fbpx
ARTIKEL

Mengatasi tumor jinak Kista dan Mioma

| Luvi Zhea

Kista dan Mioma (Myom) memang sekilas tampak sama yaitu sama-sama tumor jinak yang mengganggu organ reproduksi wanita, namun keduanya tetap terdapat perbedaan yang cukup signifikan.

Memang banyak orang yang masih bingung membedakan antara kedua jenis penyakit ini. Padahal, begitu banyak prinsip-prinsip yang berlainan, termasuk dari posisi, bentuk, penyebab, keluhan dan penanganan yang tentu berbeda pula.

Apa perbedaan Kista dengan Mioma?

Kista adalah tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan dan berisi cairan. Biasa terdapat pada saluran telur, indung telur (Ovarium) bagian kiri dan kanan, dan juga dapat tumbuh pada vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Namun Kista ini juga bisa terjadi pada bagian tubuh lainnya seperti gusi.

Sedangkan Mioma adalah jaringan otot rahim (Miometrium) yang tumbuh secara abnormal sehingga menjadi tumor jinak (daging tumbuh di rahim). Mioma sering juga disebut Uteri Fibroid atau Leiomioma.

Apa saja faktor penyebab Kista dan Mioma?

Sampai sekarang penyebab Kista pada wanita belum diketahui pasti, sehingga belum dapat dicari cara yang tepat untuk melakukan tindakan pencegahan. Namun diduga, Kista disebabkan oleh pencermaran bahan-bahan yang bersifat Karsinogenik, misalnya zat kimia.

Sedangkan pada Mioma biasanya lebih disebabkan oleh faktor hormonal, terutama hormon Estrogen. Hormon Estrogen dapat merangsang pertumbuhan Mioma sebab jaringan Mioma memiliki jumlah Reseptor Estrogen yang lebih tinggi daripada jaringan otot kandungan, sehingga sering tumbuh lebih cepat pada masa usia reproduksi, terutama pada masa kehamilan. Mioma biasanya menyusut setelah menopause, dimana ketika kadar Estrogen menurun. Faktor-faktor lain seperti ketidakseimbangan emosi seperti: sering stres, daya tahan tubuh rendah, dan gaya hidup yang tidak seimbang juga diduga sebagai penyebab Mioma pada kebanyakan wanita.

Apa saja jenis dan gejala awal penyakit Kista?

Berdasarkan tingkat keganasannya, Kista terbagi dua, yaitu Kista Non-neoplastik (Bisa hilang dengan sendirimya) dan Kista Neoplastik (Kista yang dapat berkembang menjadi tumor ganas), Dan turunanya adalah:

  • Kista Fungsional diantaranya: kista folikel dan kista korpus luteum (Kista Lutein).
  • Kista Patologis, diantaranya: Kista Endometriosis yang isinya cairan kecokelatan, Kista dermoid yang berasal dari sisa jaringan embrio (biasanya berisi lemak, tulang, rambut dan sebagainya), Kista Simplex yang isinya hanya berupa cairan bening.

Dari beberapa jenis Kista tersebut, ada yang tidak menunjukan gejala tertentu atau tidak menimbulakn rasa nyeri, sehingga penderita Kista sering tidak menyadarinya di masa-masa awal timbulnya penyakit kista ini, dan baru dapat terdeteksi ketika seorang wanita melakukan pemeriksaan kandungan melalui USG. Namun demikian sebagian wanita juga banyak yang dapat merasakan ciri-ciri awal penyakit Kista ini seperti halnya:

  • Nyeri di perut bagian bawah.
  • Nyeri saat haid, Namun pada beberapa kasus kista juga dapat menyebabkan rasa nyeri di luar siklus haid.
  • Sering merasa ingin Buang Air Besar atau Kecil.
  • Apabila kondisinya berlanjut maka dapat teraba benjolan pada daerah perut.
  • Terasa seperti adanya gigitan semut pada bagian perut bagian bawah sebelah kanan atau bagian kiri.
  • Mual, muntah, atau nyeri payudara seperti yang Anda rasakan ketika masa awal kehamilan.

Apa saja jenis dan gejala awal penyakit Mioma?

Sedangkan pada Mioma, jenisnya dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya Mioma tersebut, yaitu:

  • Fibroid Intramural. Mioma jenis ini tumbuh di antara jaringan otot rahim, lokasi yang paling umum terbentuknya Mioma.
  • Fibroid Subserous. Mioma yang tumbuh di bagian luar dinding rahim, ke rongga panggul. Jenis ini bisa tumbuh menjadi sangat besar.
  • Fibroid Submucous. Mioma ini tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim.

Dan pada Mioma gejala yang umum terjadi bisa berupa:

  • Nyeri di perut bagian bawah, atau di sekitar pinggul.
  • Nyeri saat melakukan hubungan seks.
  • Gangguan haid, seperti nyeri saat haid, Adanya siklus haid yang tidak teratur, jumlah hari haid yang lebih panjang, atau jumlah darah haid yang berada di atas batas normal dalam satu siklus. Jumlah darah yang terlampau banyak ini diperkirakan disebabkan adanya Mioma di dalam rahim.
  • Perut terasa penuh dan terkadang bisa membesar seperti sedang hamil walau saat itu tidak hamil.
  • Sebagian wanita kadang mengeluhkan frekuensi Buang Air Kecil yang terlalu sering. Hal ini karena jaringan Miom semakin membesar sehingga menekan kandung kemih sehingga tidak dapat menampung banyak air seni.
  • Mioma dapat menyebabkan keguguran, mengalami kemandulan, atau bermasalah pada masa kehamilan (sangat jarang terjadi).

Pengaruh Kista selama masa kehamilan

Gambar KistaPada Ovarium, ada Kista Fungsional yang salah satunya Kista Lutein. Berbeda dengan jenis Kista lainnya, Kista Lutein justru merupakan Kista yang terjadi di masa kehamilan. Dan Kista ini mempunyai dua tipe yaitu Kista Granulose Lutein yang terjadi akibat penimbunan darah yang berlebihan saat haid terakhir. Ada yang menyebut Kista jenis ini diperlukan tubuh wanita hamil untuk mempertahankan kehamilannya. Dan Kista jenis ini akan menghilang setelah ari-ari terbentuk sempurna.

Sedangkan jenis Kista Lutein lainnya adalah Kista Theca Lutein yang berupa cairan bening berwarna jerami yang berhubungan dengan Tumor Ovarium dan Terapi Hormone. Kista jenis ini akan hilang dengan menghilangkan faktor penyebabnya.

Untuk itu Kista Lutein, tidak perlu dilakukan pengobatan ataupun tindakan operasi seperti jenis Kista lainnya.

Namun, apabila Kista tersebut masih ada saat usia kehamilan 4 bulan dan memiliki diameter lebih dari 5 cm, mungkin Dokter akan memeriksa lebih lanjut untuk tindakan yang diperlukan selanjutya agar tidak menimbulkan komplikasi terhadap kehamilan.

Kista dengan ukuran besar bisa menimbulkan kelainan letak janin dalam kandungan, atau menghalangi turunnya kepala janin pada jalan lahir ketika tiba waktu masa persalinan. Bukan hanya itu saja, Kista dengan ukuran besar dapat menyebabkan puntiran pada Kista yang dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat serta pendarahan di dalam Kista tersebut yang tentunya bisa membahayakan.

Oleh karena itu apabila ditemukan Kista permanen dengan ukuran besar, sebaiknya diperlukan tindakan operasi yang biasanya dilakukan pada usia kehamilan sekitar 16-18 minggu. Pada usia ini, selain kandungan ibu hamil sudah dinilai kuat juga kondisi janin dan perut ibu hamil belum terlalu besar.

Operasi Kista saat masa kehamilan ini tidak mempengaruhi rahim dan janin didalamnya secara langsung, karena Kista terletak pada Ovarium (indung telur), yang posisi dan aliran pembuluh darahnya terpisah dari rahim.

Namun apabila Kista tersebut tidak menghalangi jalan lahir atau tidak menimbulkan gejala lainnya seperti rasa sakit atau nyeri yang diakibatkan oleh Kista selama masa kehamilan, maka operasi dapat dilakukan 3 bulan setelah ibu melahirkan.

Pengaruh Mioma selama masa kehamilan

Gambar MiomaPada trimester pertama bagi ibu hamil yang menderita Mioma maka ada ancaman keguguran, Hal ini karena Mioma yang membesar akan mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik pada dinding rahim. Apabila kehamilan berlanjut dengan Mioma, maka Mioma dapat mendesak janin hingga mengalami Plasenta Previa (plasenta tumbuh di bawah rahim) dan pendarahan hebat saat persalinan.

Berbeda dengan Kista, pengangkatan Mioma ketika hamil sebaiknya tidak boleh dilakukan. Karena Seperti yang telah Luvizhea.com jelaskan diawal, Mioma adalah tumor yang terletak pada rahim. Sehingga pengangkatan Mioma pada saat hamil tentu akan menimbulkan pendarahan dan dapat mengganggu rahim serta janin secara langsung. Pengangkatan Mioma lebih baik dilakukan minimal 3 bulan setelah ibu melahirkan, dimana ketika kondisi rahim sudah kembali seperti semula.

Namun demikian tindakan operasi Mioma boleh dilakukan apabila ini merupakan tindakan gawat darurat dan telah dilakukan konsultasi dengan Dokter. Dimana Mioma menimbulkan rasa nyeri yang teramat sangat akibat terpuntir (ini biasa terjadi pada Mioma yang mempunyai tangkai).

Bagaimana cara mengobati Kista?

Mengobati Kista biasanya tergantung pada jenis kistanya. Misalnya pada jenis Kista non-Neoplastik atau Kista Fungsional biasanya tidak dipelukan tindakan, karena sifatnya yang jinak dan juga biasanya akan mengempis sendiri setelah 2-3 bulan. Sedangkan pada Kista Neoplastik umumnya ditangani melalui tindakan operasi. Prosedurnya bisa langsung diangkat, tetapi bisa juga disedot dahulu cairannya baru sisanya diangkat. Namun jenis Kista ini relatif mudah diangkat dan tidak membahayakan kesehatan wanita yang mengalaminya.

Baca juga: Cara mengobati Kista Ovarium secara alami.

Bagaimana cara mengobati Mioma?

Mioma yang tidak memunculkan gejala tertentu, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Biasanya setelah masa Menopause, Mioma jenis ini akan menyusut atau bahkan menghilang tanpa menjalani pengobatan.

Bila Mioma berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan pemeriksaan rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan Mioma sementara dengan obat-obatan GnRH Analog.

Namun apabila gejala dari Mioma ini menjadi semakin parah, biasanya dapat dilakukan pengangkatan Mioma dengan dua prosedur operasi, yaitu:

  • Miomektomi, yaitu prosedur operasi pengangkatan Mioma tanpa mengorbankan rahim.
  • Histerektomi, yaitu prosedur operasi pengangkatan Mioma bersamaan dengan rahim. Hal ini dilakukan apabila kondisi Mioma sudah terlalu parah.

Bagaiamana mencegah terjadinya Kista dan Mioma?

Kedua tumor jinak ini (Kista dan Mioma) dapat dihindari dengan penerapan pola hidup yang sehat dan berkualitas. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Untuk mencegah penyakit Kista kambuh kembali sebaiknya lebih ditekankan untuk menghindari makanan berpengawet dan mengandung zat kimia.
  • Untuk mencegah Mioma lebih ditekankan untuk mengurangi asupan makanan yang dapat memicu produksi Hormon Estrogen, seperti tahu dan tempe, atau kacang kedelai.
  • Hindari mengkonsumsi makanan berlemak dan kurangi mengkonsumsi daging merah.
  • Perhatikan asupan gizi yang seimbang dan sebaiknya sering mengkonsumsi makanan kaya serat.
  • Lakukan olahraga secara rutin, untuk menjaga daya tahan tubuh selalu prima dan sehat.
  • Hindari Rokok dan Alkohol.
  • Dan hindari stres.
  • Jangan melakukan hubungan saat sedang masa haid.

Baca juga: Mengobati kanker serviks dengan daun sirsak.

Bagikan ini di: