Sebelum ini Luvizhea.com sudah pernah membahas Bagaimana cara cepat hamil yang efektif?, dimana hubungan intim seperti posisi seks dan masa subur merupakan salah satu faktor pasangan suami istri untuk segera memiliki momongan.
Tetapi perlu diperhatikan, terlalu sering menaati jadwal bercinta untuk hamil malah bisa memicu kemandulan. Kenapa demikian? Berdasarkan penelitian dari Journal of Andrology menyatakan bahwa 4 dari 10 laki-laki mengalami impotensi, disfungsi ereksi atau ejakulasi dini. Hal ini dikarenakan kadar kortisol atau hormon stres mengalami peningkatan saat menaati jadwal berhubungan seks yang terlalu ketat untuk program memiliki anak tersebut.
Banyak yang beranggapan, penyebab paling utama masalah ketidaksuburan ada pada pihak laki-laki, seperti jumlah sperma yang rendah, kwalitas dan motalitas sperma yang buruk. Tetapi sebenarnya juga banyak faktor yang membuat wanita sulit untuk hamil, bukan hanya faktor dari suaminya saja. Tetapi bisa jadi ada beberapa faktor masalah dari sang istri.
Maka dari itu memang dibutuhkan pemeriksaan (Check up) oleh kedua belah pihak untuk mengetahui secara pasti penyebab kenapa hingga sekarang pasangan tersebut belum memiliki keturunan? Sehingga nantinya bisa mendapatkan penanganan yang tepat dalam mengatasi masalah infertilitas atau kemandulan tersebut.
Berikut Luvizhea.com berikan beberapa faktor masalah yang membuat seorang wanita sulit untuk hamil. Mungkin salah satunya merupakan penyebab Anda belum dikaruniai anak sampai saat ini.
Penyebab sulit hamil karena gangguan Hormonal
Haid tidak teratur
Apabila dilihat dari sisi wanita, penyebab umum dari masalah kesuburan adalah adanya gangguan hormonal yang akan menyebabkan masalah atau gangguan pada ovulasi. Misalnya, apabila hormon tidak seimbang, maka ini dapat berpengaruh terhadap siklus menstruasi (haid) yang tidak teratur. Gangguan pada siklus haid ini cenderung mempengaruhi kualitas sel telur yang dihasilkan. Jika sel telur berkualitas rendah, maka akan sulit dibuahi oleh sperma, sehingga wanita menjadi sulit hamil.
Baca juga: Cara mengatasi nyeri haid.
Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Sindrom Ovarium Polikistik merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelebihan produksi hormon androgen yaitu hormon maskulin yang biasanya banyak ditemukan pada laki-laki. Karena hormon androgen berlebih, maka terjadi gangguan pada siklus haid dan proses ovulasi. Akibat lainnya adalah karakteristik laki-laki mejadi lebih menonjol pada wanita, seperti suara menjadi lebih ngebass hingga bisa mengalami kebotakan. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin.
Wanita yang mengalami sindrom ini harus melakukan terapi diet ketat apabila ia memiliki riwayat obesitas. Jika tidak ada riwayat obesitas, maka sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan obat yang cocok dalam mengatasi masalah hormon tersebut.
Ovulatory Disorder (Menoupause Dini)
Ovulatory Disorder atau gangguan ovulasi dalam proses pelepasan sel telur merupakan masalah yang umumnya menyebabkan wanita menjadi tidak subur. Karena pada kasus Ovulatory Disorder ini, ovulasi tidak terjadi atau kalaupun terjadi tidak konsisten. Dan apabila ada wanita dalam usia produktif mengalami hal demikian, itu artinya ia mengalami Menopause dini. Dengan kata lain, Menopause dini ini juga bisa didefinisikan sebagai terhentinya siklus menstruasi sebelum seorang wanita mencapai usia 40 tahun, atau bisa jadi siklus tersebut terjadi minimal setiap tiga bulan sekali.
Penyebab adanya gangguan ovulasi ini yaitu mulai dari ketidakseimbangan hormon, olahraga berlebihan, penurunan atau kenaikan berat badan terlalu drastis, terlalu stress, akibat penyakit yang menyerang kekebalan tubuh hingga efek dari terapi radiasi.
Dalam efek terapi radiasi ini bisa jadi ketika seseorang sedang menjalani Radioterapi untuk pengobatan kanker, hal ini dapat mengganggu dan mengakibatkan sistem reproduksi pada pria atau wanita terganggu. Sebuah penelitian menunjukkan adanya penurunan pada kesuburan wanita disebabkan karena efek samping dari radiasi ini.
Alergi pada Sperma
Secara teoritis, alergi terhadap sperma bisa saja karena tubuh si wanita melawan (hipersensitivitas) komponen yang ada di sperma. Alergi pada sperma bisa terjadi karena adanya cairan antibodi pada mulut rahim yang anti pada sperma karena ia menganggap sperma sebagai benda asing. Dengan begitu mulut rahim bisa menimbulkan alergi sebagi reaksi untuk menolak dan mengusir sperma yang masuk, sehingga tidak terjadi pembuahan, dan biasanya menimbulkan rasa gatal, iritasi bahkan sesak nafas sebagai reaksi dari alergi tersebut.
Sampai saat ini, masih jarang ada wanita yang murni alergi terhadap cairan sperma, apalagi sampai berakibat fatal. Pada prinsipnya segala sesuatu bisa saja menimbulkan alergi. Jika sehabis bercinta timbul rasa gatal, mungkin saja rasa gatal itu karena adanya pengaruh lain, misalnya jamur atau ada infeksi pada vagina.
Alergi terhadap sperma biasanya harus diatasi dengan Paternal Leukocyte Immunization. Paternal Leukocyte Immunization merupakan suatu bentuk terapi yang menggunakan sel imuno kompeten atau sel yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Pada terapi ini yang dimanfaatkan adalah sel darah putih (lekosit) suami. Serum yang berisi sel darah putih suami itu akan disuntikkan pada bagian bawah kulit sang istri. Dari situ diharapkan Antibodi Antispermatozoa dalam tubuh istri tidak menolak lagi sperma suami.
Masalah Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang memproduksi hormon untuk mengontrol kecepatan metabolisme. Jenis yang paling umum dari gangguan tiroid ini meliputi Hipotiroidisme, yakni kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon, dan Hipertiroidisme, yakni kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon. Keduanya dapat menyebabkan masalah infertilitas pada wanita, dan berujung pada keadaan susah hamil. Selain itu penderita gangguan tiroid ini juga beresiko mengalami masalah kesehatan lebih serius seperti penyakit jantung dan Osteoporosis.
Baca juga: Cara ampuh agar bisa mempunyai anak laki-laki.
Penyebab sulit hamil karena gangguan Kesehatan Reproduksi
Kista Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh diluar rahim, menempel pada ovarium dan berkembang menjadi kista. Kondisi ini biasanya akan mempengaruhi indung telur, telur, saluran telur, rahim dan bahkan fungsi sperma. Jadi dengan kata lain, Endometriosis ini bisa menyebabkan sulitnya sperma dan sel telur bertemu untuk terjadinya pembuahan.
Ciri-ciri penderita kista Endometriosis pada dinding rahim ini biasanya akan merasakan nyeri yang teramat sangat ketika haid dan juga nyeri disaat bercinta. Agar Anda tidak menduga-duga, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan apakah di dinding rahim ada kista atau tidak.
Sebenarnya masih banyak sekali jenis kista yang dapat tumbuh aktif dan membahayakan serta mengganggu pada kesuburan wanita, sebut saja Kista Folikular, Kista Korpus Luteum, Kista Denoma, Kista Dermoid dan Polikistik Ovarium. Tetapi kista Endometriosis merupakan jenis kista yang paling banyak disebutkan sebagai penyebab utama dari masalah sulit hamil pada wanita.
Apabila kista-kista ini sudah berukuran cukup besar, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan Operasi Laparoskopi.
Vaginismus dan Anatomic
Jenis sumbatan pada vagina yang kerap terjadi yaitu Vaginismus dan Anatomic. Sumbatan Anatomic merupakan sumbatan bawaan pada vagina, sedangkan Vaginismus adalah sumbatan yang diakibatkan oleh adanya pengerutan liang vagina akibat faktor psikologis. Sumbatan pada vagina juga dapat disebabkan oleh adanya peradangan. Peradangan ini dapat terjadi karena bakteri yang menyebabkan kadar keasaman pada liang vagina terlalu berlebihan, sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada liang vagina ini diantaranya syphilis, gonorea, trikomoniasis, amubiasis, kandidiasis, dan kista vagina. Pengobatan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan pembedahan. Namun jika tidak berhasil, biasanya program bayi tabung menjadi alternatif pilihan bagi pasangan suami istri untuk memiliki seoarang anak.
Adhesi Pelvis
merupakan jaringan parut yang terbentuk setelah seorang wanita melakukan operasi panggul dan usus buntu yang dapat mengganggu kesuburan. Adhesi Pelvis dapat mengubah struktur saluran tuba, sehingga sulit untuk sel telur wanita melakukan perjalanan melalui saluran tersebut, sehingga menghambat terjadinya pembuahan.
Penyebab sulit hamil karena gangguan Psikis
Terlalu Stress
Pasangan yang mengalami kecemasan berlebihan dan stress dapat mempengaruhi tingkat kesuburan sehingga sulit untuk ia bisa hamil. Stress ini juga bisa diakibatkan oleh pekerjaan atau keadaan rumah tangga yang kurang harmonis.
Seperti yang sudah Luvizhea.com jelaskan diatas, faktor stress ini merupakan salah satu dari penyebab beberapa gangguan hormonal dan penyebab beberapa penyakit lain yang berhubungan dengan kandungan. Jadi faktor stress ini juga harus menjadi perhatian Anda yang ingin mendapatkan keturunan. Memang stress dilihat adalah masalah yang sepele, tetapi dampaknya begitu besar terhadap ketidaksuburan pada seseorang, baik itu pada laki-laki maupun wanita.
Stress bisa mempengaruhi fungsi hipotalamus, yaitu bagian pada otak yang berfungsi mengatur emosi, tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh dan perilaku konsumsi. Bagian otak ini juga mengatur hormon yang memerintahkan ovarium pada wanita untuk melepaskan sel telur. Jadi ketika Anda merasa stress, masa subur akan mengalami penundaan atau malah sama sekali tidak terjadi. Sehingga ketika Anda dan pasangan berhubungan ketika dalam masa subur, tetap tidak akan terjadi pembuahan walaupun menurut hitungan kalkulator masa subur itu adalah tanggal masa subur Anda.
Penyebab sulit hamil karena gaya hidup
Sama halnya dengan stress, Gaya hidup yang kurang sehat pada masa sekarang ini juga merupakan penyebab beberapa gangguan hormonal dan penyebab beberapa penyakit lain yang berhubungan dengan kandungan sehingga membuat wanita sulit hamil.
Menunda kehamilan terlalu lama
Kebanyakan wanita menunda kehamilan demi mengejar karir. Padahal, ketika Anda mulai menginjak usia 30 sampai 40 tahun, akan sulit untuk hamil. Bahkan ketika wanita berumur 45 tahun, hampir tidak mungkin bisa hamil, walaupun bisa hamil tentunya juga akan sangat beresiko pada kehamilannya.
Tubuh wanita tidak dirancang evolusioner untuk hamil dengan mudah seperti ketika wanita berada pada usia 20-an tahun. Semakin tua usia wanita, jumlah produksi sel telurnya akan berkurang dan terjadi penurunan kualitas secara dramatis.
Jadi apabila Anda telah menemukan pasangan hidup dan berencana memiliki beberapa anak, sebaiknya jangan menunda kehamilan terlalu lama. Apalagi demi karir atau alasan lainnya, karena faktor usia nantinya bisa menghambat wanita untuk hamil.
Obesitas
Wanita yang mempunyai masalah kelebihan berat badan juga mungkin sulit untuk hamil. Hal ini karena sel-sel lemak terlalu banyak menyebabkan kelebihan produksi estrogen. Sehingga ovulasi menjadi tidak teratur. Pada beberapa kasus obesitas, ini dapat meningkatkan resiko keguguran. Untuk itu cobalah untuk menurunkan berat badan sebelum mencoba untuk hamil.
Terlalu kurus
Hampir semua wanita mendambakan tubuh yang langsing dan indah dengan cara berolahraga dan diet yang ketat, wanita yang terlalu ramping akan cenderung sulit untuk hamil. Kurangnya lemak bisa memperlambat produksi hormon-hormon (termasuk hormon estrogen) yang diperlukan untuk ovulasi. Solusinya adalah dengan meminta saran kepada dokter Anda untuk menentukan berat badan yang ideal untuk mengoptimalkan kesuburan Anda.
Sering olahraga yang terlalu berat
Olahraga memang sangat baik untuk kesehatanAnda, tetapi olahraga yang terlalu berat malah akan membuat Anda sulit untuk mendapatkan kehamilan. Wanita yang terlalu keras berolahraga akan kehilangan lemak tubuh yang membantu memproduksi estrogen yang memacu ovulasi. Berolahraga cukup dilakukan 4 sampai 5 hari dalam seminggu selama 30 menit, untuk menjaga denyut jantung 120-130 denyut per menit.
Konsumsi Obat-obatan tertentu dan suplemen
Mengkonsumsi vitamin merupakan kebiasaan yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Tetapi terlalu banyak vitamin A yang disimpan dalam tubuh dapat mengganggu kehamilan seperti menyebabkan cacat lahir, kelainan hati dan gangguan lainnya pada janin.
Biasanya ketidaksuburan juga disebabkan oleh obat-obatan tertentu yang Anda konsumsi, yang diberikan oleh dokter dalam proses penyembuhan suatu penyakit. Untuk itu, silahkan bertanya kepada dokter Anda, apakah obat tersebut dapat mempengaruhi kondisi Anda untuk segera hamil.
Kebiasaan Alkohol, Nikotin dan Cafein
Beberapa faktor lain yang menghambat kehamilan adalah kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan terlalu banyak asupan kafein dalam tubuh seperti kebiasaa minum kopi.
Baca juga: Cara efektif berhenti merokok.