baru lahir mengalaminya. Dan ibu hanya perlu membersihkan kulitnya dengan lembut.

Bayi baru lahir memiliki TOH tanda lahir

Kemunculan tanda lahir pada bayi yang baru lahir umumnya disebabkan oleh trauma lahir atau terjadi pelebaran pembuluh darah. Bila karena proses melahirkan, biasanya 1-2 hari tanda lahir tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Tapi bila setelah seminggu masih tetap ada, maka harus dipantau lagi perkembangannya. Karena kemungkinan itu disebabkan oleh kelainan pigmentasi kulit ataupun kelainan pembuluh darah.

Namun pada umumnya, sebagian besar tanda lahir tidak membahayakan dan akan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Bisakah TOH Tanda Lahir di hilangkan secara alami?

Setelah lahir bayi akan kehilangan rambut

Saat lahir, ibu mungkin kaget karena seluruh kulit tubuh bayi ditumbuhi rambut-rambut halus yang disebut dengan Lanugo. Lanugo adalah rambut pertama yang diproduksi oleh folikel rambut bayi saat di dalam rahim. Teksturnya sangat halus, dan biasanya banyak tumbuh di bokong, punggung, lengan, dahi, dan pipi dekat rambut.

Lanugo ini hanya bertahan beberapa hari saja, karena rambut-rambut ini akan rontok secara perlahan, sehingga sering kali tidak disadari. Dan Lanugo akan benar-benar menghilang tidak lama kemudian.

Bayi bergerak aktif

Bayi yang aktif bergerak menandakan bahwa bayi tersebut dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Untuk itu waspadai bila bayi terlihat lemas.

Berikut beberapa fakta tentang kebiasaan gerak dan refleks bayi baru lahir:

Bayi baru lahir memiliki sejumlah refleks

Saat lahir, bayi memang telah memiliki sejumlah refleks. Selain refleks untuk menemukan payudara (Refleks Rooting) dan refleks mengisap (Refleks Sucking) untuk memudahkan menyusu pada ibunya, bayi juga memiliki Reflek Moro atau reflek kejut. Pada saat terkejut karena reflek ini, tangan bayi akan memposisikan seperti petinju. Refleks ini membantu bayi beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

Bayi baru lahir belum merespon sentuhan

Bila ibu menemukan bayi yang baru lahir belum merespon saat disentuh, seperti memberikan senyuman atau reaksi lain yang menandakan dia merespon sentuhan Anda. Ibu tidak perlu cemas, karena bayi baru lahir memang belum bisa melakukannya.

Namun demikian umumnya bayi telah memiliki:

Tangan yang dominan digunakan oleh bayi sejak lahir

Gerakan bayi baru lahir dominan menggunakan tangan, baik kiri mupun kanan. Dan ini sebenarnya sudah dimulai sejak janin pada usia kehamilan 10 minggu.

Bayi cenderung memasukkan apapun ke mulut

Bayi baru lahir terkadang memasukkan jari ke mulutnya. Beberapa bulan kemudian, ketika sudah bisa memegang benda, bayi pun cenderung memasukkan segala benda ke mulutnya.

Penelitian di Prancis menunjukkan bayi yang baru lahir memang memiliki naluri untuk meletakkan segala sesuatu di mulut mereka sebagai bagian dari upaya bertahan hidup. Karena memasukkan sesuatu ke mulut diartikan sebagai kemampuan untuk bisa makan.

Bayi sering mengoceh

Bayi biasanya mengeluarkan suara untuk menyampaikan ketertarikannya pada sesuatu. Secara khusus mengoceh ini merupakan sinyal yang diberikan bayi bahwa mereka siap untuk belajar. Karenanya salah satu hal yang bisa membuat bayi belajar bicara adalah dengan mengajaknya berbicara sedini mungkin.

Bayi baru lahir selalu ingin tidur

Menurut profesor pediatri di Indiana School of Medicine, Indianapolis, William A Engle, selama beberapa minggu pertama hidupnya, bayi akan tidur 18-22 jam sehari. Bayi akan tidur lama di siang hari, akan tetapi pukul tiga pagi mereka sering kali sudah terjaga.

Bayi tersenyum saat tidur

Selama fase tidur Rapid Eye Movement (REM), tubuh bayi mengalami perubahan fisiologis yang mengaktifkan refleks tertentu. Salah satunya adalah refleks senyum. Senyum bayi di masa-masa awal hidupnya adalah reaksi fisik dan bukan tanda emosional (sedang bermimpi). Refleks lain yang mungkin muncul saat tidur adalah refleks terkejut, di mana biasanya kedua tangan bayi akan terangkat, ataupun refleks mengisap.

Fungsi penglihatan bayi normal

Pada umumnya bayi baru lahir sering menutup mata, hal ini karena bagian kornea mata bayi baru lahir memang belum sepenuhnya berkembang. Namun mata bayi akan terbuka setelah beberapa hari kemudian.

Ketika bayi mencoba untuk membuka matanya, cobalah alihkan perhatiannya dengan cara menggerakan jari ataupun mainan untuk dapat melihat apakah bola mata bayi bergerak dalam menanggapi stimulasi Anda.

Berikut beberapa fakta tentang mata bayi yang baru lahir:

Mata bayi baru lahir terlihat juling

Mata bayi baru lahir biasanya terlihat juling karena mereka belum fokus saat melihat. Dan umumnya saat berumur 3-4 bulan, mata bayi sudah dapat melihat dengan lebih fokus sehingga matanya sudah tidak lagi terlihat juling.

Warna mata bayi bisa berubah

Pada dasarnya, semua bayi lahir dengan warna mata yang cerah, dan proses pigmentasi pada iris mata belum benar-benar bekerja. Warna asli mata bayi akan terlihat saat bayi berusia sekitar 6 bulan.

Saat baru lahir bayi masih melihat warna hitam putih

Bayi baru lahir hanya dapat melihat warna hitam-putih. Lalu saat usianya mencapai 4 bulan, barulah mereka mengenali berbagai warna cerah.

Untuk itu ada baiknya ibu memberikan mainan yang cerah dan menarik, serta mainan yang dilengkapi bunyi-bunyian, agar penglihatan bayi ibu bisa terlatih.

Penglihatan bayi baru lahir masih samar

Saat bayi baru saja dilahirkan, bayi memiliki penglihatan yang masih kabur, utamanya saat melihat objek yang jauh. Namun jangan khawatir, mereka bisa melihat wajah Anda, yaitu bila Anda mendekatkan wajah dengan jarak sekitar 20-38 cm.

Fungsi pendengaran bayi normal

Telinga bayi bagian dalam sebenarnya sudah berkembang secara sempurna sejak kehamilan memasuki minggu ke-20, sehingga bayi Anda terlahir dengan pendengaran yang sudah sempurna. Jadi bayi sebenarnya sudah siap untuk mendengar dan belajar sejak lahir. Mereka merespon suara-suara yang tidak asing (seperti suara ibu dan ayahnya) dan mungkin merasa terkejut saat mendengar suara keras yang tiba-tiba.

Berikut beberapa fakta tentang pendengaran bayi yang baru lahir:

Bayi baru lahir tidak suka suasana sunyi

Bayi baru lahir tidak suka suasana yang terlalu sunyi. Hal itu karena selama di dalam rahim, janin tidak berada di tempat yang hening. Ada aliran darah, serta desis saluran pencernaan yang menemaninya. Maka dari itu salah satu cara menenangkan bayi adalah dengan shushing atau memberikan suara “Shhh shhhh”, atau mendengarkannya suara dari televisi maupun radio saat mereka tidur.

Bayi baru lahir mengenali lagu yang didengar sejak di kandungan

Bayi mengenali lagu yang mereka dengar di dalam rahim sampai 4 bulan setelah kelahiran. Demikian menurut penelitian yang dilakukan University of Helsinki. Karena itu, saat bayi baru lahir sedang rewel bisa dicoba memperdengarkan lagu-lagu yang biasa didengar saat masa kehamilan, karena bisa jadi hal tersebut membuat mereka lebih tenang.

Bayi baru lahir mengenali suara ibunya

Seperti yang telah disinggung Luvizhea.com diatas, bayi baru lahir umumnya sudah bisa mengenali suara ibunya, suara yang selalu didengarnya paling jelas saat bayi masih berada dalam kandungan. Maka dari itu mereka merespons lebih baik suara ibunya ketimbang suara orang lain.

Studi dari Kanada menyebutkan bahwa bayi baru lahir yang tertidur pun dapat mengenali suara ibunya hanya dari satu kata, dan dapat mengaktifkan otak yang berhubungan dengan kemampuan bahasanya.

Pernafasan bayi normal

Bayi baru lahir bernapas jauh lebih cepat daripada orang dewasa atau anak-anak. Tingkat pernapasan normal mereka sekitar 40 kali per menit, sedangkan orang dewasa bernapas antara 12 sampai 20 kali per menit.

Berikut beberapa fakta tentang pernafasan bayi yang baru lahir:

Bayi berhenti nafas beberapa detik

Bayi baru lahir kerap kali berhenti bernapas atau ada jeda pengambilan nafas selama beberapa detik, kondisi ini disebut Periodic Breathing. Meski demikian tidak ada perubahan irama jantung dan tidak sampai membuat bibir bayi membiru (pucat) akibat penurunan konsentrasi oksigen. Periodic Breathing umumnya menghilang saat bayi telah berusia 2 bulan.

Ada suara mengorok atau grok-grok saat bayi bernafas

Pada bayi baru lahir, mungkin ibu mendengar suara grok-grok saat dia bernapas, atau mengorok saat mereka tidur. Ini sebenarnya hal yang wajar, lantaran saluran napasnya masih lunak, sehingga ketika bayi baru lahir menghirup nafas, tercipta suara tersebut.

Namun jangan khawatir, sejalan dengan pertumbuhannya, dan diperkuat dengan kebiasaan menjemur bayi baru lahir di bawah sinar matahari pagi yang mengandung vitamin D, maka ini dapat mengoptimalkan fungsi pernafasannya.

Ibu sebaiknya khawatir bila suara grok-grok ini disertai gejala lain seperti batuk, nafas cepat, nafas sesak, Sionosis Sentral (dada atau perut, bibir dan lidah bayi berwarna kebiruan), Rewel atau merintih, Badan kurus dan demam karena itu bisa jadi menandakan bayi terkena Pneumonia (Radang Paru).

Bayi sering cegukan

Cegukan akan sering dialami bayi sampai usia dua sampai tiga bulan. Salah satu faktornya adalah ekstra produksi air liur untuk persiapan pembentukan gigi.

Beberapa ahli menyatakan bahwa, bayi sering cegukan karena komunikasi antara otak dan diafragma bayi belum sempurna. Hal inilah yang membuatnya cegukan.

Anda tidak perlu merasa khawatir karena cegukan pada bayi tidaklah berbahaya.

Bayi sering bersin

Beberapa bayi baru lahir kerap mengalami bersin beberapa kali dalam rentang waktu yang singkat. Bahkan beberapa menit setelah dilahirkan, bayi bisa bersin-bersin.

Namun hal ini tidak selalu pertanda sakit, melainkan sensitivitas ekstra yang dimiliki bayi terhadap kondisi di sekelilingnya. Seperti: saat menyesuaikan diri dengan cahaya, bayi juga bisa bersin. Dan bersin juga merupakan respons untuk menghalau partikel asing kecil yang masuk di saluran hidungnya.

Apalagi saat bayi baru lahir lubang hidungnya masih sangat kecil, sehingga sedikit lendir saja bisa membuat mereka bersin. Dan ini adalah mekanisme tubuh bayi untuk menyingkirkan sedikit lendir atau sisa cairan ketuban di pernapasannya setelah dilahirkan.

Untuk itu ibu juga tidak perlu mengkhawatirkannya, kecuali bila bersin tersebut dibarengi dengan keluarnya ingus yang kental dan berwarna kuning, yang menandakan bahwa bayi ibu terkena flu.

Baca juga: Mengatasi Flu, Pilek & Batuk pada Bayi.

Bayi memiliki aroma yang khas dan adiktif

Bayi biasanya memiliki aroma wangi menyenangkan. Bahkan mulut dan penafasannya pun wangi. Sebuah studi mengungkap bahwa aroma bayi ini sebenarnya adalah senyawa kimia yang menjadi media komunikasi sekaligus sarana untuk membentuk ikatan antara sang bayi dengan ibunya. Karena bau tersebut menimbulkan reaksi di dalam otak yang membuat rasa senang dan ketergantungan, sehingga tercipta ikatan batin yang kuat.

Itulah tadi beberapa fakta dan tanda normal pada bayi yang baru lahir. Sehingga dengan ibu mengetahui perkembangan bayi yang baru lahir tersebut, ibu sekarang tidak menjadi khawatir akan kondisi bayi ibu, dan bisa lebih fokus dalam hal perawatannya.

Categories:
Tags: , , ,
Berbagi artikel di: